Kini bel istirahat kedua masih nyaring bunyinya. Namun kebanyakan siswa malah memilih untuk menetap didalam kelas. Rasanya terlalu malas menggerakan kaki keluar kelas karena hujan sekarang turun sangat deras.
Hampir semua siwa kini sedang menikmati hujan yang jatuh dengan cara berbeda. Seperti anak anak lantai 2 dan 3. Kebanyakan mereka menikmati hujan dengan cara menampung airnya banyak banyak lalu memercikan keteman sebelahnya. Sudah terverifikasi lantai 2 dan 3 sekarang pasti sangat kotor.
Sementara dilantai 1, banyak yang menikmati hujan dengan cara mendorong anak anak yang sedang berdiri dipinggir lapangan.
Ada juga beberapa siswa yang tetap memutuskan ke kantin menikmati hujan dengan semangkok mie ayam yang panas.
Sementara Jojo dan antek anteknya. Mereka sekarang lagi ngumpul didepan kelas, biasalah ngecaper. Kecuali aksa dan mahendra. Walaupun ikut gabung duduk diluar, tapi mereka tetap fokus ke hp alias lagi mabar.
Saat yang lain sibuk berceloteh, jojo memutuskan untuk berjalan kepinggir sebentar. Agak gabut dia sebenarnya.
"Bangsat" umpat jojo. Kaget bercampur emosi menjadi satu dalam dirinya sekarang.
"Mampus"
Haris yang barusan mendorong jojo langsung kabur kearah kelasnya. Ia menatap jojo dari depan kelasnya dengan tawa lepas.
Karena seragamnya sekarang sudah setengah basah akibat ulah haris tadi, mau tak mau jojo akhirnya melepaskan seragamnya dan berakhir pake kaos dalam doang.
Btw jojo ganteng banget pake kaos putih gitu sampai sampai memancing perhatian ciwi ciwi dari kelas lain.
"Mantep har" teriak jaesen sambil ketawa tawa.
Jojo langsung masuk kedalam kelas dan melemparkan seragamnya ke jihan, membuat jihan sontak murka. Ya gimana ga marah soalnya tu baju dilemparnya tepat dikepala jihan.
"Anjir baju siapa sih ini?" jihan langsung menarik kasar baju jojo yang tersangkut dikepalanya.
"Titip han" setelah itu jojo langsung kabur ke kelas haris. Melakukan balas dendam.
"Kadang gue suka iri liat persahabatan jihan sama jojo gays" ucap aira salah satu geng nya jihan.
"Aduh dari segi apanya yang lo iriin ra?" jihan mendadak frustasi denger ucapan aira
"Han masa iya sih lo berdua ga pernah saling suka?" tanya zia ikut menimpali
"Kaya impossible ga sih?" sambung may
"Emang ga pernah geblek. Ya gue ga pernah sih punya perasaan yang kaya lo pada maksud, tapi gatau kalo tu anak"
"Ciee kayanya si jojo pasti pernah deh naksir sama lo" aira mengompori
"Ga mungkin sih menurut gue" jawab jihan yakin.
"Lo ga pernah nanya han ke dia?" tanya may lagi.
Jihan menggeleng. "Kepikiran kaya gitu aja gue ga pernah"
"Gue dulu juga pernah punya sahabat cowo kaya jihan gini. Tapi kandas"
"Serius? Kok bisa?" mereka ber3 jadi exited mendengar pengakuan zia barusan.
"Gara gara dia nembak gue, padahal gue udah punya pacar waktu itu"
"Terus terus?"
"Yaudah deh gue jadi ngerasa canggung banget semenjak dia nembak. Sampe sekarang kalo misalnya ketemu gue masih canggung anjir"
"Sebenarnya cowo sama cewe tuh bisa sahabatan ga sih menurut lo pada?" tanya zia setelah sesi curhatnya berakhir.
"Kalo gue sih enggak" ucap may
KAMU SEDANG MEMBACA
Seiring Waktu
Teen FictionTentang perasaan biasa yang berubah menjadi tak biasa sebab seiring waktu.