8.

1.1K 106 7
                                    

Jiyong dan jennie akhirnya tak jadi pergi, jennie memutuskan untuk tinggal di dorm sementara jiyong pamit karena telah ditunggu oleh mino.

Jennie merasa tak enak hati, bagaimanapun sikap jiyong itu karena selama beberapa bulan terakhir ini ia mengeluh tentang kedekatan lisa dan hanbin.
Jennie yang saat itu diliputi amarah tentu saja melihat apapun yang dilakukan lisa itu buruk dan mengatakan hal yang tidak-tidak. Dan jiyong ada disisinya saat ia mengeluhkan itu semua.

Sementara jiyong yang mendengar cerita satu sisi dari jennie dan melihat kedekatan lisa dan hanbin langsung menalarkan kalau memang lisa yang sengaja menyakiti jennie dengan mengencani hanbin.

Selama beberapa bulan ini jennie bersikap buruk dan mengatakan hal-hal menyakitkan pada lisa, tapi tetap saja perasaan sayang pada adiknya itu lebih besar dari perasaan apapun lainnya.

Jennie mengetuk pintu kamar lisa.

"Lisa, tolong buka pintunya" Pinta jennie dari luar pintu.

Tak lama lisa membukakan pintu dan jennie bisa melihat dengan jelas jejak air mata lisa. Hidungnya pun tampak merah.

"Lisa-ya tolong maafkan jiyong oppa, mungkin dia tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya-" Belum selesai jennie berbicara tapi lisa sudah memotongnya.

"Aku baik-baik saja unnie" Lisa kemudian menghapus sisa air mata dan mengusap wajahnya. Dia berusaha mengontrol perasaannya dengan menghela nafas agar sakit di dadanya sedikit berkurang, tapi sialan ternyata sakitnya masih saja sama.

"Lisa tolong kau-"

"Sudahlah unnie, bukankah kau juga mengatakan hal yang buruk kepadaku beberapa bulan terakhir ini. Kenapa kau bersikap seolah-olah tak pernah ada yang mengatakan hal buruk padaku"

"Aku tak tau letak kesalahanku padamu maupun pada jiyong sunbae, tapi aku berusaha untuk memakluminya. Ah ya aku baru ingat, tidak semua orang harus menyukaiku kan? Bukankah itu katamu?" Lisa berusaha untuk tidak mengatakan hal buruk pada jennie tapi rasanya ia ingin mengungkapkan seluruh perasaannya.

"Lisa tolong dengarkan aku dulu, aku minta maaf-"

"Ani, jangan meminta maaf. Kau akan terlihat buruk dan itu tidak cocok untukmu hahaha" Lisa tertawa tapi air matanya meleleh begitu saja, buru-buru ia mengusapnya.

"Tadinya aku ingin bertanya padamu dan mencari tahu hal apa yang membuat kita menjauh, tapi aku melupakannya karena pagi ini aku melihat jennie unnieku kembali"

"Lisa-ya.. " Jennie kini juga terisak mendengar isi hati lisa yang tak ia sadari selama ini.

"Unnie jika karena fans yang selalu membandingkan kita aku rasa kau harus melihatnya juga dari sisiku, mereka yang tidak menyukaiku karena merasa aku tidak pantas bersama kalian yang cantik dan berbakat terus saja mencaciku, mereka yang mencintai kalian bertiga dan tidak menyukaiku bahkan mengirimkan pesan-pesan ancaman. Lalu karena ada fans yang menerimaku dan mencintaiku lantas itu menjadikan alasanmu untuk bersikap buruk padaku?"

"Lagian unnie kau tau? Tidak ada fansmu atau fansku, mereka adalah fans kita. Dan untuk alasan kekasihmu membenciku aku tidak tahu"

"Lisa mianhe, jebal dengarkan aku dulu" Jennie berusaha meraih tangan lisa.

"Unnie aku minta maaf telah mengatakan hal ini padamu, tapi tolong beri aku waktu. Aku akan bertemu bambam, jangan tunggu aku pulang" Lisa kembali masuk ke kamarnya dan bersiap-siap pergi.

"Bam, jemput aku di kafe dandelion depan kantor YG" Ucap lisa melalui sambungan telpon.

"........ "

"Baiklah, aku disana dalam 15 menit" Lisa kemudian mematikan telponnya.

Sementara jennie di luar pintu kamar lisa masih berdiri mematung, selain mencerna semua isi hati lisa ia juga bingung dengan kekasih yang dimaksud oleh lisa.







"hyung kenapa kita malah ke agensi?" Tanya mino bingung, bukankah mereka akan pergi ke pameran.

"Ah aku sedang tidak mood, aku rasa aku mendapatkan inspirasi untuk menulis lagu" Jawab jiyong

"Ah apakah kau patah hati hyung?" Kekeh mino

Daesung pernah mengatakan kalau alasan bigbang mempunyai begitu banyak lagu bagus karena percintaan jiyong yang buruk, kkkk.

"Yak dasar dongsaeng pabo, tidak semua lagu hitsku tercipta saat aku patah hati tau" Delik jiyong

"Hehe, ah bukankah itu lisa?" Mino menunjuk ke arah kafe seberang jalan, jiyong dan mino masih berada di dalam mobil.

Terlihat di seberang lisa sedang berdiri di samping mobil mercedez hitam bersama seorang namja. Walaupun mereka menggunakan penyamaran tapi mino hapal betul postur tubuhnya, karena itu adalah teman lisa maka ia pun tau meski tidak terlalu akrab.

"Yak, kenapa mereka berdiri lama sekali" Gerutu mino karena melihat lisa tidak kunjung masuk ke dalam mobil

Sementara jiyong hanya memperhatikan interaksi kedua manusia itu dengan perasaan tidak karuan.
Disisi lain ia merasa sangat menyesal, disisi lain logikanya malah membuat lisa semakin buruk dimatanya.

"Bagaimana hanbin bisa mengencani gadis playgirl seperti dia?" Jiyong bergumam tapi masih sangat jelas terdengar oleh mino.

"Siapa gadis yang hanbin kencani hyung? " Mino bingung dengan ucapan jiyong

"Ah kau tak tahu gosipnya ya, hanbin dan gadis itu berkencan"

"Maksud hyung lisa?" Tanya mino memastikan

Jiyong mengangguk. Mino kemudian tertawa

"Yak kenapa kau malah tertawa? Bukankah kau dekat dengan hanbin, beritahu dia kalau kekasihnya sedang berkencan dengan pria lain" Oceh jiyong

Mino merasa heran darimana gosip itu berasal, apalagi kini yang bergosip bukan lagi seorang ahjumma tapi hyung nya seorang G-dragon yang sangat dingin itu.

"Astaga hyung kau sekarang tertarik untuk bergosip rupanya" Mino kembali tertawa.

"Aku bukan hanya dekat dengan hanbin tapi juga dengan lisaku" Kata mino kemudian.

"Lisaku? Ah astaga, jangan-jangan kau juga terjerat oleh pesona gadis itu. Hati-hati aku hanya tidak ingin kau dan hanbin dalam masalah"

Untung saja kini aku tak tertarik lagi untuk mendekatinya, rupanya ia pandai memainkan hati lelaki batin jiyong.

"Hyung kau berbicara seolah-olah lisa sangat buruk, jangan mengatakan hal buruk tentangnya hyung. Aku akan berada di urutan paling depan kalau lisa terluka" Ucap mino serius

"Yak kau berani melawanku hanya untuk gadis sepertinya?" Tanya jiyong heran.

"Lisa hyung, namanya lisa. Kau selalu saja memanggilnya gadis itu, maaf hyung aku tak ingin berlaku tidak sopan padamu tapi lisa sangat berharga bagi kami"

Ah sudahlah jiyong tak ingin lagi berdebat masalah sepele ini, dia hanya bersyukur telah melihat sisi lisa lebih dalam sebelum benar-benar jatuh pada pesona gadis itu.















Tbc...









just don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang