.
.
.
Seisi kantin terasa penuh karena beberapa menit yang lalu bel istirahat berbunyi, seluruh siswa dan siswi berbondong-bondong menuju kantin demi mengisi kekosongan di perut mereka.
Begitupula dengan Nathaniel Cheroll atau yang akrab disapa Nathan, pemuda berwajah tampan itu merupakan pangeran sekolah.
Seluruh perhatian kaum hawa mulai tertuju pada Nathan, mengagumi keindahan sosok pemuda tampan itu tanpa rasa bosan.
Nathan mendudukkan dirinya dengan tenang, tanpa merasa terganggu dengan tatapan lapar yang tertuju padanya, Nathan sudah terbiasa.
Karena kepribadiannya yang tertutup dan cuek membuat Nathan tidak bisa memiliki seorang teman sebaya yang pantas dia sebut sebagai sahabat.
Jangan menganggap bahwa Nathan adalah pemuda kesepian tidak, kalian salah besar. Nathan masih mempunyai satu orang yang bisa dia panggil sahabat, seseorang yang menjadi tempat Nathan bercerita apapun tanpa peduli di jauhi.
Membicarakan tentang orang itu, kini orang itu sudah melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Seseorang yang merupakan rival Nathan sejak kecil dan sekarang menjadi sahabat.
Sebenarnya Nathan juga menerima beasiswa sekolah di luar negeri, tetapi pemuda itu malah menolaknya. Dia tidak tega harus meninggalkan ayahnya yang tengah terbaring di rumah sakit seorang diri.
Nathan juga tidak sembarangan ikut olimpiade atau lomba lainnya, jika itu memiliki hadiah berupa uang tunai maka dengan senang hati Nathan melakukannya.
Sekarang sang pangeran sekolah sedang di datangi oleh beberapa siswi, salah satu dari mereka kemudian menyodorkan sebuah undangan kepada Nathan.
Birthday's party.
"Gue harap Lo bisa datang ya, Nath" kata siswi bernametag Bianca Therlina. Nathan berpikir sebentar, sudah lama juga dirinya tidak pergi ke acara seperti ini.
Terakhir dia pergi ke pesta waktu smp dan sekarang Nathan sudah kelas 11 cukup lama, sepertinya Nathan perlu refreshing biar otaknya gak mikirin pelajaran mulu.
"Gue usahain" mendengar jawaban Nathan seketika Bianca tersenyum senang, begitupun dengan teman-teman Bianca yang lain.
Bianca itu cantik. Kalau Nathan adalah pangeran sekolah, maka Bianca adalah primadonanya. Bianca menjadi primadona bukan hanya karena wajahnya yang cantik tapi juga hatinya.
Bianca dan teman-temannya pergi menjauh dari Nathan karena tujuan utama mereka sudah terpenuhi, begitu saja sudah membuat mereka senang bukan kepalang.
"Heh ketos, di panggil pak kepsek tuh" kata Leon dengan nafas yang ngos-ngosan, sepertinya pemuda lincah itu berlari dari ruangan guru menuju ke kantin yang jaraknya cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Side Ketos (Completed)
Teen Fiction"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan ohohihik skidipapap uwaw🔞