06

1.7K 143 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.


Bagiku kebahgiaan itu awal dari kehancuran, dimana saat kita merasakan kebahagian hingga sesaat kebahagiaan yang ku rasakan kini lenyap begitu saja. Saat dimana aku merasakan kasih sayang seorang ibu kini tidak aku dapatkan kembali.. Sekejam itu memang takdir, - kim seokjin

Hari kini telah berganti, dari yang tadi nya malem hari kini kembali cerah. Tidak lupa juga dari keluarga kim yang saat ini sedang di sibukan dengan semua kegiatan yang akan mereka lakukan, berbanding dengan si sulung kim, pemuda itu masih berdiam diri di dalam kamar. Tidak heran jika tidak ada satu pun adik adik nya akan mengajak nya sarapan bersama, tidak. hanya saja jungkook dan taehyung tidak bisa membangunkan sang hyung di pagi hari. Kedua nya di sibukan dengan tugas mereka masing masing. Pagi sekali jungkook sudah terlebih dahulu pergi ke sekolah nya dan begitu juga dengan taehyung sedang mengejar kelas pagi nya kedua nya berangkat bersama tanpa sarapan pagi.

Seokjin memaklumi kedua adik nya yang sedang sibuk, dia masih berguna dia juga bisa melakukan apapun  seorang diri. Tidak memusingkan nya seokjin mulai beranjak dari king size, sudah sangat lama seokjin berdiam diri di atas kasur nya dengan tatapan kosong.

"Argh!" tangan nya meremas bagian dada nya yang terasa nyeri. Ada apa dengan dirinya.

Seokjin semakin meremas kuat bagian baju luar nya, kenapa rasa nya begitu menyakitkan, pusing memikirkan nya seokjin berusaha menormal kan pernafasan nya,

Berguna. Kini rasa nyeri yang sempat muncul tiba tiba mulai mereda, tenggorokan nya terasa kering, seokjin melangkah dengan hati hati meraba semua benda yang dia kenali untuk mempermudah mencari celah jalan,

pening.

Kepala nya pening,

Seperti ada ribuan pisau menancap di kepala nya, seokjin menarik rambut nya kasar.

"Arghh!! " pekikan keras seokjin membuat penghuni kamar sebelah nya keluar

"Ada apa? " dengan nafas tidak beraturan jimin memasuki kamar seokjin, wajah nya terlihat sangat cemas mendengar teriakan seokjin

"Arghh, ku mohon hentikan. Ini sangat sakit, sungguh! " tidak memperdulikan keberadaan jimin di depan nya, seokjin semakin menjambak rambut nya kuat kuat

Jimin tentu tidak bodoh, pemuda mungil itu menghampiri kakak nya memeluk tubuh seokjin, seokjin meronta di dalam dekapan jimin, putra sulung kim ini semakin berteriak kesakitan sesekali tangan nya manarik keras rambut nya sendiri.

"Hyung ada apa?! Ku mohon hentikan ini akan menyakiti mu! " jimin menahan lengan seokjin yang terus menerus menjabak rambut nya, kelopak mata nya sudah mengeluarkan air mata tanpa sadar.

"Pergi! Aku tidak punya siapa siapa disini. Arggh! " seokjin terus meronta minta di lepaskan, tidak tinggal diam saja jimin semakin mengeratkan pelukan nya

Last Memory-KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang