Happy Reading
:)"Apa kau tak akan berhenti menatapnya?" Tanya Kayasaka judes. Sedari tadi memperhatikan Naya yang sibuk menatap wajah tampan Zavier tanpa henti. Gadis itu seakan baru bertemu Dewa Yunani yang ketampanannya tak tertandingi di muka bumi.
"Lihatkan Noona? Hyung memang sensi sekali? Noona harus bersabar hidup dengan manusia seperti ini. Katakan saja jika suatu hari Noona bosan. Noona bisa tinggal bersamaku." Jawab Zavier malah nyengir. Memandang Naya yang jelas terpesona.
Satu bantal sofa terlempar tepat mengenai wajah tampan Zavier. Membuat pemuda itu merutuk kesal menatap Kayasaka sang pelaku pelemparan dengan sengit.
"Hey kenapa melemparnya? Kau ini tempramennya buruk sekali ya? Zaza pasti sakit." Kayasaka mendelik mendengar panggilan menjijikan itu. Panggilan yang Naya berikan pada Zavier beberapa menit yang lalu.
Zavier sendiri tersenyum merasa ada yang membela. Lelaki itu lalu mendatangi Naya yang semula duduk tepat di sebrangnya. Dia mulai mengeluh manja pada Noona barunya itu. Entah kenapa melihat Kayasaka bermasam muka malah terasa kian menyenangkan. Dan lagi, Zavier merasa atmosfer Kayasaka menjadi berbeda saat bersama dengan wanita di sampingnya ini. Dibandingkan Faniya, Naya punya aura yang lebih ceria dan menyenangkan yang membuat Kayasaka sedikit menunjukan sisi manusiawinya. Zavier bahkan tau bagaimana lelaki itu menyuruh orang membuntuti Naya saat dia meninggalkan istrinya sendirian. Walau dia mencemaskan sekretarisnya dan mencarinya mati-matian. Tapi melihat istrinya tetap aman, membuat lelaki angkuh itu tetap waras, meskipun dia tak menemukan Faniya hingga saat ini. Yah, mau bagaimanapun, Zavier tau kenapa Kayasaka sangat terobsesi pada Faniya. Alasannya jelas bukan karena cinta, seperti yang selalu lelaki itu bicarakan. Tapi sepertinya, lelaki yang terlahir kaku seperti kanebo kering itu tak pernah memahami perasaannya sendiri. Dasar, jadi siapa yang pantas disebut kekanak-kanakkan di sini?
"Pergilah jika tak ada urusan di sini, bocah." Usir Kayasaka terang-terangan pada pemuda yang di besarkannya hampir 5 tahun, membuat Zavier mendelik tak suka. Dia memang dipungut Kayasaka dari sekolah saat pemuda itu masih berusia 17 tahun. Dan kini pemuda dengan piercing di alisnya itu sudah menginjak usia 22 tahun. Saat ini Zavier sudah kuliah, meskipun kuliah hanya kedok yang dijalaninya sebagai agen rahasia milik Kayasaka. Karena alasan Kayasaka memungut anak laki-laki itu tak lain dan tak bukan karena kejeniusan yang dimilikinya. Meski terlihat kekanak-kanakkan dan agak menyebalkan. Zavier adalah jenius IT yang membantu Kayasaka meretas puluhan situs penting perusahaan saingannya dan orang yang berperan besar melancarkan semua siasat dan ambisi Kayasaka. Zavier adalah perwujudan pemuda manis yang diam-diam berhati iblis. Pemuda menawan yang juga sangat menyeramkan.
"Aku bahkan sudah menunggumu datang, Hyung. Kau ini tega sekali. Iyakan Noona?"
Naya mengangguk setuju, mengusap-ngusap kepala pemuda itu. Rasanya masih seperti mimpi melihat idola yang kita pandangi di layar handphone bisa kita sentuh secara nyata. Naya masih merasa ini kenyataan yang luar biasa gila. Meskipun dia bersyukur untuk semua kejutan ini.
Kayasaka melirik itu, matanya kian memincing kesal tatkala Zavier dengan sengaja menyentuh tangan Naya yang ada dikepalanya dan gadis dengan rambut coklat itu malah terlihat malu-malu, drama yang sangat murahan. Kapan dua bocah kekanak-kanakkan itu berhenti bermesraan seolah Kayasaka tak ada di sana?
***
"Kau tidak bercanda kan Peter? Apa semua foto ini dapat dipercaya?" Seorang gadis dengan gaun peraknya menatap sang asisten serius. Lelaki muda dengan paras yang cukup tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be the Wife of A Cruel Antagonist [TERBIT]
FantasyKayasaka Alexio Elakhsi adalah antagonis paling kejam dan menyebalkan dalam novel romatis yang pernah ada. Kejam, otoriter, egois dan menyebalkan adalah penggambaran singkat tentang sosok Kayasaka. Dia memusuhi Male Lead dengan terang-terangan. Men...