.
.
.
" yongi "
" ah kau rupa nya dokter song. "
" bisa kita bicara? Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting "
Alis tertaut tidak mengerti, saat ini kim yoongi, selaku dokter spsialis bedah memandang dokter song terheran, raut wajah dokter song terlihat kecemasan.
" ah, baiklah. Sebentar aku sedang ingin mencatat resep obat untuk pasien ku "
Dokter song hanya bisa menjawab dengan satu anggukan, setelah cukup kedua berpisah keruangan masing masing, tidak bodoh yoongi masih memikirkan perkataan dokter song beberapa menit yang lalu, masih tergiang jika dokter itu ingin mengatakan sesuatu, padahal setau dia dokter song sangat cuek soal hal hal yang tidak penting. Selama bekerja sama dengan dokter song yoongi mengetahui tingkah laku baik, sikap maupun pemikiran dokter song. Bisa di katakan kedua nya memang dekat. Sangat dekat
" apa yang ingin dia katakan, tumben sekali "
Yoongi masih melakukan kegiatan, melakukan resep resep obat yang akan di berikan untuk pasien. Setelah cukup kedua kaki nya bangkit dari kursi kebesaran nya berjalan keluar ruangan nya menuju ruangan dokter song.
Tok. Tok
" masuk! " sahut suara dari dalam, mendapat izin dari sang empu yoongi memasuki ruangan dokter song.
Cklek.
" ah rupanya kau, kemarilah."
Yoongi mendekat, duduk di kursi tepat di hadapan dokter song
Kedua nya sama sama terdiam, baik dari yoongi maupun dokter song tidak ada satupun suara yang mereka katakan, sehingga..
" ung, hmm yon. Maafkan aku , aku ingin mengatakan sesuatu hal yang penting soal seokjin "
Tentu, perkataan yang baru saja dokter song lontarkan kedua mata yoongi terbuka sempurna, bahkan raut wajah nya seperti penuh kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Memory-KSJ
Acakaku memang tidak bisa melihat seperti manusia pada umum nya.. ketahui lah, walaupun aku buta aku masih bisa merasakan kehadiran kalian semua. - kim seokjin