.
.
.
.
.
.
.
.
." terima kasiihh.."
Jungkook tersentak, reflek menoleh di sebelahnya, bungsu kim memperhatikan yoongi yang tiba tiba mengejutkan nya dengan damai ikut duduk di sebelah adik nya, bingung akan ucapan yoongi barusan jungkook menghedik bahu nya tidak tahu.
"Boleh aku duduk di sebelah mu? " yoongi mengerjap sebentar di sebelah adik bungsu nya.
" kau sudah duduk hyung "
Ah.
Benar, kenapa suasana di antara kedua nya begitu tidak nyaman. Sebebenar nya dia kemari ingin meminta maaf dan berterima kasih ke sang adik. Namun pemuda dingin itu hanya merenung tidak tahu harus berbuat apa,
Keheningan terjadi di antara kedua nya, tidak beda jauh dengan perasaan jungkook, dia begitu sangat gugup. Bibir tipis nya seolah kelu untuk sekedar berbicara saja,
Khem
Berdehem, jungkook melirik ke arah kakak nya.
" tadi berterima kasih kepada ku, untuk apa?" percayalah jungkook menahan kegugupan nya selepas melihat wajah putih yoongi.
"Untuk semua nyaa.. "
Lagi lagi jungkook di buat kebingungan. Sama sekali pemuda ini tidak bisa memahami semua perkataan yoongi,
"Aku masih tidak paham. Berbicara lah yang benar! " kesal, jungkook merengut wajah nya malas.
Yoongi terkekeh pelan, jungkook masih sama seperti adik kecil dulu, tidak pernah berubah, di usak surai adik nya lembut. Tentu itu membuat empu nya sedikit tidak nyaman, gugup merandang kembali menyelimuti dirinya.
"Maafkan aku, tidak. Maksud ku maafkan semua perlakuan buruk ku sejak dulu yang sudah menyakiti, baik itu dari jin hyung maupun dirimu" kedua mata nya menyenduh, wajah yoongi menunduk tidak berani melihat wajah adik nya
"Aku sadar. Aku memang tidak pantas untuk di maafkan" lanjut nya
Jungkook terdiam, tidak tahu harus merespon seperti apa, memang dia sempat membenci orang di sebelah nya itu. Tapi.. Ah yasudahlah pemuda kim bungsu itu tidak tau harus seperti apa, ini benar benar sangat mengejutkan.
"Hyung tidak perlu meminta maaf denganku, seharusnya kau berbicara seperti itu di depan jin hyung " raut wajah jungkook berubah menjadi dingin. Yoongi menyadari nya, senyuman tipis terukir di sudut bibir kecil nya.
"Kau benar. "
"Lalu, yang kau ucapan pertama tadi apa? " jungkook masih merasa penasaran, namun wajah nya masih memasang wajah datar.
"Terima kasih sudah membantu ku tadi, aku sangat berhutang kepada mu kookie. Hyung mohon bantu hyung untuk mengambil kepercayaan jin hyung untuk ku.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Memory-KSJ
Randomaku memang tidak bisa melihat seperti manusia pada umum nya.. ketahui lah, walaupun aku buta aku masih bisa merasakan kehadiran kalian semua. - kim seokjin