Kalo ada Typo Maapin
•
•
•Setelah selesai Sholat bersama kini Lentera dan Auri sedang berada didapur untuk memasak makan malam. Lebih tepatnya Auri yang memasak Lentera hanya memandangi punggung Auri yang sedang sibuk memotong bahan-bahan untuk dimasaknya.
"Masak apaan?" Tanya Lentera, dirinya memang tak tahu menahu tentang dapur.
"Masak Sup Sosis sama Ayam Goreng aja ya." Definisi Istri-able dan Mantu-able sekali Auri ini.
Yakin Lentera gak suka nih?
"Terserah lo, yang penting gua makan." Ingat ini! Lentera Aderald Bhalendra adalah manusia tidak tahu diri. Ingat itu!
"Kamu nunggu diruang santai aja, nanti aku panggil kalo udah mateng makanannya." Kurang baik apa coba Auri? Baik, Kaya, Cakep, Humble paket komplit pokoknya.
"Gua bantuin lo aja deh, gak tau diri banget gua kalo lo nyuruh gua nyantai." Sadar juga dia ternyata. Lentera berjalan menghampiri Auri yang sedang sibuk memotong kentang.
"Gua bantu apa nih?" Tanya Lentera.
"Kamu gantiin aku potong ini aja ya, aku mau goreng Ayam. Nanti kalo kamu yang goreng kena minyak, sakit." Angkat tangan saya! Auri sangat-sangat... ahh tak tahu lagi bagaimana mengungkapkan-nya.
"Oke lah, gini kan." Perlahan namun pasti Lentera memotong dadu Kentang tersebut.
"Iya, betul gitu." Auri sedang sibuk menuangkan minyak pada teplon untuk menggoreng ayam.
Mungkin karena tak hati-hati jari Lentera terkena pisau tajam hingga membuatnya meringis. Auri yang melihat hal tersebut dibuat panik seketika.
"Aduh, ayo duduk dulu. Biar aku obatin lukannya." Sebelumnya Auri sudah mematikan kompor.
Berjalan mencari P3K dan segera kembali untuk mengobati Lentera yang sudah berada diruang santai tengah duduk disofa.
"Siniin tangannya." Titah Auri. Lentera membiarkan jarinya diobati oleh Auri. Dengan extra hati-hati Auri membersihkan luka tersebut, takutnya Lentera kesakitan.
Luka kecil tersebut sudah dibungkus rapih menggunakan Plaster. "Kamu duduk aja disini, aku yang masak. Nanti kamu kenapa-napa lagi." Ucap Auri menatap lembut Lentera.
"Yaudah, kalo lo maksa." Perkataan Lentera membuat Auri terkekeh pelan.
"Aku gak pernah maksa kamu, aku kedapur dulu. Nanti kalo udah mateng aku panggil." Auri mulai berjalan meninggalkan Lentera yang sedang menatap luka yang dibungkus Plaster itu.
.
.Sampai saat ini The Falcon masih stay diwarung Mak Tut. Bahkan Anggota yang lain ikut nongkrong disana. Gilang juga kembali lagi, dia pulang hanya untuk mandi.
"HELO EVERYONE!! SELAMAT DATANG DI KONSER CHIKO BAGASKARA YANG TAMPAN NAN IMUT INI." Sambutan tersebut membuat yang mendengar bergidik jijik.
"Amit-amit yang ada," Cibir Riko salah satu Anggota The Falcon.
"HEH! ENAK AJA LO YA!! GAK ADA SOPAN-SOPANNYA SAMA YANG LEBIH TUA!!!" Teriak Chiko dengan menatap nyalang Riko.
"Kecilin suara lo, sakit kuping gua." Ujar Gerald datar.
"TIDAK AKAN!!! INI MALEM RABU KLIWON, WAKTUNYA GUA KONSER." Sudah tak heran memang, sepertinya bukan hanya saat Rabu Kliwon saja. Tapi setiap hari Chiko akan mengadakan konser dadakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Humor"Aku suka kamu, tapi kenyataan kembali menamparku." -Auri Lovata ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ [FOLLOW DULU YUK, SEBELUM BACA]