Doyoung tidak mengerti alasan kenapa murid-murid lain sering menyanjungnya. Mengatakan ia anak orang kaya keturunan konglomerat, berpendidikan baik dan harmonis keluarganya.
Ia tidak mengerti darimana awal mula rumor itu berasal tapi ia menyukainya. Siapa yang bisa menolak ketika guru-guru sering menyangjungnya hanya untuk kegiatan sepele seperti memberi makan ayam di pekarangan belakang sekolah.
Pertama, ia tidak berasal dari keluarga kaya keturunan konglomerat. Keluarganya menjadi kaya karena bisnis-bisnis gelap mereka. Dimana ia pun terlibat dalam satu diantaranya.
Doyoung sering membawa 'vitamin' ke sekolah. Vitamin yang selama ini dikira sebagai pil kekebalan tubuh padahal itu obat-obat terlarang yang dijual olehnya.
Entah bagaimana orang-orang berasumsi ia adalah anak dari keluarga dokter. Mungkin karena ia sering membawa vitamin itu? Entahlah, Doyoung tak mengerti.
Mungkin ini juga alasan kenapa orangtuanya rutin menyumbang dana yang besar untuk sekolah tanpa pernah mau disebutkan namanya. Data yang diberikan Doyoung pada sekolah tentang pekerjaan orang tuanya hanya sebatas 'pengusaha'. Anehnya tak ada yang pernah bertanya.
Hubungan keluarganya bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Mereka bertahan karena sudah terikat dalam bisnis gelap ini. Ayahnya sering memaki ibunya, begitu pula sebaliknya.
Doyoung sendiri juga sering dimaki. Tapi, melawan juga tak ada gunanya. Ia cukup bahagia dengan keadaan ini karena setidaknya mereka tidak sampai main fisik kepadanya.
Ia pernah melihat temannya mendapat perlakuan yang lebih buruk dari orang tua mereka. Seperti Seunghun yang sering dijitak kepalanya. Atau Jihoon yang ditampar ayahnya karena gagal dalam mempertahankan peringkatnya di sekolah.
Anak-anak SILVER, begitulah murid-murid memanggil mereka. Ada Yedam, Jihoon, Woong, Seunghun, Hyunsuk, Noa, dan dirinya dalam perkumpulan itu. Doyoung yang paling muda. Selain dirinya, mereka semua satu angkatan.
Mereka tinggal satu komplek. Rumah Doyoung berdekatan dengan Jihoon dan Seunghun. Karena itu, ia telah melihat banyak hal tentang mereka.
Jika sudah mengamuk, ayah Jihoon sulit dikendalikan. Banyak yang tak tahu salah satu alasan Jihoon ikut beladiri adalah untuk mencegah ayahnya menimbulkan kerusakan lebih banyak ketika sedang tak sadar.
Seunghun lain lagi. Anak itu sering sekali mendapat jitakan di kepalanya hanya karena ia gagal dalam satu atau dua pertandingan. Latihannya keras. Apalagi saat libur sekolah. Mungkin karena itu, ia menjadi agak liar di sekolah karena kesempatannya untuk menikmati hidup hanya pada waktu itu.
Doyoung tidak terlalu mengenal keluarga yang lain selain dua orang itu. Rumah nya agak jauh dari yang lain meskipun ia sering bergaul dengan Hyunsuk dan Yedam.
Dua anak ini terlihat seperti yang paling 'normal' di matanya. Sementara Woong dan Noa selalu menjadi sosok misterius baginya.
Bicara soal SILVER, ia tak pernah minta untuk bergabung tapi diajak oleh Jihoon, tepat saat keluarganya pindah kemari.
Awalnya ia mengira itu hanya sebuah perkumpulan biasa dan ia diajak bergabung karena telah menjadi bagian dari komplek mereka. Itu awalnya.
Doyoung mendapati ada beberapa anak lain yang tidak diajak dalam perkumpulan ini meskipun mereka tinggal di komplek yang sama. Aneh bukan?
Kenapa ia yang baru saja pindah langsung diajak untuk bergabung padahal sudah ada beberapa anak lain yang tinggal lebih lama di sana.
Tidak menunggu waktu lama, ia menemukan jawabannya ketika Woong mengajaknya ke ruang khusus SILVER yang terletak di dalam study club SMA Serim. Ruangan itu tak terlihat karena letak pintunya persis di belakang lemari piala serta piagam anggota study club.
Tak hanya ia dan Woong yang ada di sana. Jihoon juga.
***
"Sejak kapan jualan narkoba?"Doyoung terkejut bukan kepalang dengan pertanyaan frontal dari Woong kala itu.
Berbagai pertanyaan berkelebat di pikirannya. Bagaimana mereka bisa tahu? Bukankah selama ini image nya selalu polos, bahkan murid-murid lain menganggapnya sempurna tanpa cacat.
"Haha. Apa maksudnya itu?"
Ya, pura-pura tak tau saja dulu. Mungkin mereka tak akan menanyainya lebih lanjut.
"Setan kecil ini hebat sekali aktingnya" sahut Jihoon sembari melempar anak panah terakhirnya pada dartboard.
"Langsung saja ke intinya"
"Kami lihat kau merupakan pemain lama di bisnis drugs. Jarang ada penjual dengan gaya sepertimu"
"Alih-alih menyembunyikannya, kau justru menunjukkan produkmu secara frontal dan membungkusnya dengan label 'vitamin' padahal jika dilihat dari dosis saja mana ada anak yang mengonsumsi vitamin sebanyak itu"
Doyoung tak bisa menghindar lagi. Ia sudah mempersiapkan diri jika ketahuan maka kemungkinan ia akan dimasukkan ke penjara remaja. Orangtuanya akan berpura-pura tak tahu sementara mereka mengurus pemberhentiannya dari sekolah.
Jika telah selesai, maka mereka akan menyogok para penegak hukum tersebut. Meminta mereka untuk membebaskannya bukan karena mereka khawatir padanya tapi karena ia salah satu 'aset' mereka.
***
Doyoung masih ingat ia menghela nafas panjang saat itu. Ada rasa penyesalan menghinggapinya kenapa ia harus menerima tawaran mereka hari itu. Bukan salah mereka sepenuhnya. Ia yang memancing lebih dulu."Apa yang kalian inginkan dariku? Sebutkan saja" ucap Doyoung setelah terdiam cukup lama.
Dirinya sudah mempersiapkan diri untuk segala konsekuensi dari berurusan dengan anak-anak laknat ini.
Woong dan Jihoon yang duduk di depannya terkekeh.
"Sudah kubilang, anak ini cocok dengan kita" ucap Jihoon seraya bangkit dari kursinya.
"Pekerjaanmu simpel saja. Kami ingin kau yang menyeleksi para calon handman untuk siaran"
Doyoung mengerutkan keningnya. Ia sudah sering mendengar tentang 'siaran' itu sejak masuk SMA Serim. Namun, tak pernah ada niat sedikitpun untuk mengaitkan diri dengannya.
"Dia pasti sangat bingung" sahut Woong.
"Ahh.. benar juga, aku lupa kau tak pernah terlibat"
Jihoon menepuk jidatnya.
Doyoung diam saja. Ia pikir para sunbae-nya itu benar-benar tidak waras. Kenapa memilih seseorang yang tidak berpengalaman sepertinya untuk melakukan pekerjaan penting dan beresiko begitu? Aneh bukan?
"Kalau begitu..."
"Kita berkenalan saja lebih dulu" ucap Jihoon sembari menepuk pundak anak itu.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ACQUIESCE: A THREAD | SILVERBOYS ✓
Misteri / Thriller"Dunia akan lebih baik tanpa orang-orang seperti kita" Main Casts: Yedam, Junkyu, Jihoon, Doyoung, Hyunsuk TREASURE; Byounggon & Seunghun CIX; Woong AB6IX; Kazama Noa; Choi Raesung (Millennium); Lee Midam . Tonton FMV nya buat preview . Plot: Maju m...