|[ bayu & semesta | dua puluh delapan ]|

725 171 7
                                    

seungmin termenung. segelas minuman cokelat panas dihadapannya belum tersentuh olehnya sama sekali bahkan sudah mendingin akibat terlalu lama didiamkan oleh pemilik.

dari ambang pintu, hyunjin mengerjap-ngerjap matanya, alisnya bertaut, menatap heran kala matanya menangkap sosok seungmin duduk seorang diri di meja makan dapur pada jam dua pagi. hyunjin awalnya hanya ingin mengambil minum itu memutuskan mendekat kemudian mengambil tempat di depan seungmin.

"ngga tidur?"

seungmin hanya bergumam tak jelas tanpa melepas pandangannya dari meja.

hyunjin menggaruk tengkuknya. sedikit canggung mengingat dia dan seungmin tidak saling berbicara- tidak, sebenarnya pemuda manis itu yang menghindarinya padahal dia sudah beberapa kali ingin mengajaknya berbicara, entah sudah berapa lama, terlebih percakapan terakhir keduanya berakhir dengan kurang baik.

"gue denger dari ayah lo, katanya lo mau pindah? bener?" seungmin mengangguk sebagai jawaban. "berangkat kapan?"

"tiga hari lagi."

"mau cerita?" tanya hyunjin seketika membuat seungmin mengangkat kepala kemudian menatap hyunjin yang duduk di depannya.

seungmin menghela nafas panjang. dia tahu dia tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari hyunjin. "gue ketemu ayahnya kak bayu tadi sore."

"terus? beliau bilang apa?"

"beliau nyuruh gue buat jauhin kak bayu terlepas dari apapun hubungan gue sama dia. padahal gue sama kak bayu gak ada hubungan apa-apa? ya- maksud gue tuh, kita cuma temenan biasa gitu loh gak ada yang salah terus kenapa- kenapa gue yang disuruh ngejauh? seingat gue, gue gak bawa dampak buruk di kehidupannya kak bayu. terus beliau juga bilang dia bakal ngasih fasilitas apapun yang gue mau kalo gue ngejauhin kak bayu. emangnya gue keliatan gak mampu ya? kayak- apa sih emangnya harga diri gue cuma sebatas diimingi fasilitas?"

"lo suka ya sama bang bayu?"

seungmin terdiam menunduk sejenak kemudian kembali mengangkat kepalanya. "belum pasti, tapi gue rasa... iya?"

hyunjin mengangguk paham. "terus ayahnya bang bayu bilang apa lagi?"

seungmin menggigit bibir bawahnya. "gue gak mungkin suka sama orang yang terobsesi sama kembaran sendiri."

"lo bercanda?"

tubuh seungmin seketika menegang kala mendengar suara chan. dia menoleh kemudian berdiri dari tempat duduknya saat mendapati chan berdiri diambang pintu dengan raut wajah menahan amarah.

seungmin menjadi gelagapan. entah sejak kapan chan berada disana dan entah sejauh mana chan mendengar percakapannya dengan hyunjin. "kak sejak kapan lo di sana?" tanya seungmin seraya menyembunyikan kegugupannya.

"sejak lo bilang lo gak mungkin suka sama orang yang terobsesi sama kembaran sendiri. maksud lo apa? gue terobsesi? gak usah bercanda!"

"bang, maksud semesta bukan gitu."

chan tidak mengindahkan perkataan hyunjin."semesta, lo udah tau semuanya, gue udah cerita semuanya. diaini gue yang jadi korban dan lo yang anggap gue yang terobsesi sama dia? gue pikir lo beda makanya gue percayain semuanya sama lo tapi ternyata lo sama aja kayak orang orang diluar sana. terus selama ini perlakuan lo ke gue itu apa? cuma pura-pura? seharusnya lo biarin aja gue mati waktu itu, bajingan. terserah kalo lo mau pergi, gue udah gak peduli. muak gue liat muka lo."

chan berlalu, kembali ke kamarnya dengan perasaan kecewa, marah, benci, dan tidak percaya yang bercampur menjadi satu. seketika itu pula dia lupa akan rasa kantuknya dan apa tujuannya ke dapur tadi karena terlanjur kecewa.

Bayu & Semesta [ chanmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang