|[ bayu & semesta | dua puluh empat ]|

695 173 6
                                    

bosan. tidak ada yang bisa chan lakukan sekarang. tangan kirinya sudah sembuh total dan perban yang membungkus tangannya pun sudah dilepas. dia benar-benar baik-baik saja.

jika dalam keadaan biasa chan pasti akan langsung mengendarai motornya dan pergi kemanapun yang dia mau. namun tidak kali ini. berkat ide konyol sang ibunda yang tidak memperbolehkannya mengendarai motor terlebih ibunya menyuruh seungmin untuk menyimpan kunci motor milik chan dan mengawasinya.

seisi kosan sepi, hanya diisi oleh suara televisi yang sama sekali tidak dipedulikan oleh dua anak adam yang berada di ruang tengah.

minho, felix dan hyunjin tentu saja memanfaatkan hari libur untuk berkencan dengan kekasih masing-masing. maka dari itu tersisa chan dan seungmin di dalam kosan. itu pun mereka sibuk sendiri meski berada di ruangan yang sama.

chan membaringkan tubuhnya di sofa tunggal yang sama sekali tidak bisa menampung tubuhnya. beberapa kali dia menganggu seungmin untuk mengusir rasa bosannya, berusaha menarik perhatian pemuda manis yang sibuk dengan ponselnya itu akan tetapi eksistensinya seakan tidak dianggap. seungmin tidak mempedulikannya sama sekali.

chan menghembuskan nafasnya kasar lalu berdecak cukup keras yang berhasil membuat seungmin menoleh dan menatapnya dengan tatapan bertanya.

"pengen motoran!!" ucap chan dengan suara sedikit lebih keras.

"gak" seungmin kembali melihat ponselnya.

"semesta...." chan menarik-narik lengan baju yang dipakai seungmin sembari merengek pada yang lebih muda. "gue pengen motoran..."

"gak usah ngerengek, gak ngaruh"

"sebentar doang. janji!"

"gue bilangin ke mama lo nih ya?"

"ah nyebelin! sejak kapan sih mama akrab sama lo? heran"

merasa diabaikan oleh seungmin, chan mendudukkan dirinya lalu merebut ponsel yang berada di genggaman pemuda yang lebih muda itu kemudian menyimpannya di belakang tubuh chan.

"apa lagi?"

"gue bosen"

"ya terus gue harus apa?"

"siniin kunci motor gue. pengen motoran."

"gak dulu. balikin hp gue!" ujar seungmin sambil berusaha meraih ponselnya yang diambil oleh chan namun tangannya lebih dulu di tahan oleh yang lebih tua.

"ya seenggaknya lo ajak gue ngobrol kek"

"lo sendiri kenapa gak ngajak gue ngobrol dari tadi?"

"gue dari tadi ngejailin lo gak lo gubris?"

"hah? emang iya?"

chan berdecak, matanya mendelik tajam, dia kembali membaringkan tubuhnya di sofa meski dia tahu berbaring di sofa tunggal merupakan salah satu hal yang tidak berguna.

sebelum chan benar-benar membaringkan tubuhnya seungmin lebih dulu mengeluarkan suara membuat pria yang lebih tua itu kembali duduk.

"ya udah ayo!"

"kemana?"

"jalan"

"ya kemana? gue males"

"katanya bosen? ya udah ayo jalan. deket deket sini aja, gue lagi males pergi jauh"

"gak bisa motoran aja?"

"gak."

• •

chan mendengus sebal sembari mengikuti langkah kaki seungmin, mengekori yang lebih muda seperti anak yang tidak ingin kehilangan induknya.

sebenarnya chan tidak tahu seungmin akan membawanya kemana sebab seungmin pun hanya berjalan jalan tanpa melepas pandangan dari ponselnya dan hal itu membuat chan semakin kesal.

Bayu & Semesta [ chanmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang