Menyenangkan bermain dengan waktu. Tapi tidak semenyenangkan ketika bermain denganmu.
************************************
Shine lupa kapan terakhir kali mimpi buruk menghampirinya. Kebohongan kadang kala menyerupai sesuatu yang nyata. Seperti ketika seorang gadis remaja terbangun dari tidur lelap, dan mendapati diri terbaring di atas ranjang tak dikenali. Dengan bola mata berpendar panik memandang udara yang terlihat begitu berbeda. Panas, luas, dan sunyi? Shine mengerjakan matanya. Melemparkan picingan tajam ke seluruh sudut kamar.
Ia pasti tengah bermimpi kembali. Beberapa hari terakhir mimpi buruk kerap menghantui tidurnya. Membuat hatinya selalu merasa tidak nyaman. Namun tidak seburuk pagi yang baru saja tiba.
Shine mengusap wajahnya kasar. Ruangan ini benar-benar bukan kamar miliknya. Ia tidak pernah memiliki lemari besar berwarana hitam. Warna kesukaan seorang gadis muda ialah biru yang melukiskan ketenangan.
Satu lukisan besar memenuhi dinding ranjang. Gambar seorang pria tua dengan cambuk di kedua tangannya. Siapa? Wajah itu terlalu asing. Seingat otak cerdas Shine, Dominic hanya memiliki satu ayah. Pria pemarah itu tidak pernah memiliki ayah angkat, dan ayah mertuanya telah tiada sejak dirinya masih berbentuk benih kecil. Tidak mungkin Dominic menyembunyikan seorang pria di kediaman lain.
Tapi itu bisa saja terjadi, mengingat Dominic adalah manusia bengis yang haus kekuasaan.
Peluh mengalir di sepanjang tulang pipi Shine. Rambut dan sekujur tubuh gadis ini juga basah. Shine beranjak duduk. Kembali memandang sekitar. Berusaha mencari sesuatu yang otaknya kenali. Tapi sekali lagi gadis ini harus kecewa. Tidak ada satupun benda yang mengingatkannya akan rumah.
Kamar ini benar-benar begitu asing. Dari ukuran kamar yang begitu luas, Shine memperkirakan bangunan ini adalah kediaman mewah. Pilar besar membatasi beberapa ruangan. Lampu krystal di atas kepala bersinar terang. Sementara satu set meja dan sofa ditata sedemikian rupa, sehingga membuat nuansa kamar begitu elegan.
Namun meski terlihat mahal dan berkelas, tempat ini terasa begitu mematikan. Panasnya udara bahkan mampu melelehkan seluruh kulit di tubuhnya.
Shine berdecak kesal. Kepalanya mendadak berdenyut sakit. Alam seolah tengah bergembira. Di luar kaca matahari nampak bersinar terik. Kicauan burung selalu indah di telinga. Tidak ada yang lebih baik dari nyanyian para pengepak awan. Tapi ketika lensa mata gadis ini menatap daun pintu, ia seolah disadarkan oleh waktu. Jika uang dapat menghilang kapan saja.
Tunggu?
Apa itu tadi? Menghilang?
Shine menggeleng keras.
Tidak.
Dominic tidak akan menjadi miskin semudah itu. Ayahnya adalah seorang pengusaha kaya raya. Pria itu memiliki banyak saham dan pulau pribadi. Belum lagi kapal pesiar, puluhan mobil mewah, hotel? Ya Tuhan,,, Dominic tidak mungkin jatuh miskin hanya dalam waktu satu malam. Tapi dirinya berada di tempat yang asing. Sial! Shine tidak tahu harus melakukan apa.
Gadis ini berdiri kasar, mencengkram rambutnya kuat, lalu berjalan memutar-mutar; mencoba memulihkan semua ingatannya. Sesuatu pasti telah terjadi. Ia tidak mungkin terasingkan jika pelarian malam itu baik-baik saja. Kesintingan Dominic tidak akan menjadi kenyataan, jika seseorang tidak mencuci otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
FanfictionShaun Arthur tidak pernah berpikir jika diusianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, ia justru harus menghadapi seorang gadis kecil nan pembangkang.