“(Name) kita sudah sampai”, Izana membangun kan (Name).
“I-iyaa hoamn”, (Name) mengucek matanya namun dihentikan oleh Izana.
“Tidak boleh, nanti sakit”, ucap Izana.
“Umm”, (Name) mengganguk dan keluar dari mobil, (Name) membulatkan matanya kaget.
“I-izana”, (Name) meremas baju Izana kuat.
“Apa apaan itu, ayoo masuk”, ajak Izana.
“Ta-tapi, ini kan”
“Tenang, aku yang bayar”, Izana menarik tangan (Name) dan memasuki mall besar itu.
“Waaaah”, (Name) berbinar.
“Aku akan menemani mu berbelanja, tinggal pilih bajunya dan bayar”, Izana.
“Ta-tapi disini kan mall berkelas, hanya orang kaya yang bisa kesini, Izana bagaimana mungkin”, (Name) menatap Izana masih dengan tatapan berbinarnya.
“Sudahlah, beli saja”, Izana mendorong (Name) masuk dan menyuruh (Name) membeli baju.
Lebih jelasnya, mereka sedang berada di Ginza Mitsukoshi. Mall ini sudah didirikan sejak 1673, mall ini banyak menjual baju dengan merek ternama. Tentu saja, (Name) sangat senang berbelanja disini, barang nya bagus bagus dan harganya tentu juga bagus. Setelah puas, Izana membayarnya dengan black card, (Name) serasa ingin pingsan sata melihat Izana memiliki kartu itu sebanyak 3 buah.
“Izana, kau tajir ternyata”, (Name) menahan tangisnya.
“Kenapa kau menangis baka”, setelah membayar, Izana meminta (Name) untuk langsung menggunakan baju itu. (Name) menurut dengan semangat dan menganti bajunya, saat keluar dari wc, Izana merona melihat (Name) yang menggunakan baju baru. Rambut (Name) yang diikat dan wajahnya yang imut memberi nilai plus pada penampilannya.
“Bagaimana, cantik?”, tanya (Name) sambil berputar.
"Syal itu, masih kau simpan?", tanya Izana.
" Tentu, aku suka syal ini", (Name) menghirup aroma syal itu.
“Ca-cantik”, Izana menutup wajahnya yang merona.
“Hihii apaan Izana merona”, (Name) tersenyum.
“Baka”, Izana.
“Izana juga tampan kok, seperti artis”, puji (Name).
/anggap aja yg diatas itu kalian yg ni izana“Yaa, aargh sudahlah ayo kita pergi makan, kau belum makan dari sekolah tadi kan”, Izana langsung menarik tangan (Name) dan membawanya ke restoran bintang 19. (Name) terkekeh, ia tau kalau sekarang ini Izana udah salting.
“Arigato na, Izana”, (Name) tersenyum.
“Apa pun untuk mu”, Izana.
Mereka menaiki taxi terlebih dahulu, tidak terlalu lama. (Name) terpesona melihat jalanan yang masih ramai padahal sudah malam, Izana memperhatikan hal itu dan salting sendiri.
“Sudah sampai tuan”, supir.
Mereka turun dan berjalan sedikit ke dalam, (Name) berbinar melihat desain restoran yang sungguh mewah. (Name) disambut dua pelayan dan masuk kedalam, (Name) menarik tangan Izana dan menariknya kedalam.
Semua yang ada direstoran terpesona akan penampilan (Name) dan Izana, mereka terlihat seperti bintang berkelas. Izana memesan dua kursi di bagian outdoor, mereka diantar kesana, tertulis disana VVVIPP. (Name) kaget karena tempat disana sudah di booking Izana, Izana hanya diam dari tadi. Setelah duduk, mereka memesan makanan paling mahal dan minuman.
“Uwaa, sepertinya enak”, (Name).
“Makan lah, atau ku suapi?”, tanya Izana.
“Tidak, aku akan makan sendiri”, (Name) langsung memakan steak dengan daging kobe wagyu.
“Enaak, sudah lama ga makan daging”, (Name) masih memakan makanan nya dengan lahap, bagaimana dengan Izana? Ia sibuk menggangu (Name) dengan mengambil daging dan meminum air (Name).
“Izana, itu punya ku”, (Name) mempoutkan bibirnya.
“Tapi aku mau”, Izana menjulurkan lidahnya.
“Mohh”, (Name) mengambil serbet dan embersihkan sudut bibir Izana yang terkena saus dadingnya.
“Tumben, biasanya kau akan menyuruhku membersihkannya dengan menjilat noda ini sendiri”, Izana.
“Baiklah akan ku kotorin lagi”, (Name).
“Bercanda hey!!”, Izana.
“Haha, aku tau kok”, (Name) tertawa.
Sudah lama ia tidak melihat gadisnya tertawa sperti sekarang, sekarang (Name) adalah segalanya.
Tekad untuk melindungi (Name) sudah bulat sejak pertama kali ia bertemu dengan (Name), waktu itu Izana di kejar anjing liar ia terus dikejar selama 30 menit. Saat kaki Izana sudah tidak sanggup dan terjatuh, gadis itu datang sambil memegang batu. Gadis itu melemparkan batunya dan mengenai kepala si anjing, setelah itu barulah ia selamat.
hari itu,
“Kau tak apa?”, tanya gadis itu.
“Padahal aku bisa melawan anjing itu sendiri”, Izana memegang lututnya yang terluka.
“Kau bodoh, hahh”, gadis itu mengeluarkan plester dan menutupi luka Izana.
“Sudah”, gadis itu menjulurkan tangannya, dan Izana menerima nya.
“Te-terima kasih”, ucap Izana malu malu.
“Aku (Name)”, gadis itu tersenyum sangat manis.
“Kurokawa....”
“Kurokawa Izana”
KAMU SEDANG MEMBACA
ɪᴢᴀɴᴀ ᴋᴜʀᴏᴋᴀᴡᴀ ' ᴍɪss ʜᴇʀ '
Fanfic' ᴋᴀᴜ sᴇɴᴅɪʀɪ ᴀɴ ʟᴀɢɪ?! ' ' ᴋᴀᴜ ᴍᴇʟɪʜᴀᴛɴʏᴀ sᴇɴᴅɪʀɪ (ɴᴀᴍᴇ) ' ' ᴋᴀʟᴀᴜ ʙᴇɢɪᴛᴜ ᴀʏᴏ ʙᴇʀᴍᴀɪɴ ʙᴇʀsᴀᴍᴀ ' ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ 15+ mungkin ooc 16-06/21