holaaaa ⊂(´・◡・⊂ )∘˚˳°
Nathan terbangun dari tidurnya dengan keadaan tubuhnya yang dipeluk oleh lengan kekar Edgar.
Pemuda tampan itu menyingkirkan tangan Edgar yang memeluk tubuhnya dan menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, berniat untuk pergi membersihkan diri.
Tapi tubuh Nathan terlalu lemas akibat permainan Edgar tadi malam bahkan untuk duduk saja dia kesusahan, pria tampan itu benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya lagi.
Nathan menggulingkan tubuhnya, yang semulanya terlentang menjadi menyamping ke arah Edgar. Sangat dekat, bahkan nafas hangat dari Edgar bisa Nathan rasakan.
Nathan menatap lekat wajah tampan Edgar yang tertidur pulas, "Ed, bangun. Gue laper Ed!"
Pemuda itu terus menerus menggoyang tubuh Edgar yang asik tertidur pulas, dengan kesal Nathan mengampit hidung mancung Edgar membuat pria itu sulit untuk bernafas.
Edgar bangun dari tidurnya karena gangguan dari pemuda di sampingnya, "Hmm, kenapa?" Tanyanya dengan suara seraknya.
Telinga Nathan memerah, entah mengapa dia merasa malu. Edgar tersenyum kecil lalu tangannya menarik pelan tengkuk leher Nathan untuk memudahkan memberikan sebuah ciuman.
"Morning kiss" ucap Edgar membuat wajah Nathan memanas, dengan segera Nathan menjauhkan wajah Edgar ketika pria itu ingin menciumnya lagi.
"Gak, Lo belum sikat gigi" balas Nathan sambil menutup mulut Edgar, berusaha menjauhkan pria itu darinya.
Edgar terkekeh lalu merapatkan tubuhnya dengan Nathan, memeluknya erat. Nathan menutup bibirnya, siapa tau pria di depannya ingin melakukan hal mesum lainnya.
Nathan terkesiap, dia berpikir Edgar akan mencium bibirnya lagi, namun dia salah. Pria itu tadi mengecup pelan keningnya.
Wajah Nathan kembali memanas untuk kesekian kalinya, akibat perbuatan Edgar. Sementara Edgar, pria itu terkekeh melihat Nathan yang menenggelamkan wajah tampannya di dada sang dominan.
Setelah beberapa saat, Nathan tersadar lalu mulai memainkan jari-jarinya di dada bidang Edgar, membentuk pola acak dengan wajah yang menggemaskan.
"Gue lapar Ed, pesenin ya" ucap Nathan dengan pelan, pemuda itu malu.
Edgar terkekeh, ah hanya karena Nathan dia sering tertawa akhir-akhir ini. Edgar lalu menyeringai pelan, "pesan sendiri aja ke bawah, gue males"
"Gue gak bisa Ed" balas Nathan dengan jari-jarinya yang masih sibuk bermain ria, dari nadanya bisa Edgar dengar nada kekesalan dari pemudanya itu.
"Emangnya Lo kenapa?"
"Gue gak bisa gerak, badan gue remuk gara-gara Lo, sial–" belum sempat Nathan menyelesaikan umpatannya, Edgar lebih dulu membungkam mulut Nathan dengan bibirnya.
Nathan melenguh pelan, Edgar bukan hanya memberikan kecupan kecil untuknya tapi itu sebuah lumatan yang memabukkan.
Edgar melepaskan ciuman panas mereka ketika sadar Nathan sudah tidak tahan lagi, pria itu terkekeh saat melihat bibir Nathan yang mengkilap karena air liur mereka berdua.
Suara Edgar membuat Nathan mengurungkan niatnya, "gue keluar dulu mau pesan makanan, jangan kemana-mana"
Edgar mengecup kedua kelopak mata Nathan, lalu berdiri dari kasur. Nathan menatap punggung Edgar yang tengah memasang boxer nya, ada beberapa goresan di punggung besar itu.
Nathan terkekeh lalu memposisikan tubuhnya menjadi tengkurap, dapat Nathan dengar suara pintu hotel yang di buka lalu di tutup kembali.
~•°•~
~•°•~
Edgar membuka pintu kamar hotel yang dia tempati dengan Nathan sembari membawa senampan makanan untuknya dan juga Nathan.
Di belakangnya ada seorang pelayan hotel pria yang membawakan senampan makanan juga, jaga-jaga siapa tau pemudanya itu perlu asupan makan yang lebih karena hari sudah menjelang siang.
Edgar menyuruh orang itu untuk menunggu di luar sementara dia masuk dan menemui Nathan.
Pria itu masuk dan mencoba menuju ke kamarnya, tempat di mana pemudanya berdiam diri, saat diambang pintu kamar Edgar meneguk ludahnya dengan pelan.
Bisakah pemuda tampan itu tidak menggodanya, apa-apaan dengan posisi berbaringnya yang menampilkan bokong sintalnya yang sedikit memerah tanpa sehelai benangpun.
Edgar meletakkan nampan makanannya diatas meja, lalu mulai berjalan kearah Nathan yang masih sibuk dengan hpnya.
Edgar menaiki ranjang lalu tangan kekarnya dia letakkan di atas bokong Nathan, membuat pemuda itu terlonjat kaget.
"Apa yang Lo lakuin" Nathan menatap Edgar yang tengah meremas-remas dua bongkahan kenyal miliknya.
Edgar diam, "siapa yang mau Lo goda hm? Pelayan hotel di sini?" Tanya Edgar sembari bermain di bagian belakang Nathan.
"Engga ada–eunh" Nathan melenguh pelan ketika Edgar mulai bermain dengan lubangnya.
"Ah, ini terlalu siang untuk morning sex" mendengar perkataan itu, Nathan langsung menatap Edgar dengan tajam, sementara Edgar hanya menampilkan senyumannya.
.
.
.
TBC
Ya, ano ya( ╹▽╹ )
Dadah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Side Ketos (Completed)
Teen Fiction"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan ohohihik skidipapap uwaw🔞