10

6 1 0
                                    

"jika kamu ragu akan perasaan ku, lupakan saja aku tak mau kau terbebani akan hal itu"
.
.
.
.
.

Malam tiba, semua sedang berkumpul di luar hotel tepatnya di dekat pantai.
Mereka duduk beralaskan tikar, tios dan tena asik memanggang daging, Sedangkan yang lain asik mengobrol.

"Dari pada diem² mending Arsel main gitar" ujar tios menatap Arsel.

"Oke² gw main gitar" ucapnya bangun dari duduk, mengambil gitar di dekat tios.

"Gitu dong" ujar tios tersenyum.

Arsel duduk kembali lalu mulai memetik senar gitar, suasana di luar dingin dan berangin.

Arsel duduk kembali lalu mulai memetik senar gitar, suasana di luar dingin dan berangin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan ku cinta dia

Ku ingin bersamanya

Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya

Jangan rubah takdirku, satukanlah hatiku dengan hatinya

Bersama sampai akhir

Tuhan ku cinta dia

Ku ingin bersamanya

Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya

Jangan rubah takdirku, satukanlah hatiku dengan hatinya

Bersama sampai akhir"

Di akhir lagu Arsel menatap yeffi, ke 2 mata mereka bertemu sampai tios bersuara membuyarkan lamunan ke 2 nya.

"Dikit amat sel" ujar tios.

"Suara gw mahal, mending lu fokus manggang dah" suruh Arsel.

"Btw, kayak nya kita kurang 1 orang deh" ujar yeffi

"Siapa?" Tanya Richard menoleh kanan kiri.

"Harusnya kita ajak zeren pasti makin rame, secara dia receh banget" ujar yeffi tersenyum.

"Ayolah cill, lu ga liat kita pasang² an? Nanti dia sama siapa? Hah?!" Teriak tios.

"Pasangan? Maksud lu?"

"Aduh tolol nya!!! Gw sama Tena, Richard sama Arsel, dan lu sama Richard!!!" Teriaknya

"Lu ga bisa slow apa sama gw?" Ucap yeffi kesal.

"Ga, gw emosi kalo ngomong sama bocil kayak lu!!" Tekan nya.

"Terserah Yos, terserah ga care gw" ucap yeffi beranjak dari duduknya.

TAK BERPIHAK'. || END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang