Happy Reading
:)"Hentikan pencarian. Aku sudah menemukannya. Katakan pada Bibi Marry untuk menyiapkan kamar dan panggil seorang dokter."
Kayasaka menutup telponnya. Kini menatap gadis di sampingnya yang pingsan dalam keadaan basah kuyup dengan luka-luka goresan di kakinya.
Setelah bertemu dengannya. Gadis yang berstatus sebagai istrinya itu malah pingsan di jalanan yang basah, membuat Kayasaka mau tak mau membiarkan gadis itu masuk ke dalam mobil lamborgini hitamnya dalam keadaan kotor.
Menyusahkan sekali, sudah dia duga kalau anak gadis yang berasal dari anak orang kaya memang menyusahkan.
Setengah jam mengemudi. Kayasaka tiba di Mansion mewahnya dengan menggendong Naya yang masih pingsan. Entah apa yang membuatnya terkejut sampai pingsan atau memang tubuhnya lemah saja di dera derasnya hujan yang turun dari langit, Kayasaka tidak tau dan tidak ingin peduli.
"Tuan, apa yang terjadi?! Apa Nyonya baik-baik saja?" Wanita paruh baya dengan netra coklatnya tergopoh-gopoh mengikuti langkah tegas Kayasaka. Setelan Jas yang disetrikanya beberapa jam lalu sudah kusut dan berantakan di tubuh atletis lelaki itu.
"Apa dokternya sudah datang?" Tanya Kayasaka tepat setelah dirinya memasuki area rumah, masih diikuti pelayan terlamanya Bibi Marry yang khawatir.
"Sudah Tuan."
Wanita tua itu menjawab pelan, sesekali melirik Naya dalam gendongan Kayasaka, gadis yang masih setia menutup mata. Wanita tua itu tak bisa membayangkan apa yang sudah terjadi. Apa Tuannya itu kambuh lagi? Bibi Marry tak tau."Di kamar mana?"
"Kamar tamu nomor 1"
"Tidak. Di kamarku saja," Bibi Marry terkejut ketika Kayasaka memutar langkahnya, menuju kamar utama miliknya di lantai tiga. Kamar ini letaknya tersembunyi, ada lift khusus untuk menuju ke sana, "suruh dokternya datang ke sana setelah Bibi mengganti bajunya. Pastikan semuanya aman sebelum dia meninggalkan rumah ini."
Wanita tua itu mengangguk, "Tapi tidak apa membiarkan Nyonya di kamar utama?" Tanyanya jadi tak yakin. Selama ini, tak ada yang Kayasaka biarkan memasuki kamarnya itu. Kecuali tiga pelayan khusus dan dirinya. Itupun hanya untuk membersihkan kamar yang bahkan tak kotor dan nyaris tak tersentuh sama sekali.
"Tentu saja. Karena aku akan menginterogasi istriku semalaman. Siapkan saja keperluannya, Bibi."
"Baik Tuan." Bibi Marry mengangguk patuh. Kini Kayasaka sudah meletakan Naya di kasurnya. Membiarkan kepala pelayan, sekaligus pengasuhnya Bibi Marry yang melakukan sisanya.
Kayasaka sendiri, kini pergi ke ruang kerjanya setelah berganti baju, karena bajunya juga basah kuyup akibat menggendong Naya yang pingsan di tengah hujan.
Di ruang kerjanya itu, Kayasaka berkutat dengan semua dokumen yang di dapatkannya dari agen rahasia yang dia miliki. Semua dokumen itu menunjukan identitas musuhnya, Emilio Fernandes yang kini sudah menarik perhatian Faniya terlalu jauh.
Kayasaka menggeram kesal, mengetahui satu fakta menggelikan tentang Emilio. Fakta gila yang membuatnya mulai hari ini, membenci Emilio sampai ke sumsum tulang belakang. Ini bukan hanya soal Faniya tapi juga kehidupannya. Emilio, dia tak akan membiarkan lelaki itu lolos.
![](https://img.wattpad.com/cover/273314096-288-k817388.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be the Wife of A Cruel Antagonist [TERBIT]
FantasyKayasaka Alexio Elakhsi adalah antagonis paling kejam dan menyebalkan dalam novel romatis yang pernah ada. Kejam, otoriter, egois dan menyebalkan adalah penggambaran singkat tentang sosok Kayasaka. Dia memusuhi Male Lead dengan terang-terangan. Men...