Alexandra POV—
Aku duduk di bar suatu club malam masih menggunakan pakaian kantorku dan bisa kupastikan wajahku sangat berantakan sekarang. Kuminum gelas ketiga beer ini, sudah tidak ada rasa pahit yang kurasakan dilidahku semuanya seperti sangat hampa. Mungkin karena perasaanku sedang hancur saat ini.
Kurasakan tangan seseorang menyentuh bahuku dan aku menoleh, ternyata ketiga temanku ini. siapa lagi kalau bukan Vane, Gabby dan Zein.
" omg " Vane melihatku heran
" lo bener bener kayak orang stress " sambung Gabby
" see I told you guys, dia gakmau ngomong ke gue dia kenapa. So please buat dia ngomong " lanjut Zein yang kesal denganku
Setelah tadi di kantor aku putus dengan Nadine, aku memang tidak berbicara apa apa hanya air mata saja yang menetes beberapa kali dan Zein benar benar khawatir denganku.
" lo kenapa Lex? Karena nyokap lo ngusir ? " Tanya Vane
aku menggeleng dan diam
" Yaudah kalau lo gakmau ngasi tau kita, kita bisa nanya Nadine " jawab Gabby
aku menghela nafas
" Nadine gak akan peduli sama gue, kita udah kelar " jawabku pelan
aku mendengar Zein terkesiap kaget
" lo habis coming out dan ditendang dari rumah terus sekarang lo putus dari Nadine , what the fuck did you do ?!" Kata gabby
" I do nothing, Nadine mungkin emang gak pernah mau terlibat dalam hubungan ini, mungkin semua perasaan dia ke gue cuman bohong atau cuman pelampiasan aja" jawabku menahan sedih
Mereka bertiga akhirnya terdiam dan tidak bertanya apa apa lagi, aku tau mereka juga tidak bisa memberikan advice apapun karena ini sudah berakhir.
Aku tidak balik ke kos Zein, aku tidak ingin istirahat. Aku mengelilingi kota dengan motorku ini menembus angin malam, tidak ada tujuan kubiarkan tangan dan pikiran ini yang membawaku ke suatu tempat. Aku berakhir didepan Apartment Nadine, tidak tau kenapa aku ke tempat ini. Rintik rintik hujan yang semakin deras membasahiku, kubiarkan hujan mengguyurku sementara mataku tertuju pada gedung ini. kemudian kulihat dua orang, laki laki dan perempuan yang berlari menembus hujan, sang laki laki berusaha melindungi perempuan dengan jasnya agar tidak terkena hujan kemudian saat mereka sudah diloby mereka sama sama melemparkan senyuman dan terlihat si perempuan mengucapkan terimakasih. Mata perempuan tersebut tiba tiba mengarah padaku, dia terlihat gugup kemudian laki laki tersebut mengajaknya masuk dan membawa sang perempuan kerangkulannya tetapi mata itu tidak lepas memandangku. Aku seharusnya tau kalau Satria pasti akan berhasil mendapatkan Nadine kembali, seperti yang sudah aku lihat baru saja.
---------------------------
Zein memaksaku untuk tidak masuk ke kantor hari ini, Karena suhu badanku sedikit tinggi dan flu yang sangat berat tapi aku tidak mau bolos karena pekerjaanku sangat banyak.
" Lo yakin nih bisa masuk? Please kalau ada apa apa ngomong, jangan sampe pingsan , gue gkbisa gendong lo J" kata Zein saat kita mengantri lift
aku terkekeh kecil dan mengangguk
Aku berusaha semaksimal mungkin untuk tetap fokus bekerja dan menghilangkan kegalauan ku sejenak. Lagipula sudah cukup pecah kepalaku karena pekerjaan dan pusing karena kehujanan kemarin huh
Kulihat Satria berjalan kearah ruangan Nadine dan menitipkan setangkai bunga pada Tara, well Satria pasti sudah mendapat lampu hijau dari Nadine kalau tidak pasti dia tidak akan berani memberikan Nadine bunga di kantor seperti ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling
RomanceLove is love. Alexandra tidak menyangka akan jatuh cinta untuk yang kedua kalinya dengan seorang wanita dan perasaanya sudah jatuh sangat dalam kepada wanita ini. Akankah Alexandra berhasil mendapatkan cintanya? Atau dia harus merelakan perasaan te...