05. Digendong Lentera

34 31 13
                                    

Kalo ada Typo Maapin📚💡



Dengan bersenandung kecil Auri Mulai memasuki kawasan komplek. Hampir lupa, Auri sangat menyukai Musik. Bahkan, dirinya sampai mengikuti Les Musik untuk melatih suaranya.

"ANJING!!TOLONG ADA ANJING GALAK!!" Terikan tersebut membuat Auri memberhentikan sepedanya dan mencari sumber suara yang tak asing di telinganya.

"MAMI!!TOLONG ADA ANJING GALAK!!" Tunggu-tunggu itu adalah suara...

"CHIKO SINI GAK LO BANGSAT!!" Dan yang satu lagi Lentera? Untuk apa mereka ada disini? Rumah mereka jauh dari sini. Pikir Auri.

"AMPUN TER...AMPUN BUKAN GUA SUMPAH." Teriak histeris Chiko sembari berlari menjauhi Lentera.

Dengan menajam pengelihatannya Auri melihat siluet orang yang berlari mendekat ke arahnya. Tunggu-tunggu segera Auri membulatkan matanya.

Bruk!

"Aws," Ringis Chiko dan Auri. Ya, mereka berdua jatuh karena Chiko menabrak sepeda yang ditumpangi Auri. Dengan kondisi Auri yang mengenaskan.

"KENA LO!!BANGUN GAK LO!!" Teriak Lentera menarik kerah baju Chiko tanpa memperdulikan Auri yang tengah kesakitan.

"GAK!!AMPUN TER BUKAN GU--" Ucapan Chiko terpotong karena telingannya mendengar Rintihan orang sama halnya dengan Lentera.

Mereka pun mengarahkan pandangannya keselokan. "AURI!!" Teriak mereka berdua terkejut karena mereka melihat tubuh Auri masuk keselokan.

"Tolong...hiks," Lirihnya dengan isakan kecil. Bahu sebelah kanan-nya nyeri karena membentur selokan, jangan lupa juga dengan baju dan Mie Ayam yang sudah kotor terkena air dari selokan tersebut.

Melihat itu segara Chiko dan Lentera mengangkat tubuh Auri dengan perlahan dan mendudukannya kepinggir jalan. Jangan lupakan, mereka juga menahan nafas karena bau dari air selokan yang berwarna hitam pekat tersebut.

"Makasih.." Ucapnya walaupun sedang merasakan nyeri dan juga mual karena kejadian barusan.

"Sama-sama. Maaf ya Au gua gak sengaja, sumpah." Ucap Chiko merasa bersalah.

"Gapapa, santai aja." Ujar Auri disertai senyum tipis.

"GILA!!MANA BISA LO BILANG BEGITU!!" Teriak Lentera tiba-tiba membuat Chiko dan Auri terkejut.

"Emang aku harus bilang apa ter?" Tanya Auri.

"Ya! Lo suruh Chiko tanggung jawab lah. Kan karena dia lo begini." Ucapnya tak santai.

"Kamu khawatir sama aku ter?" Tanya Auri dengan senyum lebar.

"Gak usah Geer lo!" Sarkas Lentera.

"Tapi tetep aja ucapan kamu tadi pertanda kamu khawatir sama aku."

"Serah!" Balas Lentera Ketus.

"Udah-udah, dimana rumah lo Au? Biar kita anterin." Tanya Chiko.

"Kita? Lo aja kali gua mah ogah." Ucap Lentera masih ketus.

"Eh, gausah gua bisa sendiri kok Chik." Tolak Auri halus. Dia tak mau Lentera dan Chiko melihat Rumahnya.

"Gausah sok deh! Gua tau itu sakit. Udah Ayok kita anter biar gua yang bawa sepeda lo, Lentera yang bantuin lo." Ucapan Chiko mendapat delikan mata dari Lentera dan Auri.

"Eh--," Ucapan Auri terpotong karena Lentera berbicara.

"Gak-gak! Gua yang bawa sepedanya aja, lo yang bantuin dia." Tolak mentah-mentah Lentera.

LENTERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang