• ice prince 24 •

121 15 1
                                    


RINTIK hujan tepat membasahi permukaan tanah kala dua remaja sudah tiba didepan sebuah rumah. Selly turun dengan perlahan, sembari memegang tas sekolahnya yang memang tak terlalu besar.

"Bisa?"

Selly menghela napas pelan, "Bisa." Jawab gadis itu seadanya.

Pun Selly merapikan surainya yang sedikit berantakan akibat terbawa angin saat dijalan tadi, sambil matanya memicing tipis kala hujan mulai menyapu permukaan wajah.

"Makasih tumpangannya,"

"Kak..?"

"Arga. Nama gue, salam kenal, lo Selly kan?" Yang cowok bertanya untuk memastikan. Yang dibalas dengan anggukan oleh Selly.

"Tapi.."

"Tadi dijalan aku ga ngasih tau alamat rumahku, gimana kak Arga bisa tau?" Selly bertanya, masih dengan matanya yang menyipit.

Arga terdiam sebentar, lebih tepatnya, ia terdiam karena kelabakan. Cowok itu mendesis ringan sembari membuat gestur jari telunjuk yang terangkat ke udara.

"Dikasih tau anak kelas, kebetulan tadi juga lagi ada buku absen anak SMA, jadi bisa tau alamat rumah lo dari sana." Arga menarik kedua bibirnya kearah tak menentu, pun netra nya yang menjajal entah kemana.

Selly manggut-manggut saja, lekas setelahnya, gadis itu kembali membuka mulut untuk berkata, "Sekali lagi terimakasih, kakak pulang duluan deh, udah gerimis soalnya." Pinta Selly.

"Oh gausah gausah! Lo masuk aja dulu, habis itu gue pulang."

Selly tersenyum tipis, dan lanjut membalas dengan anggukan. Pun tungkai gadis itu beranjak dari pijakan pertamanya, dan tak lagi terlihat kala ia menutup pintu rumah yang cukup tinggi disana.

Arga menoleh lebih kearah rumah tersebut. Oh, gadis itu sudah masuk, pikirnya.

Si cowok lantas merogoh saku yang ada pada jaket miliknya, tak ayal, satu ponsel keluar dari sana.

Sambungan panggilan yang menimbulkan bunyi 'tiit' beberapa kali terdengar, sampai akhirnya panggilan tersebut dijawab, yang tentu saja menghilangkan nada diawal tadi.

"Udah selesai, dia aman."

"..."

"Oke, gue kesana."

Sang cowok mematikan sambungan telephone lebih dulu. Mengembalikan ponsel ke tempat pertama tadi, dan kembali memasang helm yang didominasi oleh warna gelap.

Pun ia tancap gas setelah itu.

***

"Lo lihat Heeseung kesini tadi?"

"Engga, dia belum dateng dari awal kita sampai."

Sang ketua osis menghela napas keras, iris nya mengitari isi kafe yang lumayan ribut akibat suara hujan.

Tak lama, ia kembali memeriksa ponsel genggamnya, membuka roomchat dengan Selly.

Gadis itu memang mengirim beberapa pesan tadi, bertanya apa Sunghoon jadi menjemputnya atau tidak. Tapi saat itu, sang ketua osis tengah sibuk dengan presentasi mengenai sistem OSIS sekolah, alhasil pesan tersebut baru masuk beberapa waktu lalu, saat ia menyalakan kembali ponselnya.

Dan permasalahannya sekarang, Sunghoon sudah membalas pesan tersebut, tetapi si gadis malah belum memberi jawaban apapun.

ICE PRINCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang