Stupid Human 2

114 13 0
                                    

Coba katakan, sebarapa banyak waktu yang nada miliki. 



----------------------------------




"Dalam lima tahun, bibirmu terlatih berbicara kasar sepertinya. Mendekat padaku, Shine. Jangan membuat keributan di pagi hari. Aku tidak terlalu suka perdebatan."

Bukan hanya terlatih berbicara kasar, Shine mengulas senyum sinis. Dalam lima tahun Dominic bahkan memaksanya hidup seperti sebuah boneka. Terikat, terkekang dan harus selalu mematuhi semua aturan. Membuat diri merasa muak, hingga pada akhirnya ia tidak lagi bersedia menghadapi kegilaan ayahnya. 

Dominic seperti lintah penghisap kewarasan. Kepribadiannya terlalu keras. Dominic juga tidak pernah mau mengalah. Tutur kata yang terlempar dari ujung lidah pria itu lebih tajam dari pisau dapur Anne. 

Dominic arogan. 

Tetapi meski pria tua itu layaknya iblis tanpa pengetahuan, Dominic masih memiliki perasaan yang tulus. Setidaknya itulah yang Shine pikirkan, sebelum pria bajingan itu melemparkan putrinya ke tempat terkutuk ini. 

Sekalipun istri yang dicintainya meraung karena perpisahan, Dominic tetap menulikan telinga. Shine sungguh merasa kasihan. Wanita cantik itu terlalu jatuh hati kepada ayahnya sehingga tidak mampu membuka kedua mata, dan melihat betapa sulitnya seorang putri hanya untuk menikmati masa muda. 

Shine bertanya-tanya apakah dulu Dominic tidak mendapatkan hak yang sama? Pria itu selalu melarangnya bermain di malam hari. Memiliki banyak teman, dan bergaul dengan lelaki dewasa. John mungkin mengekangnya seperti anjing penjaga. Tapi siapa perduli? Jaman tentu berubah. Dominic seharusnya mengerti Shine butuh waktu. 

Waktu seorang gadis muda untuk menikmati kesendirian. Well, Hutson menjadi pengecualian. 

Kehilangan sumber pendapatan bukanlah masalah besar. Shine masih tetap dapat mencari sumber penghasilan lain. Ia bisa bekerja dimanapun yang dirinya inginkan. Salon? Toko pakaian? Atau membuka galery pribadi. Shine rasa ratusan baju mahalnya dapat di gunakan disaat mendesak seperti sekarang. Lagipula apa gunanya penyimpanan uang jika seseorang masih tetap hidup dalam kesulitan.

Shine tidak sebodoh itu. Tanpa Dominic juga Braigle dan seluruh harta keluarga besar Mayer, Shine mampu melangkah jauh; keluar dari kekuasaan ayahnya. Hidup sendiri akan menjadi lebih baik. Shine tidak perlu lagi mendengarkan nyanyian menyebalkan Dominic di pagi hari.

Kedua tungkai kakinya kuat seperti baja. Berjalan sejauh dua puluh kilometer saja sudah pernah Shine lakukan.  Apalagi jika hanya kehilangan beberapa lembar harta. Shit! Shine hanya perlu memintanya kepada Xion, dan pria itu akan mengalirkan dana ke dalam rekening pribadinya. 

Alcohol selalu menjadi jalan keluar bagi setiap masalah. Shine melipat kedua tangannya. Menyimpannya di atas perut, dan tersenyum datar. 

"Memangnya siapa yang memulai?" jawab Shine tidak kalah tipis. 

Suara Arthur memang tidak sebesar makian Dominic. Tapi ketika pria itu menjejalkan tembakau ke dalam celah mulut, Shine menarik salah satu sudut bibirnya. 

"Baiklah, dari mana kita harus memulainya?" 

Sudut bibir Arthur kembali naik membentuk senyum kecil. Begitu singkat, namun Shine tetap dapat melihat senyum tipis pria itu. 

Crazy RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang