Happy Reading
:)"Alyssa?"
Emilio menarik tangan Naya, memeluknya tanpa kata. Kayasaka, Geraldine dan orang-orang yang ada di meja itu terkejut. Termasuk Naya, orang yang ditarik oleh Emil ke dalam pelukannya.
"Aku merindukanmu, Lyss."
Naya merasa terkejut. Siapa pria ini? Kenapa dia memanggilnya dengan nama lain?
"Emilio! Jaga sikapmu!" Geraldine sang bibi menegur. Emilio melepaskan pelukannya pada Naya, namun dia tak berhenti menatap wanita itu intens. Mata biru Emilio terlihat penuh akan kerinduan, tangannya bahkan tak lepas dari bahu Naya, seolah meyakinkan kalau gadis di depannya ini nyata dan bukan ilusi yang selalu pikirannya ciptakan.
Naya malah kian terkejut dengan nama yang baru saja Geraldine katakan. Emilio? Diakah si pemeran utama cerita ini?! Kenapa dia ada di sini?!
"Kenapa tak mengabariku, sayang? Tahukah kau aku merindukanmu."
Sekali lagi, Emilio seperti kehilangan akal di tengah desas desus yang dengan cepat menyebar ke seisi ruangan. Emilio dengan beraninya malah membelai pipi Naya lembut. Membuat orang-orang di sana bak tersambar petir di malam hari yang cerah. Apalagi seorang lelaki yang sedari tadi sudah mencoba menahan amarahnya yang sudah ada di ubun-ubun.
"Maaf ... tapi--"
'Bugh!'
Ucapan Naya tak selesai. Karena didahului tinju yang dilayangkan oleh Kayasaka pada Emilio. Lelaki bermata biru itu langsung tersungkur, menciptakan kericuhan mendadak di ballroom megah itu.
Kayasaka sepertinya tak bisa membiarkan drama gila ini lebih lama. Dia sudah cukup sabar membiarkan Emil memeluk istrinya sekali. Tapi apa barusan lelaki itu katakan? Sayang? Emilio pasti sudah gila. Dia jelas memacing perang dengannya saat ini.
"Kayasaka! Kau ini apa-apaansih?!" Naya terlihat panik setelah sadar dari keterkejutannya, dia langsung menarik suaminya yang sudah menjadi pusat perhatian semua tamu undangan. Karena Kayasaka sudah membuat pewaris dari keluarga Fernandes itu tersungkur ke tengah ruangan. Suasana mendadak rusuh, semua pasang mata menatap kejadian itu dengan terkejut. Termasuk Geraldine yang langsung membantu Emilio--keponakannya berdiri, dibantu beberapa kerabatnya di sana. Dan wanita paruh baya itu dengan lantang langsung mengumumkan penghentian pesta. Karena tak dihentikanpun, pesta ini sudah kacau.
Naya sendiri berpamitan kasar. Menarik Kayasaka yang sempat kehilangan kendali untuk langsung pulang. Tempramennya memang buruk, tapi dia tak menduga kalau akan seburuk ini. Naya tak bisa membenarkan perilaku Emilio, tapi sikap Kayasaka yang gegabah juga salah.
"Kau ini kenapa sih?! Kenapa meninju orang seperti itu?!"
"Kenapa? Apa sekarang kau lebih mementingkan bajingan itu?!"
Naya memijit pelipisnya pelan. Merasa percuma membuat Kayasaka mengerti di saat amarah laki-laki itu masih di ubun-ubun. Sejujurnya, Naya juga kaget dan merasa aneh karena Emilio memeluknya dan meracau tidak jelas. Padahal dalam cerita, laki-laki itu tidak pernah bertemu sosok Arranaya. Dan saat ini dia seharusnya sedang menuju tempat Faniya dan memulai cerita mereka di sana. Kenapa malah jadi rumit seperti ini? Apa ceritanya mulai berubah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be the Wife of A Cruel Antagonist [TERBIT]
FantasyKayasaka Alexio Elakhsi adalah antagonis paling kejam dan menyebalkan dalam novel romatis yang pernah ada. Kejam, otoriter, egois dan menyebalkan adalah penggambaran singkat tentang sosok Kayasaka. Dia memusuhi Male Lead dengan terang-terangan. Men...