|[ bayu & semesta | delapan belas ]|

952 206 6
                                    

⚠︎⚠︎
//tw ; violence, accident, blood, suicide//
close the page if you start to feel uncomfortable

• •

seungmin mengulurkan tangannya pada chan setelah melepas helm dan menyerahkannya pada chan. dia meminta kunci mobilnya yang dirampas oleh yang lebih tua untuk dikembalikan.

niatnya untuk pergi sendiri tidak tersampaikan karena chan dengan keras kepalanya memaksa seungmin untuk tetap pergi bersama entah apa alasannya dan akhirnya seungmin terpaksa ikut dengan chan meski harus berdebat satu sama lain terlebih dahulu berakhir dengan kunci mobilnya yang dirampas oleh chan.

"kunci, balikin"

yang lebih tua merogoh saku celananya, mengambil kunci mobil milik seungmin. "iya nih, gue balikin"

"lo gak usah nangis nangis lagi, jelek. liat nih mata lo" seungmin menepis tangan chan yang menekan-nekan kantung matanya yang membengkak. "berisik!"

chan tertawa pelan"nanti kalo gue gak datang buat jemput lo, minta tolong lino aja jangan pulang sendiri."

"gak usah, gue bisa pulang sendiri"

chan menoyor pelan kepala yang lebih muda. "ya udah lah, sana masuk!"

seungmin menahan tangan chan saat lelaki itu menyalakan mesin motornya dan hendak pergi. entah kenapa perasaanya tiba-tiba menjadi tidak enak. "lo mau pergi ke mana?"

chan tersenyum kecil melihat raut khawatir di wajah seungmin. alih-alih menjawab 'gak kemana-mana' chan malah menjawab- "gak tau. liat aja nanti"

hal itu membuat seungmin semakin merasakan sesuatu yang tidak enak.

• •

chan melangkah santai. tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya yang berbisik dan menatapnya tajam seolah dia sudah melakukan kejahatan.

jika ditanya apa dia baik-baik saja atau tidak, sebenarnya dia tidak baik-baik saja. sejak dia bertemu dengan ayahnya tempo hari, ayahnya selalu menghubunginya memaksanya untuk pulang dan itu membuat dirinya tidak tenang. hubungannya dengan ayahnya sama sekali tidak baik, bisa dibilang dia sedang perang dingin dengan ayahnya tersebut.

tidak hanya itu, rumor buruk tentang dirinya yang sempat ada dulu kini kembali naik ke permukaan dan tidak kunjung mereda. dia di cap sebagai sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dia lakukan.

di balik tampilannya yang terkesan damai itu sebenarnya menyimpan banyak rahasia dan luka serta menanggung beban kehidupan yang tidak bisa disebut ringan.

menyibukkan diri adalah jawaban untuk semua yang selama ini dia simpan. akan sangat membosankan jika hidupnya hanya diisi untuk belajar. maka dari itu dia memutuskan untuk mengantarkan jemput seungmin meski terkadang dia kewalahan saat jam kelasnya tidak sama dengan pemuda manis tersebut.

seungmin memang sangat menyebalkan dimatanya tapi setelah mengenalnya, seungmin tidak terlalu buruk jika dijadikan untuk 'alasan' sebuah kesibukannya selama ini dan seungmin juga bisa sedikit menghiburnya dengan keanehannya hingga chan tidak sadar jika dia sedang terjebak dalam sebuah perasaan semu yang belum bisa dia artikan.

"wah... liat, masih aja punya muka dia buat datang ke kelas" ujar seseorang yang sedang bersandar pada dinding.

"masuk fk lewat bokapnya, nilai bagus hasil nyogok-"

chan melangkahkan kakinya, mencoba tidak peduli dengan perkataan yang dilontarkan oleh orang tersebut.

"pembunuh..."

Bayu & Semesta [ chanmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang