Sepulang dari rumah jihan ia langsung mengajak kedua sahabatnya dan daffa untuk masuk kedalam kamarnya. Tanpa meminta izin dengan pemiliknya, jaka dan haris langsung menyamber Ps milik jojo. Sebenarnya memang ini tujuan jaka mengajak mereka untuk main kerumah jojo.
Sembari menunggu giliran main daffa memilih duduk di kursi meja belajar sambil mengamati foto foto polaroid yang terletak diatas meja belajar ini.
"Ih lucu banget hahaha. Ini foto lo bedua ya pas smp?" tanya daffa ke jaka dan haris. Haris jojo dan jaka kompak memutar kepala dan melihat objek yang dikatakan daffa barusan.
"Iya pas masih alay bin jablay" jawab jaka
"Kan sampe sekarang lo masih alay" sambung haris.
Jaka langsung menendang kaki haris karena tak terima dikatain alay. Haris yang tak mau kalah juga langsung menendang balik kaki jaka sehingga terciptalah pergelutan kecil antara mereka.
"Kok lo engga ada disini jo?" tanya daffa lagi lagi.
"Iya karena gue yang motoin" jawab jojo tersenyum, rasanya seketika ia seperti ditarik kembali ke momen momen saat ia baru berkenalan dengan dua makhluk aneh ini.
Waktu itu jojo dan haris adalah teman sebangku. Lalu jaka datang ke kehidupan mereka berdua dengan menawarkan kenakalan kecil. Setiap guru nonkiller sedang menerangkan pelajaran, jaka selalu berbagi makanan ke haris juga jojo dan memakannya secara diam diam. Sampai pada saat mereka ketahuan sedang makan, mereka bertiga dihukum membersihkan wc lawas yang ada disekolah.
Apakah saat itu mereka merasa malu? Tentu saja tidak, mereka dengan pede keluar dari kelas sambil cengengesan. Dan anehnya lagi mereka tetap melanjutkan acara makan makannya didalam wc yang wanginya semerbak itu.
Apakah mereka tobat makan dikelas? Tentu tidak, mereka malah mengompori dan memberi tutorial kepada teman sebelah mereka untuk ikut makan diam diam bersama.
Karena insiden inilah mereka semakin erat menjadi sahabat.
"Ini foto kecil lo sama jihan?" Tanya daffa membuat lamunan jojo tentang ingatan lamanya jadi buyar.
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seiring Waktu
Teen FictionTentang perasaan biasa yang berubah menjadi tak biasa sebab seiring waktu.