Hi, I'm back after my hibernation in writing hehe I've been a good reader lately. ❤️
Disini Sehun GS yah dan cerita ini tidak berkaitan dengan cerita sebelumnya. - Happy reading Fellas-|•|
"Aku sangat membenci suamiku," kalimat itu hampir selalu terngiang di kepalaku selama 2 bulan kami bersama.
Memang pernikahan ini tidak di dasari cinta, melainkan hasil sebuah perjodohan antara kedua orang tua kami. Klise memang, tapi begitu adanya. Harapanku untuk membangun rumah tangga bersama orang yang kucintai, berakhir sudah. Bagai batu yang tenggelam di dasar danau.
Aku marah dan sangat membenci lelaki itu. Lelaki yang membuat Ayah memaksaku untuk menerimanya. Lelaki yang dikatakan Ayah sebagai sosok yang baik, dari segi karir dan kepribadiannya.
Aku merasa saat itu kebebasanku terenggut, aku merasa takdir tidak adil dan mempermainkan lika-liku hidupku. Sebab itu aku selalu menyalahkan Suamiku ini.
"Dia telah merebut hidupku dan dia harus bertanggung jawab akan kebahagiaanku," dengan keyakinanku itu, aku tanpa merasa bersalah selalu menyuruhnya untuk membeli berbagai barang yang kusuka. Dari pakaian, tas, mobil, perhiasan, bahkan produk-produk kecantikan yang ternama.
Sebanyak apapun aku meminta, Suamiku ini tidak pernah mengeluh atau menolak apa yang kuminta. Dia selalu menuruti keinginan-keinginan tak masuk akalku dengan senyuman yang tak pernah absen di bibirnya. Itu semua yang membuatku bingung dengan sikapnya. Apa dirinya tak marah mempunyai Istri sepertiku.
1 tahun pernikahan telah berlalu, yang bagiku pernikahanku ini terasa hampa tanpa ada benih-benih cinta di hatiku. Selama ini aku selalu menyinggungnya untuk menceraikan ku tetapi keinginan lelaki itu keras dan tak ingin dibantah. Ketakutan ku menyeruak saat melihatnya marah menahan emosi setelah mendengar kata sakral yang terucap dari bibirku.
Aku menatap wajahnya dengan benci karena aku tak ingin terlihat lemah di depan lelaki ini. Aku lantas menyembunyikan tangan yang gemetar di belakang punggungku. Aku merutuki diriku di dalam hati dan menyesal telah menyulut emosinya dan aku lebih menyesal lagi telah membangunkan iblis yang bersemayam di tubuhnya.
|•|
Adakah yang ingin kelanjutannya? See ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
A Grieving Love ( 슬픈 사랑 ) END ||• Book Chanhun •||
De Todo"Ternyata aku salah, aku menikah dengan seseorang yang bahkan ketika bilang cinta dia mengatakannya sambil membelakangiku." ChanHun! A grieving Love udah tamat yah. Jadi, daripada nganggur nih cerita aku khususin untuk book chanhun mau itu drabble...