|[ bayu & semesta | tiga belas ]|

1K 229 19
                                    

chan merasa pusing. dia kebingungan. di hadapannya, seungmin, sedang dalam mode little. tak lama setelah tangisnya reda, seungmin yang masih berada dalam pelukannya mulai meracau tak jelas.

chan tidak tahu harus bagaimana menyikapi seungmin dalam mode little. jika biasanya saat sindrom si manis kambuh saat di kostan, dia tidak perlu bingung karena hyunjin selalu mengurusnya.

chan mengambil ponselnya untuk menghubungi hyunjin dan mengabaikan seungmin yang terus merengek. mungkin seharusnya dia bertanya pada hyunjin atau memintanya datang untuk mengurus seungmin.

chan mencari kontak hyunjin namun pergerakannya terhenti saat dia tiba-tiba sesuatu mengganggu pikirannya dan dia mengurungkan niatnya untuk menghubungi hyunjin.

seungmin tadi memang menangis, tapi seungmin yang menangis sekarang itu berbeda.

"sstt... udah jangan nangis terus." bukannya mereda, tangis seungmin mode little itu malah semakin keras.

"lo- kamu mau apa?"

seungmin berhenti menangis kemudian menatap chan. "m - mau ketemu bian..."

"yang lain. disini gak ada bian, dia pergi."

"eung? bian pelgi kemana?"

"ke... gak tau. pergi jauh pokoknya. mending tidur deh"

"ta - tapi eca ndak bitha tidul thwendili. k - kakak temani eca, ya?"

"iya gue- kakak temenin."

chan dan seungmin berjalan beriringan menuju kamar chan. seungmin langsung merebahkan diri di tempat tidur berukuran king size.

seungmin menarik pelan ujung hoodie yang dipakai oleh chan. "kakak juga tidul..." chan ikut merebahkan dirinya bersama seungmin.

yang lebih muda mendekatkan dirinya pada yang lebih tua, meringkuk, menarik selimut hingga menutupi sebagian wajahnya.

"kakak puk puk" chan mengubah posisinya menjadi menyamping, berhadapan dengan seungmin kemudian menepuk-nepuk punggung yang lebih muda.

seungmin mulai memejamkan matanya namun tidak lama kemudian dia kembali membuka matanya. dia mendongak untuk melihat chan.

"eca ndak bitha tidul... ini belithik, dugdugdug cepet, gitu" katanya sambil mengetuk-ngetuk dada chan yang sebelah kiri.

"jangan di dengerin, tidur." chan menghela nafas. untung saja seungmin menurut dan untungnya seungmin sedang dalam mode little jika tidak mungkin chan tidak akan tahu jika ditanya seperti itu oleh seungmin. dia sendiri juga bingung kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

jantung sialan, batin chan.

• •

chan dan seungmin kini sudah mau pulang dari apartemen milik chan dan tiba-tiba seungmin ingat sejak pagi dia belum menyentuh ponselnya. "loh? hp gue dimana ya? kak bayu liat hp gue gak?"

"bukannya masih ada di kamar? di atas meja?"

"oh iya! bentar gue ambil hp dulu. jangan ditinggal." seungmin berlari kecil menuju kamar untuk mengambil ponselnya.

setelah menemukan ponselnya seharusnya seungmin segera kembali namun ada satu hal yang menarik perhatiannya. ada satu bingkai foto yang diletakkan secara terbalik.

seungmin membalikkan fotonya.

sebuah foto yang berisi dua orang, yang satunya seungmin yakini itu adalah chan dan satunya lagi ditutup oleh sticky note.

karena penasaran seungmin berniat untuk melepas sticky note tersebut padahal jelas di sticky note tersebut tertulis 'jangan dilepas'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena penasaran seungmin berniat untuk melepas sticky note tersebut padahal jelas di sticky note tersebut tertulis 'jangan dilepas'.

"jangan!"

"eh?" seungmin terkejut. chan tiba-tiba sudah ada tepat di belakangnya. "maaf..."

chan mengambil foto tersebut kemudian mengembalikannya ke tempat semula. "belum lo liat kan?"

"belum..."

"ya udah, ayo balik." ujar chan dengan senyum tipisnya.

"ah, iya..." seungmin mengekori yang lebih tua sambil berpikir entah hanya perasaannya saja atau chan memang sedang menahan sesuatu. dia juga merasa tidak enak karena hampir membuka yang seharusnya tidak dia buka.

"semesta!"

"ya?" seungmin menatap chan yang menyodorkan helm padanya dengan bingung sejak kapan mereka sudah di area parkir.

"lo ngelamun mulu perasaan kenapa sih?"

"hah? hm... gue tiba-tiba inget, semalem abis gue nangis gue ngapain ya?"

"lo gak inget?" seungmin menggeleng.

"sindrom lo kambuh lagi"

"lagi? lo udah tau gue punya sindrom?"

chan mengangguk. "little space? gue baru tau di hari waktu gue ngunciin lo di kamar mandi"

seungmin menutup wajahnya. "gue gak aneh aneh kan?"

chan menggaruk tengkuknya. "nggak" seungmin mode little memang tidak aneh aneh, yang aneh itu chan dan jantungnya.

"eum... soal yang tadi maaf ya gue lancang"

chan mengusak rambut seungmin. "gak usah dipikirin, lagian lo bilang belum liat juga kan"

setelah seungmin duduk di jok belakang, chan segera menjalankan motornya dan tidak sadar kalau sejak tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.


|[ bayu & semesta | to be continue]|

Bayu & Semesta [ chanmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang