Bayu & Semesta [ chanmin ]

|[ bayu & semesta | tiga ]|

hari ini felix tidak masuk, dia sakit, katanya. tadinya seungmin mau bolos dan menjaga felix di kost-an tapi sayangnya felix tidak mau ditemani dengan alasan 'nanti lo ketularan'.

seungmin sedang kebingungan sekarang. dia mondar-mandir depan pintu kost-an karena bingung harus berangkat kuliah dengan siapa. felix sudah menyarankan agar seungmin berangkat bersama chan saja. tapi seungmin mana mau apalagi itu bersama chan.

Seungmin bimbang apakah dia harus memesan ojek online atau tidak. dia pernah hampir diculik oleh salah satu driver ojek online karena dia terlalu menggemaskan.

"ngalangin jalan banget lo"

tanpa banyak bicara seungmin bergeser dan memberi jalan untuk chan.

melihat respon seungmin yang biasa saja membuat chan heran. seungmin tidak seperti biasanya. biasanya pria berparas manis itu akan mengomel terlebih dahulu.

setelah chan memakai sepatunya, dia berjalan ke motornya yang sudah terparkir di depan. dia merapihkan rambutnya yang sebenarnya tak perlu dirapihkan kembali. modus. chan hanya pura-pura sedang merapihkan rambutnya, sebenarnya dia sedang memperhatikan wajah seungmin lewat kaca spion motor miliknya. dia hanya penasaran saja kenapa seungmin mondar-mandir di depan pintu kost-an sambil mengetuk-ngetuk ponsel yang dia genggam ke dagunya.

"lo gak pergi?" seungmin menghentikan acara mondar mandirnya dan mengalihkan pandangannya ke yang lebih tua lalu menunjuk dirinya sendiri.

"gue bingung kak" jawab seungmin setelah dapat anggukan dari minho.

"bingung kenapa?"

chan sekarang sudah duduk di atas jok motornya. dia masih masih penasaran dengan kalimat apa yang akan keluar dari bibir seungmin padahal kalau dipikir pikir dia hanya buang buang waktu toh dia tidak peduli juga tapi anehnya dia penasaran dan tak kunjung mau pergi.

"gue gak bisa bawa motor gue juga gak bisa naik ojek online bian udah pergi terus fello sakit tadinya gue mau nemenin dia tapi dia malah marahin gue."

chan mengutuk dirinya sendiri karena sudah buang buang waktu untuk menguping. harusnya dia langsung pergi saja tadi.

"kenapa gak sama bayu aja?"

chan sontak noleh ke belakang. "apa apaan lo?"

minho jalan ke arah motornya yang terparkir di samping motor milik chan. "yaelah bay, bareng aja kenapa. lagian jok belakang lo kosong"

"kenapa gak sama lo aja?"

"mau gue gitu. tapi sorry ya, gue mau jemput pacar gue."

"duluan ya sobat sobat ku"

chan mendengus, seungmin membuang muka. bayangkan saja bagaimana rasanya berangkat bersama orang yang sering memancing emosi.

mereka tidak saling benci tapi entah kenapa mereka sering berdebat, mendebatkan hal yang tidak penting sekalipun.

"kalo lo mau tetep disitu gue pergi sekarang nih"

dengan setengah hati seungmin mendekat. mau tidak mau dia harus berangkat bersama chan hari ini. andaikan felix tidak memarahinya agar tetap kuliah, mana mau dia pergi bersama dengan chan.

"pegangan. gue gak bakal tanggung jawab kalo lo jatuh"

seungmin pegangan ke jaket yang dipakai orang yang duduk di depannya ini. tidak bisa disebut pegangan sebenarnya, seungmin hanya mencubit ujung jaket hitam yang dipakai oleh pria yang lebih tua darinya ini.

selama perjalanan chan tidak berhenti berbicara, entah berbicara apa. seungmin tidak mendengar begitu jelas apa yang dibicarakan oleh chan.

Seungmin mulai menyahuti perkataan dan begitu dia mendengar suara chan yang lebih jelas dari sebelumnya. chan yang tidak berhenti mengomel membuat seungmin ingin sekali membekap mulut chan agar berhenti berbicara.

"biar apa lo gak pernah belajar bawa motor?"

"biar apa lo ngoceh mulu kak?"

"gue punya mulut!"

"gue juga punya!"

"gue gak nanya!"

"gue ngasih tau!"

"gue gak mau tau!"

seungmin menggeplak helm yang dipakai chan saking kesalnya.

"gak sopan lo!"

"abis lo ngeselin!"

"gak ngaca!"

"udah ngaca. tetep ganteng!"

"najis!"

mereka berbicara agak keras dan berhasil mengundang tatapan dari pengendara lain. lucu. Iayaknya pasangan yang sedang bertengkar.

|[ bayu & semesta | to be continue]|

marvelino julian
fakultas kedokteran, semester 5

haikal arfabian
fakultas hukum, semester 3

fello adrian
fakultas psikologi, semester 3

harusnya ku masukin ini di chapter sebelumnya tapi karena aku lupa... jadi yaudah