Wuuuu~
Sebelum berangkat Bianca terlebih dahulu menelpon butik langganannya, memintanya untuk menyiapkan dua buah jas dan juga dress.
Sesampainya di butik itu mereka berempat berganti pakaian, Nathan begitu tampan dengan tuksedo hitamnya, sementara tuksedo Leon berwarna biru tua membuatnya terkesan manis.
Bianca mengenakan dress manis selutut berwarna merah maroon yang serasi dengan dress panjang Ola yang yang berwarna senada.
Perjalanan mereka pun akhirnya berlanjut dengan Ola yang bertugas membawa mobil, dia masih waras untuk membiarkan Nathan yang tengah banyak pikiran untuk membawa mobil.
Sementara Leon, pemuda manis itu belom mendapatkan sim-nya jadi dia tidak berani.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit lebih, mereka berempat akhirnya sampai di sebuah pantai yang dimaksud oleh Leon.
Samar-samar dari tempat mereka parkir, terlihat sebuah tempat yang dihiasi beberapa bunga dan dekorasi yang indah.
"Gue mau cari Edgar" ujar Nathan langsung berlari ke tempat tersebut.
Ola menatap kearah Leon yang tengah gelisah, "kenapa?" Tanyanya.
Leon gelagapan, "Gue mau ke tempat om Riyan dulu, boleh kan?"
"Yaudah sana" balas Ola, lalu kembali berjalan berdampingan dengan Bianca yang mengikuti Nathan.
~•°•~
Nathan menatap sekelilingnya, berusaha mencari Edgar. Sampai di sebuah batu besar di tepi pantai, Nathan melihat seorang yang sangat dia kenal."Edgar!" Nathan berteriak, membuat pria yang ada di depan menoleh kearahnya.
Edgar yang sedang menggunakan tuksedo berwarna putih yang begitu cocok di badan kekarnya.
"Kenapa Lo ke sini?" Tanya Edgar sambil mendekati Nathan.
Tubuh Nathan menegang, "Katanya Lo bakalan tunangan hari ini, itu– bohong kan?" Tanyanya dengan nada lirih.
Edgar menaikkan alisnya, "Kenapa?"
"Itu bohong kan?" Tanya Nathan lagi, Edgar mengalihkan pandangannya membuat Nathan semakin sedih.
Air mata Nathan tanpa sengaja turun perlahan, Nathan menggenggam ujung tuksedo Edgar sambil terisak kecil.
"Ja–ngan" lirihnya pelan, membuat Edgar menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Maksud Lo apa?" Tanya Edgar.
"Jangan tu–nangan. Gue salah, gue minta maaf–" masih dengan nada yang terisak Nathan berbicara kepada Edgar.
"Kembali, Gue mau lo– kembali" kini tangis Nathan tidak dapat ditahan lagi, Edgar yang melihat itu seketika panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Side Ketos (Completed)
Teen Fiction"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan ohohihik skidipapap uwaw🔞