Pembagian hasil lapor ujian hari ini di laksanakan, ayo lah yeffi begitu dedekan akan kah nilainya baik atau malah buruk?
Semua siswa/i sedang duduk di kelas menunggu wali kelas yang akan membagikan rapor hari ini.
Beberapa menit lewat akhirnya Bu tri masuk dengan tumpukan rapor."Pagi anak²" ucapnya
"Pagi Bu" sorak seluruh siswa/i
"Har ini pembagian rapor hasil ujian kalian, dan kalian akan naik kelas .
Sejujurnya kalian semua naik kelas hanya saja nilai kalian sangat beragam""CEPET lah buk, mau balik ngantuk ni" ujar tios
"Emang ga ada perubahan kamu, ga sikap ga nilai sama² buruk" cetus buk tri
"Baiklah ibu akan memanggil siswa yang mendapat peringkat 1-3 okey....
Peringkat 1 di raih oleh "Richard arlond"
Peringkat ke 2 "Tya aresta"
Peringkat ke 3 "arsel Brayen Anarska"
Silahkan maju ke depan ambil rapot nya"
Ke 3 siswa itu mengambil rapot dan duduk kembali ke meja nya."Ayolah gw cuman dapet Pringkat 5, untung aja nilai gw ga merah" ucap yeffi berjalan di pinggir trotoar menuju halte bis.
"Lu ngomel sendiri kenapa dah?" Ucap lelaki tiba² muncul.
"Eh arsel, tumben lu ga bawa motor lu yang berisik"
"Motor gw berisik?"
"Iya berisik banget"
"Itu keren bukan berisik!!"cetusnya
"Yaya serah dah"
"Lu Pringkat berapa?"
"Kenapa? Mau ngejek gw lu?" Arsel mengembuskan nafas pelan.
"Pikiran ku negatif Mulu"
"Muka lu julid makanya gw mikir gitu"
"Tapi ganteng kan? Buktinya dulu jadi rebutan"
"Mana kotak sampah ya?"
"Emang buat apa?"
"Mau muntah gw"
"Udah jawab aja berapa peringkat lu?"
" Lima"
"Wih keren tu selamat ya" ucapnya menangkap tangan yeffi lalu memberi salam kepada yeffi.
"Lu modus ya? Perasaan ga ada yg spesial peringkat 5" yeffi memasang wajah julidnya.
"Jangan kayak gitu jelek tau, udah ayo gw traktir makan"
"Gw puasa anjir!!!"
"Oh ya lupa, ya udah ntar malem abis buka gw jemput"
"Kemana?"
"Mmmmm, kemana lu mau"
"Beneran?" Arsel mengangguk
"Tumben baik lu? Ada apa gerangan?"
"Ga ada"
Mereka sudah sampai di halte bis, beberapa menit lewat bis datang mereka ber 2 masuk dan duduk bersama dalam bis.
Yeffi memasang earphone mendengar lagu favoritnya ia menyandarkan kepalanya pada jendela bis, itu adalah kebiasaan nya.
Arsel menatap yeffi, lalu dia mengambil salah 1 earphone di telinga yeffi dan memasangnya pada telinga nya."Sumpah ganggu lu"
"Elah gw juga mau denger"
"Ya kan lu punya sendiri ngapain....." Perkataan terputus, arsel menempel ka. Jari telunjuk nya ke bibir yeffi.
"Sutsss diem berisik" ucapnya membuat yeffi terdiam lalu mengalihkan pandangannya kembali menyandarkan kepalanya ke jendela.
Bis berjalan dengan santai, suasana lalu lintas yang tak terlalu padat di tambah cuaca yang tidak panas kota kecil yang indah bagi yeffi.
Terlintas ingatan akan lelaki yang dulu selalu peduli kepada nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/272961396-288-k189401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERPIHAK'. || END√
Novela JuvenilKamu ingat aku pernah bilang, "Kamu tau, ada yang berstatus tapi tak saling cinta dan ada yang sudah saling cinta tapi tak bisa bersama. Ucapan dari boy candar itu sama kayak kita sekarang kan" Jujur aku dulu berpikir untuk biasa saja mencintai kamu...