6. Menyicipi hal baru

107 20 3
                                    

Jam dikamar jojo sudah menunjukkan pukul enam lewat lima puluh. Biasanya dijam segini jojo sedang menyantap sarapannya, namun untuk kali ini jojo masih damai terlelap dengan mimpinya.

Sebenarnya jojo sudah sempat terbangun saat subuh tadi karena sholat, tetapi selesai sholat ia malah melanjutkan tidurnya lagi. Padahal dihari biasanya, setelah selepas sholat jojo pasti akan menonton tv atau sekadar main hp.

Pagi ini matanya terlalu berat untuk dibuka. Mungkin dikarenakan ulah si jaesen yang kemarin malam mengajak jojo mabar mobile legend hingga pukul 3 pagi.

"Ya Allah jojo! Liat jam berapa sekarang. Mau berangkat jam berapa lagi kamu?" teriak mamanya sambil terus menggoncang goncang tubuh jojo.
"Bentar ma lima menit lagi. Janji" jawabnya dengan mata yang masih tertutup. Dirinya tidak sadar sudah mengatakan itu 3 kali sejak tadi.

"Buka mata kamu sekarang. Coba liat udah jam berapa itu" perintah mamanya sambil menabok pelan pipi jojo. Yang ditabok mencoba membuka mata dengan malas. Jojo mencoba mengerjapkan matanya beberapa kali dengan nyawa yang masih melayang. Dan saat melihat dimana kedua jarum jam tersebut berhenti, matanya seketika langsung membulat.

"MAMPUS. MAMA KENAPA GAK BANGUNIN DARI TADI SIH" jojo langsung loncat dari tempat tidurnya dan sibuk keteteran mencari handuk mandinya.

"Heh ini tuh udah yang ke 3 kalinya ya mama bangunin kamu"

"Aduh bakalan telat nih kalo begini" Sepertinya hari ini bakalan jadi hari pertamanya menyicipi hukuman telat.

Lagi lagi takdir memberi kejadian yang sama. Jihan kini juga masih terlelap damai ditempat tidurnya. Sama halnya dengan jojo, tadi malam gadis ini memilih tidur jam 2 pagi gara gara menonton drakor kesayangannya.

"Jihan ayo bangun. Kamu udah terlambat loh ini" ucap mba rani sambil memukul pelan pipi jihan.

"Jam berapa sih emang mba?" tanya jihan sambil menguap beberapa kali.

"Coba matanya dibuka han" perintah mba rani sambil membuka hordeng dan jendela kamar jihan. Berharap agar cahaya dari luar bisa membuat mata jihan terbuka.

Mata jihan yang awalnya sayu kini berubah melotot saat menatap jam yang ada didepannya. Bukannya langsung mencari handuk ia malah sibuk mencari hpnya ditempat tidur.

"Jihan kok malah main hp sih, mandi dulu sana. Keburu makin telat loh nanti"
"Alhamdulillah ya Allah, untung aja batre jihan masih ada setengah mba" ucapnya sedikit tenang. Disaat saat genting seperti ini bagi jihan kondisi batre hp adalah yang terpenting. Jihan terlalu malas jika harus membawa charger kesekolahnya, sebab barang yang satu ini pasti akan menjadi target teman temannya untuk dipinjam.

Sungguh benar benar pemandangan yang sangat berbeda dari rumah sebelah. Jika rumah sebelah sibuk mencari handuk, dirumah ini malah sibuk mencari hp.

Sebelum ke kamar mandi, jihan harus menyempatkan untuk mengisi batre dihpnya. Ingat batre hp adalah hal terpenting bagi jihan.

Setelah jihan selesai mencharger hpnya, ia langsung berjalan menuju kamar mandi dengan loyo. Jihan benar benar tidak peduli sekarang jika hari ini dirinya terlambat. Yang penting baginya ada jojo yang ikut menemani.

"JIHAN" teriak jojo dari teras rumah jihan

"TUNGGUIN GUE SEBENTAR JO"

"LAH LO TELAT JUGA?" yang ditanya malah hilang tanpa memberi jawaban.

"HANNN LO LAMA BANGET SIH"

"SEBENTAR. KAOS KAKI GUE ILANG SEBELAH ANJIR" ucap jihan dari dalam membuat suaranya terdengar samar.

Seiring WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang