Karina sudah sampai dirumah, setelah diantar pulang oleh Yoshi tadi. Karina segera mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah mandi, Karina membaringkan diri nya diatas kasur nya itu. "Apa benar ya kata Jisel sama Ningsih kalau Yoshi suka sama gue?".
"Tapi emang kelihatan dia peduli banget sih sama gue habis kejadian itu."
"Apa dia peduli karena ngerasa bersalah ya? Bukan karena suka sama gue? " Karina terus menerus berbicara pada dirinya sendiri karena ia bingung mengapa Yoshi sangat peduli terhadapnya.
Ketika sedang bertarung dengan pikirannya sendiri, tiba tiba suara notif ponsel nya berbunyi tanda ada yang mengirim pesan.
Yoshi.
Sibuk?
Ga, knp?
temenin gue, gue gabut.
boleh boleh.
gue vc ya?
Karinaaa kaget saat membaca pesan Yoshi yang mengajaknya VC, Karina langsung bergegas menuju meja riasnyaa untuk merapikan sedikit penampilannya dengan menyisir rambutnya dan memberikan sedikit bedak dan liptint agar terlihat cantik.
Yoshi.
Rin?
Kmana?
Eh, ga kemana2 kok
Vc?
Yuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jelek dari mananya? Cantik gitu."
"Iyadeh."
Yoshi tersenyum melihat wajah Karina full di depan layar ponselnya, "Gitudong."
Mereka terlarut pada telfon sehingga tidak sadar hari sudah menunjukkan pukul 20.30 malam.
"Rin udah dulu ya, udah hampir jam 9 malem. Thanks udah mau nemenin gue, istirahat gih."
Karina meilirik jam di yang menempel di dinding kamarnya, "Yaampun iya gakerasa udah jam segini aja. "
"Eh tunggu2! Yos gue pinjem buku mtk lo dong, soalnya catatan kelas gue galengkap karena bu lisa marah marah mulu masuk kelas, jd ya ganyatat deh." Jelas Karina panjang lebar sampai bibirnya maju maju.
Yoshi tersenyum memperhatikan Karina, "Okey besok gue bawaa, gue jemput lagi okey!" Karina tersenyum kikuk dan akhirnya mengangguk.
🍒
"Nih bukunya rin. '' Ujar Yoshi sambil memberikan bukunya. Karina melirik buku yang Yoshi berikan, "Ohiya, thanks. Gue ke kelas dulu."
"Balik bareng gue lagi, ganerima penolakan!" Seru Yoshi berteriak.
Karina memutar kepalanya kebelakang melihat Yoshi yang tadi habis berteriak meminta pulang bersama, Karina hanya bisa tersenyum malu dan memberikan jempol nya.
Karina senyum-senyum sepanjang jalan, dan ketika sudah sampai dikelas Karina masih senyum-senyum.
"Dih senyum senyum, kesambet lo rin?! " Seru Jisel sambil memegang pundak Karina.
"Engga kok sel. " Jawab Karina manis.
"Pasti lo senyum senyum karena Yoshi ya? Ngakuuuuuu lo? Cieeeeee!!" celetuk Ningsih.
"Bener rin? Yoshi apain lo sampe mood lo bagus bgt gini?" Tanya Winda.
"Engga engga, kalian mood gue bagus malah curiga, emg mau mood gue jelek mulu?"
"Ya pasti ada alasan kan kenapa mood lo sampai sebegininya kaya orang gila tauuu.. " Ucap Jisel ragu.
"Yoshi kan?" Tanya Ningsih.
Karina mengangguk ragu, "CIEEEEEEEE!!! " Goda Jisel dan Ningsih berbarengan.
"Kok bisa rin? Yoshi apain lo?" Tanya Winda
Karina mulai bercerita pada temannya tentang sikap Yoshi yang semakin manis dengannya semenjak pulang bareng kemarin, "Jadi kemarin dia ngajak vc, ternyata ya dia itu asik banget diajak ngobrol. Gue kira dia malah kaya kaku gt kan karena muka dia yg jarang senyum, trus kita sampai lupa waktu pas vc, tiba tiba udah mau jam 9 malem. Trus tadi dia juga ngajakin gue pulang pergi bareng dan dia ga nerima penolakan... " Curhat Karina panjang lebar.
"FIXXX!" heboh Jisel sambil menggebrak meja.
"Fix apaan?" Tanya Karina bingung.
"Ya fix dia suka sama lo lah Karinaa!"
"Ya gatau sih, secara ya fans Yoshi itu banyak. Gue takut terlalu berharap ntar malah sakit."
"Bener Rin! Menurut gue ya lo jangan terlalu baper sama Yoshi, gue takut dia cuma main-main. " Celetuk Winter.
Karina menghembuskan nafasnya kasar, "Makanya itu, gue takut."
Ningsih menunjukkan raut wajah sedih ketika mendengar cerita Karina, "Semoga deh ya dia ga jahatin lo rin, semoga dia tulus sama lo."