Story Present
A Grieving Love~©Bubble'Tea*
*
*
*
Happy Reading Guy's!Lelaki itu tidak tahu kenapa tempat ini menjadi tujuannya untuk pulang. Sorot matanya menatap jauh kedepan melihat aliran sungai Han yang tampak begitu tenang, berbeda dengan hatinya yang berkecamuk tak menentu. Dadanya begitu sesak menahan segala luapan emosi yang menghimpit.
Matanya memanas saat cairan hangat lolos begitu saja dari matanya. Chanyeol menangis, terisak hingga bahunya berguncang seperti anak kecil. Meringkuk tanpa daya di rerumputan yang mulai basah karena embun. Tak dipedulikannya tatapan orang-orang yang menatapnya kasihan. Selama ini dirinya selalu menyembunyikan baik kerapuhan dari keluarganya. Tapi kali ini ia ingin membebaskan beban berat yang menumpuk dibahunya lewat tangisan pilunya.
Namun, tangisan itu bukanlah sekedar tangisan belaka. Air mata yang tumpah ruah mungkin lebih banyak karena penyesalan. Kecewa pada diri sendiri dan ketidakberdayaannya.
Sehun. Satu nama yang selalu dipikirkannya setiap waktu, satu nama yang mampu membolak-balikan poros hidupnya. Satu nama yang menjadi tujuannya untuk hidup hingga saat ini.
Chanyeol mengusap air matanya dengan punggung tangan dan menarik napas sedalam-dalamnya lalu dikeluarkannya perlahan. Tangan kanannya merogoh handphone yang berada di sakunya memandang lekat wajah seseorang yang tersenyum dengan cantiknya.
Puas memandangi wajah Sehun, Chanyeol memasukkan kembali handphonenya lalu berdiri setelah merasa keram mendera kakinya, karena dua jam lamanya ia menangis. Malam semakin larut menyuguhkan langit hitam yang membentang luas ditaburi kerlap-kerlip bintang yang menggantung indah diatas sana. Dirapatkannya jaket hitam yang dipakainya saat hembusan angin malam menerpa tubuhnya, udara semakin dingin membuat ia ingin cepat-cepat beranjak pergi dan menyalakan penghangat mobil, tubuhnya tidak bisa berkompromi saat cuaca dingin seperti saat ini.
***
Kesabaran dan kesungguhan Chanyeol merawat Sehun menyentuh dan menumbuhkan kembali perasaan sayang dan cinta yang awalnya ikut hilang bersama memori lelaki itu.
Cinta sepihaknya pun akhirnya terbalas, rasa sayang dan cinta pada lelaki dengan rahang kukuh itu selalu bertambah setiap harinya. Apalagi dengan kehadiran Minhyung yang menjadi pelengkap keluarga kecilnya. Ia tidak bisa mendefinisikan lagi rasa senang dan kebahagiaan yang melingkupi hatinya selain tersenyum tulus menatap kedua insan yang bersenda gurau di bawah pohon maple di teras belakang rumahnya.
Setelah sadar dua minggu yang lalu kondisi Sehun berangsur membaik. Chanyeol turut ambil andil dalam masa penyembuhannya, dirinya seperti dibawa kembali pada masa-masa sekolah dulu. Setiap ada waktu ketika dirumah, mereka rajin mengulang kembali apa yang dilakukan terapis di rumah sakit. Dengan penuh kesabaran Chanyeol mengajari Sehun mengenal huruf dan angka. Berlatih merangkai kata, dan berhitung, tidak lupa menuntun kedua kakinya melangkah.
Tangan putihnya mendorong kursi roda yang didudukinya kearah mereka berdua. Kedua kakinya masih belum bisa berjalan normal seperti kebanyakan orang.
"Apa Mama menganggu kalian?" Chanyeol dan Minhyung lantas menoleh saat mendengar suara merdu yang sudah mereka hapal di luar kepala. Chanyeol tersenyum dan disambut gelengan ribut Minhyung. "Mama tidak ganggu, kok. Malahan Mama datang diwaktu yang tepat. Ya 'kan Pa?" Seloroh Minhyung seraya menatap Chanyeol disampingnya.
Chanyeol mengangguk membenarkan lalu berdiri mendekati Sehun dan berjongkok di depannya menuai tanda tanya di kepala Sehun. Cubitan gemas Chanyeol hadiahi di hidung bangir Sehun membuat empunya mencebik lucu. "Karena kita berdua punya kejutan untuk Mama." Rona samar terlihat dikedua pipinya saat Chanyeol tersenyum tampan padanya. Sehun memalingkan wajahnya dan berdeham pelan, Chanyeol tertawa kecil melihat Sehun yang mengusir rasa gugupnya yang menurutnya menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Grieving Love ( 슬픈 사랑 ) END ||• Book Chanhun •||
Acak"Ternyata aku salah, aku menikah dengan seseorang yang bahkan ketika bilang cinta dia mengatakannya sambil membelakangiku." ChanHun! A grieving Love udah tamat yah. Jadi, daripada nganggur nih cerita aku khususin untuk book chanhun mau itu drabble...