Penjelasan Tak Masuk Akal

94 11 0
                                    

Seperti hembusan angin, nada masih mencoba mengartikan permainan waktu.

----------------------------------------





"Jadi, hanya itu saja yang ingin kau sampaikan? Baiklah kalau begitu, mungkin satu atau dua jam akan cukup untukku mencari tahu jalan menuju castle kembali."

"Jika hanya menyerahkan selembar kertas, aku tidak perlu mengusir si tua menyebalkan. Pria itu salah satu investor di tempat ini."

"Kau sedang membanggakan harta tuanmu, padaku? Ayolah, aku tidak cemburu pada kekayaan Arthur."

Ellia nampak menarik napasnya kesal.  "Dengarkan aku nona muda!  Sekalipun anda putri dari seorang Dominic Mayer, tidak ada seorangpun yang akan mengetahui itu di tempat ini."  Wanita itu lantas mendengus keras, sebelum akhirnya menghembuskan napas kasar.

Ellia bersikap seperti nenek tua di Karibia. Shine melepaskan uap di udara. Kaki yang sebelumnya bergerak dan berdiri kini kembali diletakkan kasar, menapak di atas permukaan kayu papan kemudian dinaikkan kembali ke atas salah satu pahanya untuk menghilangkan rasa pegal.  Montana memiliki hawa beku yang menyengat, tidak seperti Frigiliana tempat tinggalnya. Tempat ini di dominasi hutan lebat dan awan biru, dimana di setiap sisi jalan pagar-pagar akan dikelilingi oleh bunga.

Melihat kekerasan cara bicara Ellia, Shine sanksi wanita tua itu memiliki sisi lembut seperti wanita tua pada umumnya. Ellia menyugar rambut gulungannya. Menarik anakan rambut yang terlepas dan mendorongnya ke belakang. Telapak tangan wanita ini terlihat lincah mengatur ulang tatanan rambut tanpa membuka ikatan mati.

"Ku rasa itu bukan masalah. Lagipula, aku tidak terlalu suka dikenal banyak orang."

"Tapi anda baru saja menarik perhatian seorang pria tua! Ku harap Don Hirche tidak menginginkan anda menjadi istri kesepuluhnya."

"Kau sedang menyumpahiku?"

"Lupakan, bukan itu hal yang harus saya sampaikan."

Shine terkekeh geli.  Ellia benar-benar sensitif dan mudah marah. Kelak ketika Braigle menemukan rival di kaki gunung ini, wanita itu mungkin akan melepaskan satu peluruh ke udara.

Mengabaikan lipatan dahi tua Ellia, Shine mengerjap ketika wanita tua itu kembali membuang napas kasar.  Waktunya terbuang sia-sia sejak Dominic membuang tubuh ke dalam neraka. Hanya picingan manik renta Ellia saja sudah cukup membuatnya merasa lelah.

Tapi dibanding meninggalkan langkah dan menerima makian, Shine lebih memilih duduk jika itu dapat membuatnya terlepas dari segala masalah. Lagipula tempat ini cukup baik untuk menyegarkan pikiran.

"Kau harus mulai mendengarku,  karena mulai saat ini aku adalah kepala pelayan untukmu."

Shine mengangguk singkat, tidak segera menyahut. Ia melemparkan kekehan sinis sebelum memainkan helaian rambut dan menikmati kikikan kuda. Namun sesaat ketika Ellia mengetuk permukaan meja, gadis ini mendengus kemudian memaling menatap wajah dingin wanita tua itu.

"Sejujurnya aku tidak mengerti apapun madam Ellia. Jadi dibanding kita memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna,  bisakah kau menjelaskan segala hal yang ingin Arthur sampaikan tanpa perlu memutar arah pembicaraan?"

Daun yang layu tidak akan melingkari pagar besi. Sebagian orang menggunakan pagar kayu yang dibiarkan tertancap rapat. Menghalau hewan perusak terkadang memerlukan kerja keras.

Mungkin jika Adam masih hidup, pria tua itu akan menyembunyikan diri di tempat ini. Kakek tua itu suka dunia baru, dan impiannya akan kota kecil membuat Adam selalu mengharapkan keajaiban  desa dan semua cerita masa lalu. Terlebih desa ini juga terletak di salah satu pegunungan. Sempurna sekali ketika tawa keemasan mengulang masa dimana pria tua menjadi belia.

Crazy RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang