Ah (。・//ε//・。)
Edgar mulai menggesek-gesekkan kejantanannya yang masih tertutup celana pendek ke belahan berisi milik Nathan. Edgar merendahkan tubuhnya lalu menjilati telinga Nathan.
"Boleh gak?" Tanya Edgar, begini-begini dia sadar dengan keadaan pemudanya yang terlihat sangat kelelahan.
Nathan menggelengkan kepalanya, membuat Edgar tersenyum simpul lalu mengecup pelan bibir Nathan yang sudah menjadi candu baginya.
"Gue ke depan dulu masih ada pelayan hotel soalnya, bawa makanan yang lain" Edgar berdiri dari tempat tidurnya, dapat Nathan lihat kejantanan Edgar yang tercetak di celana pria itu.
Nathan membenarkan posisinya mencoba untuk duduk, dan akhirnya bisa karena sudah tidak sesakit saat dia awal bangun.
Edgar kembali ke dalam kamar dengan beberapa makanan lainnya yang lebih berisi, meletakkan semua makanan di atas kasur untuk Nathan.
"Gue ke kamar mandi dulu, kalau ada apa-apa panggil aja"
Setelah itu Nathan mulai melahap makanan yang dianggapnya enak, sesekali pemuda itu meneguk air putih yang disediakan Edgar.
Cukup lama, Nathan akhirnya selesai makan. Nathan sedikit khawatir dengan Edgar karena sejak tadi pria itu belum kembali juga dari kamar mandi.
Bagaimana jika pria itu pingsan di dalam sana? Ditambah lagi Edgar belum makan sejak pagi tadi.
Di saat Nathan ingin memanggil nama Edgar, sosok pria itu muncul dari pintu kamar mandi dengan bertelanjang dada, tubuh kekarnya sangat menawan dengan buliran-buliran air yang membasahi.
Nathan sedikit menyerngit heran melihat ekspresi wajah Edgar yang murung, "Kenapa?" Tanya Nathan penasaran.
Edgar menunduk membuat Nathan ikut mengikuti arah pandang Edgar, di sana kejantanan Edgar terlihat masih berdiri tegak di balik celana pendek yang dia kenakan.
"Dia masih gak mau tidur" jawab Edgar dengan nada sedih sambil menunjuk kejantanannya, Nathan mengulum senyumnya, sejak kapan prianya menjadi menggemaskan seperti ini.
Nathan menetralkan wajahnya, "Lo gak mau makan?"
"Mau, tapi yang ini" Edgar segera mencium bibir Nathan dengan sedikit kasar, membuat Nathan kewalahan menghadapinya.
Tangan Edgar mengusap pelan punggung polos Nathan dari atas lalu turun ke belahan kenyal Nathan, meremasnya dengan gemas.
Nathan tersenyum tipis di sela ciumannya lalu mengalungkan tangannya di leher Edgar, cukup lama mereka berdua berciuman, Edgar mulai mendorong tubuh Nathan ke kasur.
Nathan mendorong balik tubuh Edgar, membuat sang dominan berada di bawahnya. Nathan menduduki perut Edgar sambil bertelanjang membuat pria di bawahnya menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Side Ketos (Completed)
Teen Fiction"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan ohohihik skidipapap uwaw🔞