17

284 47 22
                                    

Nara terduduk di teras samping kelas nya. Melihat Pak ong yang sedang menjelaskan dari luar. Nara menghela nafas dalam, lalu ia menatap sekeliling area sekolah dari tempat duduk nya.

Tiba-tiba saja Nara teringat saat ia kelas 10, dimana kala itu Nara dihukum dengan kasus yang sama yaitu tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, dan beberapa saat kemudian Baekhyun dan Hyunjin juga menyusul kala itu.

Yang membuat Nara mengingat kejadian itu karena bertepatan dengan Taehyung yang berciuman dengan Jusa di tangga rooftop sekolah. Ntah kenapa Nara masih ingat saja kejadian yang udah bikin dia saat itu bertengkar hebat dengan Taehyung.

Ngomong-ngomong soal Jusa, Nara kok jadi pengen ketemu sama dia. Udah lama semenjak kejadian puncak itu Jusa memutuskan untuk kembali pindah dari Starnight.

Terakhir Nara bertemu Jusa itu di rumah sakit, itupun saat Nara sedang berkumpul dengan anggota cogan squad. Awal nya Hanbin yang membuka pintu melarang untuk Jusa menemui Nara, tapi karena Nara mengizinkan jadi ya hanbin pasrah.

"Hey ngapain disini?" Seseorang menepuk bahu Nara, yang membuat Nara sontak langsung memperhatikan orang yang tadi menepuk bahu nya itu. Pas dilihat ternyata Taehyung.

"Eh?" Nara kaget dong, bukan nya tadi Taehyung di uks karena pingsan. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba ada disini?

Taehyung duduk di samping Nara terus dia langsung ngambil tangan nya Nara buat di genggam.

"Bukan nya tadi kak Taehy--?"
"Iya pingsan, tapi udah sadar. Bukti nya aku ada disini sama kamu"

Taehyung menatap Nara, ia tersenyum. "kamu khawatir sama aku Nar?"

Nara terdiam, bohong kalau dia gak khawatir sama Taehyung. Tadi ajah sebenernya Nara pengen bangat susulin Taehyung di Uks. Tapi karena jam pelajaran pak ong ya terpaksa Nara gak bisa izin. Toh Padahal akhir nya juga dia di suruh keluar sama Pak Ong.

"Kak Taehyung gapapa kan? Gak pusing kan kepala nya?"-Nara

Taehyung menggelengkan kepala nya "tadi sih pusing, tapi pas liat kamu pusing nya jadi hilang"

Seketika pipi Nara bersemu merah. Kenapa sih dia lemah banget digombalin kaya gini doang.

"Apaan sih kak, aku serius" Nara memukul lengan Taehyung sambil ketawa.

Taehyung juga ikutan ketawa lalu ia mendekatkan wajah nya untuk menatap wajah Nara.

"Serius sayang"

"Kak Taehyung ih!"

Taehyung ketawa ngakak banget pas ngeliat pipi Nara makin merah. "Kamu lucu kalau pipi nya merah gitu, jadi pengen cium"

"Mau aku pukul ya!"-Nara

"Bercanda Nar astaga, tadi kamu belum jawab pertanyaan aku. Kenapa diluar hm?" Taehyung menengok Sebentar untuk menatap kelas nya Nara "padahal di dalam masih ada pak Ong"

"Dihukum" jawab Nara singkat.

"Kok bisa? Jelasin sama aku kenapa bisa dihukum?" Taehyung menatap nara dengan tatapan serius.

"Karena dipikiran aku selalu muncul kak Taehyung, bukan pelajaran. Aku khawatir kakak kenapa-kenapa, dan maaf tadi gak bisa temenin ke uks. Aku malah suruh bang sehun temenin kakak"-Nara

Taehyung menatap Nara lembut.

"Gapapa Nar, kamu perhatian ginih ajah aku udah seneng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gapapa Nar, kamu perhatian ginih ajah aku udah seneng. Lain kali jangan pikirin aku di jam pelajaran ya, bahaya nanti aku bisa cegukan terus-terusan kamu pikirin"

"Iya kak"

"Ke rooftop mau gak?" Ajak Taehyung. Nara menganggukan kepala nya.

"Boleh deh, lagian juga gabut kak disini"

Taehyung langsung beranjak dari duduknya. Kemudian ia langsung menggenggam tangan Nara.

"Ayo"

Mereka berdua langsung berjalan ke arah rooftop. Lagi pula sedikit lagi bakal pulang sekolah. Jadi Nara sama Taehyung mutusin buat nikmatin angin sore di rooftop.

🌌🌌

Haechan terduduk di bangku yang berada di pojok sambil memainkan permainan di hp nya. Kaki nya di  naikan ke atas meja, kupluk Hoodie nya di pakai di kepala sampai menutupi wajah nya.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu, keadaan kelas juga mulai sepi. Cuma tinggal Haechan, Chenle, Renjun dan sungchan.

"Chan lu mau langsung ke parkiran atau gimana?"-Tanya Renjun

Haechan hanya menatap renjun sekilas lalu ia menggelengkan kepala nya. "Lu pada duluan ajah. Gua ada urusan dulu sebentar. Nanti gua nyusul ke basecamp"

Renjun menatap chenle dan sungchan lalu ia mengangkat bahu nya, kemudian pergi meninggalkan Haechan di kelas.

Haechan membuka kupluk Hoodie nya, ia menatap teman-teman nya yang mulai menjauh dari tatapan nya. Haechan menghela nafas nya berat.

"Lama-lama gua capek jadi babu Yuta. Gua kaya orang bego harus ngerusak hubungan Nara sama Taehyung cuma karena Yuta Suka sama Nara. Bego haechan lu bego" Haechan mengacak rambut nya kasar.

Kenapa ia dulu harus mau dengan tawaran yuta kala itu? Sebenernya Haechan dulu bukan anggota KBL. Tapi karena tawaran Yuta, akhir nya Haechan bisa masuk ke geng besar ternama itu.

Tawaran yuta kala itu hanya membuat rumor bahwa kejadian di puncak itu memang lah sepenuh nya karena Nara. Haechan mengikuti namun ternyata dia salah karena semakin kesini permintaan yuta makin gak masuk di akal. Bahkan yuta pernah meminta Haechan untuk memutuskan kanvas rem motor milik Taehyung agar Taehyung kecelakaan.

Haechan menurunkan kaki nya, kemudian ia melangkahkan kaki nya ke luar kelas. Baru saja Haechan mau menutup pintu kelas, Seketika pukulan kecang melayang keras di pipi Haechan.

Haechan tersungkur, darah segar keluar mengalir di ujung bibir Haechan.

"Gua udah nyuruh lu buat nahan Nara biar gak ketemu sama Taehyung, tapi kenapa sekarang mereka berdua ada di rooftop berdua sialan!"

Haechan menatap lelaki yang berdiri di hadapan nya.

"Gua bener-bener gak tau bang, lagi pula gua beda kelas sama Nara. Gua gak bisa terus-terusan mantau dia seperti yang lu mau!"-Haechan

Bugh

"Bacot anjing"

"Arggh"

Haechan ngerasain dada nya sesak karena pukulan keras di perut nya. Yuta, lelaki itu bernama yuta. Lagi-lagi Haechan harus kembali terluka lebam karena lelaki bernama yuta itu.

"Pastiin Taehyung dan Nara gak pulang bareng kali ini. Kalau sampe pulang bareng lu liat nanti gua gak bakal bikin hidup lu tenang"

 Kalau sampe pulang bareng lu liat nanti gua gak bakal bikin hidup lu tenang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta jalan meninggalkan Haechan yang masih memegang perut nya. Haechan benar-benar menganggap Yuta iblis berwajah polos.

"Yuta sialan!"

Tbc

[×] Kakak Kelas 2 |KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang