Apa yang harus mata lihat, jika bibir menunjukkan arah yang salah.----------------------------------------
Gesekan kaki kursi berderit keras ketika telapak tangan menarik secara keras dan mengoyak. Kayu yang menjadi alas bangunan terlihat mengerut karena terlalu tua. Dan hentakan besar dari telapak kaki Ellia membuat bagian belakang terasa bergoyang kecil. Gadis bertubuh kecil ini menyenderkan tubuhnya malas. Sandaran kursi tidak terlihat kokoh, tapi gerakan pundak tidak membuatnya bergeser.
Sepertinya meski ringkih, kursi di bawah bokong tidak terpengaruh bobot seorang gadis pemakan.
Shine menahan berat tubuhnya sesaat. Ia melihat bagaimana Ellia mengabaikan pertanyaan. Wanita itu menutup bibir sepanjang detik, sebelum akhirnya bergerak acak sembari membersihkan permukaan meja.
Ellia membuang kertas yang berserakan, dan melemparkan kaleng kosong ke dalam tempat sampah. Namun Ellia tidak bicara. Meski kedua tangannya sibuk memindahkan beberapa barang, wanita tua itu hanya menatap sesekali. Seolah meminta bibirnya untuk tidak menanyakan sesuatu selama ia tengah bekerja. Kemudian melanjutkan kegiatannya dengan meraih sapu dari balik satu lemari besar.
Dilihat dari tuanya barang yang tersimpan di sana, Shine memperkirakan ruangan ini sekian lama menjadi tempat tersembunyi. Entah Arthur mengetahuinya atau tidak yang jelas lemari besar itu menyimpan berbagai macam peralatan. Shine terbatuk ketika debu memasuki pernapasannya. Sial! Terlalu banyak berpikir membuatnya tidak menyadari niat Ellia membawa sapu dan pengeruk. Wanita tua itu berjalan mondar-mandir. Menyapu setiap bagian sudut ruangan tanpa perduli ia hampir kehabisan napas.
Sembari mempertahankan emosinya Shine berusaha menghalau debu.
Sapuan cepat membuat serbuk-serbuk debu kecil berhamburan di angkasa. Udara kotor juga akan menyelinap masuk ke dalam lubang hidung sesaat setelah sapu di ketuk ke pinggiran kayu. Ellia bekerja tanpa banyak bicara. Kakinya yang pendek berjalan maju dan mundur. Sementara matanya terfokus pada gumpalan pasir di bawah kaki.
Shine menarik kerah bajunya sedikit ke atas. Tapi meskipun telapak tangannya bergerak menghembus angin, kerah kecil itu tidak dapat menutupi seluruh area wajahnya. Hanya bibirnya saja yang tertutupi.
Shine berdecak. Tidak ingin kehilangan kesadaran karena sapaan selamat datang dari udara kotor, dalam satu kali gerakan lincah Shine mengangkat kursinya. Ia memindahkan kursi kayu ke dekat kaca. Lalu menutup hidungnya menggunakan telapak tangan.
Persetan dengan debu di area mata. Ia dapat mencucinya kelak setelah Ellia memberitahukan kapan tepatnya ia harus menemui si gila Arhtur.
"Tunggu sebentar. Saya akan kembali setelah mengusir si tua Nathen."
Setelah selama hampir setengah jam menunggu, Shine sedikit terlonjak mendengar nada kaku Ellia. Ia tadi tidak terlalu memperhatikan keheningan, hingga teguran Ellia menelusup masuk ke pendegaran. Wanita tua itu menatap wajahnya penuh imtimidasi. Sapu dan pengeruk telah kembali ke dalam lemari dan ruangan terasa lebih segar. Debu tidak lagi mengotori sudut ruangan. Bahkan kotak sampah di ujung pintu bersih dari kaleng alcohol.
Ellia benar-benar membersihkannya dalam kurun waktu yang begitu sangat singkat. Jadi dibanding mengungkapkan kekaguman, Shine memilih mengangguk tidak perduli.
Mungkin Nathan yang Ellia maksud ialah pria tua yang beberapa saat lalu menatap seluruh tubuhnya. Pakaian kota melekat dengan begitu sempurna. Shine memuji kecantikannya sendiri. Sementara Ellia melangkah pergi begitu saja. Shine tahu wanita itu masih menyimpan amarah, tapi tidak ada yang bisa diubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
FanfictionShaun Arthur tidak pernah berpikir jika diusianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, ia justru harus menghadapi seorang gadis kecil nan pembangkang.