EPILOG | akhir yang menjadi awal

1.3K 168 9
                                    

⚠︎ mengandung adegan implisit ⚠︎

• •

seungmin merengut. matanya sedikit berkaca-kaca dan terlihat menahan tangis. dia langsung memeluk pinggang chan setelah memasuki mobil, mengundang tatapan heran dari sang dominan.

hubungan keduanya sudah menginjak empat tahun. banyak yang telah mereka lalui mengingat jangka waktu yang tidak sebentar. chan kini sudah menjadi dokter spesialis syaraf, sedangkan si manis mengulang pendidikannya dari awal dan kini hampir lulus.

kadang kali mereka bertengkar. namun itu adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan, dan mereka cepat berbaikan karena merasa saling membutuhkan satu sama lain.

tangan seungmin masih melingkar dengan apik di pinggang sang kekasih, wajah manisnya tenggelam di dada bidang milik chan yang menjadi bagian favoritnya. mengeluarkan keluhan betapa pusingnya dia hari ini.

"lepas dulu peluknya, aku susah gerak loh ini."

seungmin sontak mendongak, menatap si dominan dengan kesal dengan bibir yang sengaja di tarik ke depan, menarik tubuhnya menjauh kemudian menyandarkan kepalanya pada kaca di sebelahnya sambil sesekali mengusap air mata yang lolos begitu saja.

chan tidak salah, dia harus menyetir namun pergerakannya tertahan oleh pelukan si manis yang membuatnya sulit untuk bergerak. pemuda itu kelabakan ketika mendengar isak pelan keluar dari bilah bibir kekasihnya.

tubuhnya dia condongkan, memasang sabuk pengaman mengingat si manis belum memakainya lalu menyempatkan diri untuk mengecup pipi seungmin.

"mau pulang ke rumah atau ke apartemen aku?" tanya chan sembari mengelus rambut submisifnya.

"apart" jawabnya pelan.

"gimana bimbingannya tadi?"

"aku disuruh ngulang"

"semuanya? dari awal banget? tapi kan kamu udah selesai penelitian? "

seungmin menggeleng. "judul sama hasil penelitiannya gak sesuai. jadi bab satunya disuruh diubah aja ngikutin penelitian. ah pusing..." jelas si manis disela isakannya.

chan tahu sendiri bagaimana pusingnya seungmin saat ini. banyak waktu yang harus dia korbankan. mengorbankan waktu tidur, mengorbankan waktu berkumpul bersama temannya, bahkan waktu untuk makan pun sering terlupakan.

apalagi harus mengulang seperti seungmin saat ini, pasti dia akan merasa semuanya sia sia. waktu yang dia habiskan seketika tidak berarti.

"hari ini istirahat aja dulu, besok aku bantuin ya?"

yang bisa chan lakukan saat ini hanya mengelus kepala seungmin sebab dirinya harus fokus menyetir. jujur dia sangat ingin memeluk seungmin saat ini, tapi dia harus tahan, dia tidak ingin kejadian buruk kembali menimpa orang terkasihnya.

chan kembali mengambil alih kemudi saat seungmin dirasa mulai sedikit tenang. Akan tetapi gerak-gerik pemuda manis yang menjadi kekasihnya itu terlihat berbeda dari sebelumnya.

Seungmin melepas sepatu yang dia kenakan kemudian menaikan kakinya ke atas jok. tangannya menarik-narik sabuk pengaman sambil mengeluarkan rengekan.

"kenapa ditarik-tarik?"

"mau lepas... sesak... esa nda bisa nafas huhh.."

chan tidak bisa tidak tertawa. masalahnya seungmin mode little itu selalu jauh lebih menggemaskan dari seungmin mode normal.

• •

langit yang mulai berbah menjadi gelap bamun sepasang kekasih masih nyaman berpelukan saling berbagi kehangatan tubuh sambil menonton salah satu serial drama.

Bayu & Semesta [ chanmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang