E M P A T

114K 14.3K 876
                                    

Happy Reading
:)

"Tuan ... " Bibi Marry menatap Kayasaka yang masih berdiri diambang pintu. Lelaki itu lebih mirip seperti seorang model yang berpose angkuh. Naya bahkan heran, mengapa tokoh antagonis sepertinya dibuat sebegitu menawan? Bagaimana dengan tokoh utamanya?

"Aku butuh privasi, Bibi. Terima kasih atas kerja kerasmu."

Orang yang Kayasaka panggil Bibi itu mengangguk. Naya menggigit bibir bawahnya kasar menyadari jika Bibi ini pergi, dia hanya akan berduaan dengan Kayasaka di kamar mewah ini. Situasi yang jelas Naya hindari.

Klik

Pintu di kunci, Bibi Marry pergi tanpa bisa Naya cegah. Kayasaka mendekat perlahan membuat Naya beringsut mundur menarik selimutnya kuat-kuat. Bayangan dialog gila Kayasaka dan Arranaya asli terbayang jelas di otaknya. Seingatnya, Kayasaka tak pernah bersikap manis pada orang-orang yang menentangnya. Dan Naya baru saja menjadi orang yang menantang Kayasaka beberapa saat lalu. Kepergiannya dari rumah sakit tentu saja bukan hal yang bisa Kayasaka maafkan dengan mudah.

"Ada apa? Apa kau takut dengan suamimu sendiri?"

Naya semakin mengeratkan pegangannya pada selimut. Mengantisipasi hal gila apa yang akan Kayasaka lakukan padanya. "Kau siapa? Aku tak mengenalmu?"

Kayasaka mendecih,"drama murahan apa yang sedang kau mainkan?"

Naya memejamkan mata, menggigit bibirnya bawahnya kuat, apa aktingnya sepayah itu? Tadinya Naya berencana pura-pura hilang ingatan. Kalau perlu, dia akan menunjukan rekam medis palsu tentang penyakit ganas agar Kayasaka mengasihaninya dan menceraikannya. Namun bersandiwara tak akan mudah. Hanya saja hal itu patut untuk dicoba bukan?

"Jangan mendekat. Aku benar-benar tak mengenalmu? Aku akan berteriak jika kau menyentuhku." Kayasaka tertawa pelan karena ucapan Naya, mendadak Naya menjadi lucu dimatanya. Bagaimana gadis itu masih bisa terus memilih berpura-pura? Kayasaka jelas tau Naya tak mungkin dengan mudah melupakannya. Pernikahan mereka bahkan baru digelar 3 hari yang lalu.

"Jangan bercanda lagi. Katakan, kenapa Kau berusaha lari dari rumah sakit?"

Naya memutar bola matanya panik. Huh, dia harus menjawab apa? Masa iya harus jawab 'Aku takut pada tokoh antagonis kejam sepertimu. Kau akan membunuhku diakhir cerita jadi bisakah kita bercerai?'

"Apa selain amnesia kau juga mendadak bisu?"

Wah. Benar-benar Kayasaka ini. Perkataannya memang tak pernah tak tajam. Naya menghela nafas, mengurungkan niatnya mengatakan kata-kata yang ada di otaknya. Saat ini dia harus berbohong, ya dia harus berbohong.

"Ah, itu ... aku hanya, hanya pergi sebentar. Kau lihat sendirikan, saat ini aku ada dirumahmu. Aku kembali."

Kayasaka menatap Naya curiga. Apa karakter gadis ini memang bertele-tele. Konyol sekali, di mana karakter princess dingin yang dia lihat saat pernikahannya tiga hari yang lalu?

"Kau tau apa yang paling tidak aku suka di dunia ini? ... " Kayasaka mendekat, membuat Naya merapatkan tubuh ke ranjang, " ...kebohongan." lanjutnya tepat di telinga kanan Naya. Membuat bulu kuduk gadis itu meremang seketika.

Drrrtttt .... drrrttttt ...

Getaran ponsel itu menyelamatkan Naya dari intimidasi suaminya sendiri. Wajah Kayasaka yang terlampau dekat, membuat Naya dengan refleks menahan napas.

Be the Wife of A Cruel Antagonist [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang