15.

9 2 2
                                        

"Grid kamu harus bantu Arsel sekarang, dia lagi kritis plis aku mohon" ucap yeffi dengan mata sebab nya akibat telalu lama menangis, namun Inggrid masih terdiam tanpa menjawab apapun.

"Grid gw mohon sama lu kali ini aja" ucap yeffi menyatukan ke 2 tangan nya memohon kepada Inggrid.

Pasalnya golongan darah Inggrid dan Arsel sama.

Yeffi menoleh ke samping menatap perempuan yang bersama dengan Inggrid saat ini.

"Gw mohon sama lu ya, plis bantu gw bilang ke Inggrid" ucap nya memohon kepada Tya.

"Ko gw? Kan Inggrid yang golongan darah nya sama" ucap nya terheran.

"Tolong lu bantu gw bujuk, gw mohon" ucapnya melipat ke 2 tangan nya memohon.

Richard datang sehabis memakirkan motornya, ia menghampiri yeffi dan yang lain.

"Kenapa?" Ucap Richard.

"Iya gw bakal donorin darah gw, tapi ada syaratnya" ia tersenyum licik menatap yeffi.

Yeffi dan Richard saling bertatapan kemudian kembali menatap Inggrid.

"Lu harus tinggal in Arsel yef, lupain semuanya mengenai Arsel. Gw emang ga bisa dapetin Arsel, dan gw ga mau Arsel di milikin sama lu" jelasnya.

"T-ttapi...."

"Kalo lu mampu, gw bakal ke sana sekarang. Pikir mana yang lebih penting"

Yeffi terdiam sejenak, ia menunduk an kepalanya.
Rasanya hari ini, hari yang paling buruk di sepanjang hidupnya.
Permasalah berdatangan dengan kenggebu-gebu.
Rasanya capek banget!!!

Orang yang kita sayang sedang terbaring lemas di rumah sakit, berjuang untuk hidupnya.
Apa yeffi harus menuruti persyaratan Inggrid?
Tentu saja iya, keselamatan Arsel lebih penting dari apapun!! Termasuk cintanya, nyawa Arsel lebih penting 😔.

Yeffi menyetujui persyaratan dari Inggrid, ia hanya pasrah saja akan keadaan dan takdir, mau bagaimana di kedepannya.

***

"Makasih ya cad, udah anterin pulang" ucap yeffi lemas, Richard membalas dengan anggukan.

"Yef, kalo lu Bintih sandaran gw selalu siap buat jadi Sandaran lu di kala lu sedih. Lu bisa berbagi semuanya sama gw" ucap Richard yang prihatin melihat yeffi.

Yeffi tersenyum masam menatap Richard.

"Makasih cad, aku kuat kok. Kamu ga usah khawatir"
"Udah sana pulang, kamu juga capek kan" titah yeffi.

"Iya sana kamu masuk, istirahat yang cukup" kemudian Richard melajukan motornya meninggal kan halaman rumah yeffi.

Setelah membersihkan tubuhnya, yeffi duduk di balkon kamarnya, ia melamun menatap langit yang gelap tanpa bintang.

"Kamu udah siuman belum sel? Aku rindu banget sama kamu"
"Kamu harus siuman, aku gak mau kamu pergi!!"
"Ya Allah, aku mohon selamat kan Arsel"

Tanpa yeffi sadari air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya, sedikit Isak tangis terdengar.

"Hey, Kakak gak boleh sedih" ucap celin sang adik menghampiri yeffi.

Dengan segera yeffi menghapus air matanya.

"Ga kok, kakak gak sedih" ucap nya, kemudian ia menarik sang adik untuk duduk di pangkuan nya.

TAK BERPIHAK'. || END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang