Pikiran Satria kini sangat berkecamuk, hatinya tak tenang, entah mengapa saat ia melihat mata Kaira, rasa bersalah terus mengerubunginya.
Dadanya kian sesak saat mendengar ucapan Naya yang serat akan kepedihan, seakan-akan ucapan yang di lontarkan Kaira terus menggerogoti hatinya.Membuat hati dan pikirannya tak tenang.
Bohong, jika ia tak sedih, tapi apalah daya memang dia yang salah bukan? Satria akui, jalan yang ia ambil salah, tapi sekan tertutupi oleh amarah, Satria melakukan hal itu.
Satria mengacak rambutnya frutasi, di awal rencana memang ia sudah yakin, tapi entah mengapa sekarang ia merasa bersalah?!
Ia melangkah gontai meninggalkan kasurnya, tanpa memikirkan ia akan kemana, kakinya terus melangkah tak tentu arah.
"Hiks... mati aja mati!" jerit seseorang dengan isakannya membuat lamunan Satria buyar.
Satria celingukan menatap kanan kiri, ia terpaku bahwasannya ia sedang berada tepat di depan pintu kamar Kaira.
Muka Satria seketika pias mendengar jeritan Kaira di dalam kamar, hatinya bergemuruh mendengar ucapan Kaira, 'apa Kaira akan bunuh diri?' pikirannya kini terpusat pada pertanyaan itu.
Dengan tergesa-gesa Satria menuju kamar Kakaknya, menggedornya sekuat tenaga.
DOR... DOR... DOR...
"BANG-BANG CEPET BUKA PUNTU NYA BANG!" teriak Satria.
Tak lama, Sean datang dengan muka datarnya, manaikan alis meminta penjelasan.
"I-itu, Kaira mau bunuh diri," cicit nya sambil menunduk takut, Badboy-badboy gini kalo di hadapan Sean dan Antonio Satria akan melempem seperti kerupuk kena air!
"Hah?" kaget Sean.
"Tadi, Kaira teriak mati... mati... mati," ujar Satria.
"Cepet kesana," titah Sean, ia sudah berlari menuju kamar Kaira, entah apa permasalahnnya sehingga adiknya yang masih berumur 5 tahun itu mau bunuh diri?!
DOR... DOR... DOR...
"KAI BUKA PUNTUNYA KAI!" teriak Sean, namun tetap tak ada jawaban.
"KAI!" teriaknya lagi tak lupa gedoran pintu yang semakin menggila.
"Bang dobrak aja pintunya," usul Satria mulai berkeringat dingin, sungguh ia amat sangat menyesal jika memang benar Kaira bunuh diri di dalam kamarnya karna kelakuannya tadi.
Sean mengangguk, bersiap dengan anancang-ancangnya dan mulai berlari, saat sudah berlari suara berat seseorang membuatnya mau tak mau berhenti.
Dughh...
"Ada apa ini?" tanyanya.
Pada akhirnya, jidat mulus Sean menjadi korban pintu Kaira, Sean meringis saat merasakan ada benjolan di jidatnya.
"Argh... anjir jidat gue!" ringis Sean dalam batin, sungguh kekuatan jedotan nya gak main-main!
Satria yang melihat Kakak nya seperti itu berusaha mati-matian menahan tawanya.
"Ekhem... i-itu Pah, Kaira kayaknya mau bunuh diri," ucap Satria, ia tak sebodoh itu untuk tertawa di saat seperti ini.
Tanpa ba bi bu lagi, Antonio langsung mendobrak pintu kamar Kaira. 2 kali percobaan gagal, dan ketiga kalinya.
Brakk...
"EHH CURUT... CURUT ADA APA NIH?!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TK; Transmigrasion Kanaya
Fantasy~Original my story fantasy~ ~(Baca Selagi On Going) TK? Apa yang kalian bayangkan dari kata 'TK'? Taman kanak-kanak? Ya, seperti judulnya, cerita ini menceritakan seorang Kanaya yang mengalamai transmigrasi ke tubuh bocil dan parahnya masih TK! Perc...