7.

2.5K 438 113
                                    

     “Kakucho kenapa?”, tanya Izana.

     “Kau bahagia ya Izana”, ucap Kakucho sambil tersenyum.

     “Tentunya”, Izana tersenyum memperlihatkan gigi manisnya.

     “Maaf menunggu lama”, (Name) menyajikan cemilan untuk Kakucho dan izana, baru saja (Name) duduk Izana langsung memeluk erat dirinya.

     “Gomen nee Kakucho, Izana suka seperti ini”,, (Name) mengusap surai Izana, (Name) tidak bisa marah karena tingkah laku Izana sekarang ini mirip sekali dengan bayi.

     “Tidak apa, aku sudah biasa”, Kakucho meminum coklat panas yang (Name) buat.

     “Kasian, Kakucho jadi nyamuk”, ucap Izana dengan nada mengejek.

     “Izana”, (Name) mencubit pipi Izana.

     “Hahaha, baiklah aku ingin memberikan ini”, Kakucho memberikan bingkisan.

     “Apa ini?”, (Name) membuka bingkisan itu dan isinya adalah baju dari Tenjiku, organisasi yang Izana jalankan dulu, namun sudah bubar karena Izana ingin fokus dengan (Name).

     “Cantik”, (Name) berdiri dan memakai baju itu, Izana merona begitu juga Kakucho.

     “Cocok untuk mu”, ucap Izana.

     “Kau sangat anggun saat memakai itu”, puji Kakucho.

     “Terima kasih, tapi kenapa ?”, tanya (Name).

     “Izana yang suruh”, ucap Kakucho.

     “Kakucho!!”, kaget Izana.

     “Izana, kau tidak pernah untuk tidak merepotkan orang lain yaa”, (Name) mencubit pipi Izana.

     “Begitulah Izana”, Kakucho.

   Setelah 15 menit berlalu, (Name) memasak mie untuk makan siang. Mereka makan sembari meletakan kaki mereka dibawah kokatsu, mereka bertiga makan sambil mengobrol ringan. Tak lama sesudah itu Kakucho pulang.

     “(Name), main salju yuk”, ajak Izana dengan nada manja.

     “Aku mager”, (Name) melanjutkan aktivitasnya yaitu bermain ML.

     “Ayolaah”, Izana mencium kedua pipi (Name).

     “Tunggu aku menang”, ucap (Name).

     “Kalau sudah menang kita langsung pergi”, Izana mempoutkan bibirnya.

  VICTORY

     “Sekian lama aku solo rank, akhirnya menang”, (Name) meregangkan otot otot nya.

     “Ayo main”, Izana merengek.

     “Baiklah baiklah, kita ganti baju dulu”, (Name) pergi ke kamarnya menganti baju, begitu juga Izana. Sesudah mereka bersiap siap, (Name) dan Izana langsung cus menuju taman.

     “Uwaa, saljunya tebal sekali”, (Name) berlari menuju tengah tengah taman dan merebahkan tubuhnya diatas tumpukan salju.

     “Izana?”

   Izana seperti sedang membuat sesuatu, Izana berbalik dan melemparkan bola salju tepat diwajah (Name), Izana tertawa puas. Tidak terima (Name) membuat bola salju yang lebih besar lalu melemparkannya kepada Izana, (Name) kesal karena lemparannya meleset.

     “Ayolah, mana kekuatan mu”, Izana menjulurkan lidahnya.

     “Izanaa”, (Name) melemparkan bola saljunya, kena namun hanya dibagian baju.

     “(Name) lihat kesini”, suruh Izana.

     “Tidak mau”, (Name) mempoutan bibirnya.

     “Kalau ga mau, nanti ga dapat jajan”, Izana.

     “Izanaa”, (Name) melempar bola salju, (Name) berteriak kegirangan karena bola saljunya berhasil mengenai tepat pada wajah Izana.

      “Dendam ku terbayarkan”, (Name) berteriak, semua orang yang memalui taman itu kaget, namun (Name) dan Izana tidak peduli, mereka mengacuhkan semuanya ketika sedang berdua.

     “Mama mereka aneh”, ucap salah satu anak anak.

     “Shht, gaboleh ngomong gitu”

     “Itu (Name)?”, Mika menyipitkan matanya dan mendekat ke arah taman, itu (Name). Mika kaget saat melihat wajah (Name) yang begitu bersinar, tawa itu sangat Mika rindukan.

     “(Name) – chan”, Mika tersenyum.

     “Izanaaa kejar aku”, (Name) berlari.

     “O-oi nanti jatuh”, Izana mengejar (Name), mereka bermain layak nya anak tk yang sedang bermain disata jam istirahat.

     “Aku menangkap mu wooaah”, Izana dan (Name) terjatuh, mereka tertawa dan melihat langit kelabu disertai dengan turunya butiran salju.

     “(Name), aku capek”, Izana.

     “Aku tidak”, (Name).

     “Kau memang benar benar bukan manusia yaa”, Izana mencubit pipi (Name).

      “Lalu aku apa?”

      “Ratu ku”, ucapnya sambil tersenyum.

     “Gombal blee”, (Name) mengejek Izana.

     “(Name), misalkan aku melamarmu, apa kau akan menerimannya?”, tanya Izana.

     “Selagi itu Izana maka akan ku terima”, (Name).

     “Kalau begitu...”







     “Mau kah kau menikah dengan ku?”







tbc





ɪᴢᴀɴᴀ ᴋᴜʀᴏᴋᴀᴡᴀ ' ᴍɪss ʜᴇʀ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang