Kring...
"Halo.."
"Udah bangun babe?"
"Baru aja bangun. "
"Haha kebo bangetsih, oiya nanti malam gue ke apart lo. "
"Okey."
"Mau dibawain apa?"
"Gausah, bawa diri lo aja kesini udah cukup hehe."
"Gemes bgtt sih. Yaudah gue matiin byee babe!"
Terdengar percakapan antara Yoshi dan Karina, mereka semakin dekat setelah Jalan 3 bulan yang lalu. Saling memanggil babe, sayang, chat 24/7, selalu menyapa goodmorning dan diakhiri dengan goodnight layaknya orang pacaran. Sudah terhitung kurang lebih 3 bulan mereka menjalani hubungan tanpa status ini tanpa adanya kejelasan, Yoshi yang tidak memberikan kejelasan hubungan dan Karina yang tidak pernah bertanya apa hubungan mereka sebenarnya. Mereka berdua tampak bahagia dan nyaman menjalin hubungan tanpa status ini.
Karina menuju kamar mandi hendak mencuci muka nya yang baru saja bangun tidur. Setelah menyelesaikan kegiatan dikamar mandi Karina langsung menuju dapur untuk mengambil segelas air, baru saja saat ia ingin meminum air nya, tiba tiba ponselnya berbunyi dan membuat Karina tersedak, "Ngagetin ajasih!" kesalnya.
Karina menghabiskan segelas air yang ia ambil tadi, lalu langsung menuju kamar untuk melihat siapa yang menelfonnya.
Baru saja ia menekan tombol hijau dilayar, "Riiinnn. " terdengar suara teriakan dari telfon tersebut.
"Ck, jisel lo bikin kaget ajasih teriak teriak!" omel Karina.
"Hehe sorry Karin, eh btw lo di apart ga?"
"Iya,kenapa sel?"
"Gue,Ningsih sama Winda main ke apart lo ya?"
"Oke, Gue tunggu yaaa!" Heboh Karina karena senang temannya akan keapartemen nya.
"Sip, bentar lagi kita otw. Jangan lupa siapin makanan yang banyak yaa! Hehehehhe. "
"Iyaiyaa."
Karina menutup telfonnya dan langsung membersihkan apartemennya.
Setelah selesai membersihkan apartemennya, Karina langsung menuju dapur untuk membuat cookies coklat sebagai hidangan menyambut teman temannya. Ia mengambil bahan bahan yang diperlukan seperti telur, tepung, baking soda, garam, butter, gula pasir, brown sugar, vanilla, choco chips.
Karina membuat cookies coklat nya dengan sangat fokus, ia memakai resep andalan dari sang ibu karena ibunya dulu sangat sering membuatkannya cookies coklat ini. Setelah sudah mencampurkan semua bahan dan membentuk nya menjadi bulat seperti cookies, Karina langsung memasukkan nya kedalam oven dan menunggu sampai matang.
Ketika sedang menunggu cookingnya matang, bel apartemen Karina berbunyi, "Jisel, Winda, Ningsih?" tanyanya pada diri sendiri. Ia langsung menuju pintu dan langsung membukakannya.
Jisel, Winda, Ningsih melihatkan senyum mereka ketika Karina membukakan pintunya, "Kenapa lo pada?"
"Ck, temennya datang bukan disuruh masuk dulu malah ditanya kenapa." omel Jisel.
"Hehe,yaudah masuk masuk." Karina mempersilahkan ketiga temannya masuk.
"Wah harum bangett, lo masak apa rin?" Tanya Winda saat mencium wangi cookies yang sangat merebak.
"Ohiya, bentar gue kedapur dulu!"
Tidak lama kemudian Karina membawakan cookies buatannya tadi dan 4 gelas jus strawberry, "Nih guys cobain." Ucapnya memberikan hidangan.
"WAHHHH!! UDAH LAMA BANGET GA MAKAN COOKIES KARIN!" Ucap ningsih antusias dan langsung menyomot cookies diatas nampan.
"Gila sih rin, cookies lo terenak sepanjang masaaa emang!" Jisel mengacungkan jempolnya.
"Bener! Lo ikut master chef aja gih, chef juna harus cobain cookies lo. "
Karina, Jisel, dan Ningsih tertawa mendengar ucapan ceplos Winda.
"Eh tapi bener kata Winda, rugi banget chef juna, chef arnold sama chef renatta ga nyobain cookies buatan Karin."
"Haha ada ada aja sih lo pada, yang ada makanan gue ntar dibuang karena gue cuma bisa buat cookies." Apartemen Karina pun diisi penuh dengan suara tawa dari mereka berempat. Jika mereka berkumpul memang akan penuh dengan suara tawa, tidak heran jika tetangga Karina selalu menegur dengan cara menelfon Karina atau langsung mengetuk pintunya untuk memperingati jangan berisik.
"Eh udah jangan berisik, ntar tetangga Karina yang nyebelin itu sewot lagi." Ucap ningsih Julid.
"Oh iyaya, udah ah jangan ngelawak mulu." Karina mengatur nafasnya karena habis tertawa.
"Rin? "
"Hm?"
"Gimana hubungan lo sama Yoshi?"
"Masih kaya biasa, kenapa win?"
"Belum ngasih kejelasan hubungan kalian?"Tanya Winda hati hati.
"Ya gitudeh." Tampak raut wajah sedih ketika Karina menjawab.
"Parah banget sih tu anak ngegantungin sahabat gue!" emosi Jisel.
Ningsih terus mengelus punggung Karina untuk menenangkannya, "Tapi perasaan lo ke dia gimana?" Tanya Ningsih.
"Hm, ya gue sayang sama dia."
"Lo udah pernah tanya kedia sebelumnya apa hubungan kalian sekarang?"
"Belum, gue gamau ntar dikira ngebet atau gimana gimana. Gue juga takut dia ntar malah ngejauh kalau gue nanya kaya gitu." Mata Karina berkaca-kaca.
"Ih engga kali rin, kalau dia serius sama lu seharusnya dia ngasih kejelasan dan gaakan ninggalin lo kalau lo tanyain tentang kejelasan hubungan." Jelas Jisel panjang lebar.
Karina menarik nafasnya pelan, "Iyasih."
"Nih ya, kalau dia ninggalin lo setelah lo tanya kejelasan hubungan kalian berarti dia ga serius sama lo, gausah dipertahanin. " Winda membuka suara.
"Tuh denger kata sesepuh! Cowo yang mau sama lo banyak rin, ga lo liat itu si Farhan anak kelas sebelah ngejar ngejar lo terus? Jadi lo gaperlu takut." Dukung Jisel.
"Sialan lo!" Winda melempar cookiesnya pada Jisel.
"Kalu gue maunya sama Yoshi doang gimana dong?" Karina mulai meneteskan air matanya.
Jisel, Winda dan Ningsih panik saat Karina menangis, "Eh kok malah nangiss sih, udah udah mending lo tanyain aja ntar kedia gimana kejelasan hubungan kalian. Urusan kedepannya nanti aja dipikirin, dan jangan nethink dulu siapa tau habis Karin tanyain hubungan mereka Yoshi langsung nembak? Gaada yang tau kan?" Ningsih memberikan pendapatnya.
Jisel dan Winda mengangguk tanda setuju, "Yaudah deh nanti gue coba tanyain kedia." Karina menyapu air matanya yang jatuh membasahi Pipinya.
Bersambung...
hello dari pasangan meong 😻