15

1.1K 100 5
                                    


.
.
.

Selamat membaca ^_^

Selamat membaca ^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" yoon "

" ah iya, "

" apa kau mencemaskan sesuatu? " ucap perkataan dokter Yang memanggil nama yoongi tersebut

Yoongi tediam sesaat, sedetik memejamkan matanya perlahan, jujur saja. Ini diluar benak nya, sedikitpun dia tidak ada pikiran untuk memeriksa keadaan seokjin saat ini yang sedang koma. Dia memang dokter, jika menyangkut keluarga nya,beda sekali di jauhkan dari kata seorang dokter. Ini cukup membuat nya cemas. Banyak sekali pikiran pikiran negatif yang menyangkut dalam benak nya, mengingat trauma dia yang sempat gagal menjadi seorang dokter karna sudah membuat kesalahan.

Dokter song sangat mengetahui respon dari yoongi yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan nya, dokter itu pun tau apa Yang sedang yoongi pikirkan. Tidak mendapatkan jawaban dari yoongi dokter song menepuk bahu pemuda itu tidak kencang.

" bersikaplah rileks. Ku percayakan tugas ini kepadamu yoon. Maaf paman tidak bisa menjaga kakak mu tugas paman saat ini benar benar di luar dugaan. Paman tidak bisa mengambil cuti begitu saja. " ucap dokter song membalas tatapan yoongi
" a.. Ku hanya- "

" paman tau apa Yang sedang kau pikirkan." Menjawab meyakinkan dokter song melenggang pergi dari hadapan yoongi,

" hyung aku harap semua nya baik baik saja. " yoongi berucap lirih sekali seperti suara bisikan tak terdengar, memandang kepergian dokter song yoongi segera masuk ke dalam ruangan yang sudah pasti mendapati tubuh lemah kakaknya.

.
.

Cklek.

Suara decitan pintu terbuka yoongi di buat terpaku mendapati tubuh seokjin terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Bukan hanya itu yang membuat nya kaki yoongi lemas tidak berdaya, yoongi memandang wajah pucat seokjin yang terlihat seperti mayat hidup. Katakan saja ini benar benar pemandangan yang membuat hati nya sakit, pandangan yang amat sangat tidak mengenakan bagi yoongi lihat.

Berjalan perlahan mendekati ranjang tangan yoongi bergetar hebat, ini seperti mimpi buruk bagi nya, dimana wajah cerah seokjin dengan senyuman menawan yang pemuda itu tebarkan. dan itu hanyalah hayalan yang yoongi lihat saja, saat ini keadaan yang berbeda wajah itu tidak tersenyum melainkan terpejam dengan mata yang menutup damai. Hati yoongi di buat teriris, semua ingatan buruk menghampiri dirinya, perlakuan buruk yang dia berikan terhadap seokjin sangat tidak baik. Dan saat ini pemuda berkulit putih pucat itu sangat amat menyesal.

Last Memory-KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang