1: Dia?

7.7K 789 34
                                    

Kim Jennie House, 7.30 PM

"Jennie tunggu!" Jennie menghela nafas kasar saat mendengar suara teriakan dari seorang pria paruh baya yang sangat tidak dia inginkan kehadirannya, Kwon Jiyong. Ayah tirinya. "Aish, lagi-lagi si tua ini" ucap Jennie dalam hati. "Dari mana saja kau pulang semalam ini?!" teriak Jiyong.

"Apa lagi yang kau ingin katakan padaku pak tua?" Jennie bertanya tenang dengan nada yang sedikit menantang. "Jaga bicaramu!" Pria paruh baya itu berteriak emosi pada gadis di depannya. "Darimana saja kau pergi? Bahkan Yeri dan Jisoo sudah kembali sejak siang tadi"

Kim Jisoo dan Kim Yerim. Mereka adalah saudara kandung Kim Jennie, anak dari pasangan suami istri bernama Kim Woobin dan Kim Sandara. Sejak ayah mereka meninggal beberapa bulan yang lalu karna kecelakaan, wanita itu menikah dengan suami keduanya. Kwon Jiyong. Sandara memilih untuk melepas marga suami pertamanya dan kembali ke marga aslinya. Hubungan Jiyong dan anak-anak Sandara tidak terlalu baik sejak awal mereka bertemu. Gadis-gadis cantik itu sangat membenci suami kedua dari ibu kandungnya tersebut. Jiyong mempunyai sikap yang sangat keras dan juga tempramental sehingga hal inilah yang membuat anak-anak Sandara sangat membenci dirinya.

"Jennie jawab appa!" Jiyong kembali berteriak dan dia berusaha bergerak mendekati anak gadisnya tapi sebelum itu terjadi, Sandara berusaha menenangkan lelaki paruh baya itu.

"Appa? Cih! Menjijikkan sekali untuk di dengar" Jennie bergumam "Huh, aku baru saja pulang dari kampus" lanjutnya menatap pria paruh baya itu dengan tatapan yang terlihat sangat datar. "Jangan berani berbohong padaku!" Jiyong terus berteriak hingga menggema di seluruh ruangan membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa takut tapi tidak dengan gadis satu ini. "Aish, untuk apa berbohong padamu, tidak ada gunanya"

"Kau pergi kemana saja?" sekali lagi Jiyong bertanya berusaha untuk menenangkan dirinya. "Jennie! Sampai kapan kau akan terus seperti ini?! Kau benar-benar membuatku lelah!" pria itu hampir saja kehilangan kesabarannya. Sudah berpuluh-puluh kali dia berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang anak tapi selalu saja gagal. Gadis itu terlihat sudah sangat membenci dirinya. "Sampai kau pergi meninggalkan Eomma" Jennie berkata menggertakkan giginya tidak peduli dengan siapa dirinya sedang berhadapan. Dia memilih untuk pergi menuju kamarnya di lantai atas meninggalkan kedua orang tuanya.

"Kim Jennie tunggu! Anak itu benar-benar tidak tau diri!"

"Jiyong tenang, apa kau tidak melihat dia sedang kelelahan?" Sandara mendekat berusaha menenangkan suaminya. "Kelelahan? Cih! Dia memang anak kurang ajar, kau terlalu memanjakan anak-anakmu" ucapan Jiyong pada sang istri bisa didengar jelas oleh Jennie. Saat gadis itu hendak memasuki kamarnya, ia merasakan ponsel yang berada di sakunya terus berdering berkali-kali. Dia memutuskan untuk menarik ponselnya lalu mengangkat panggilan yang terus mengganggunya sejak tadi.

"Ada apa?" tanyanya membuka suara bahkan setelah mendengar jawaban dari seberang sana, kedua mata gadis itu berbinar dengan senyumnya yang mengembang. "Tentu saja. Aku datang sekarang" jawabnya sekali lagi lalu memutuskan panggilan secara sepihak dan kembali berlari menuruni tangga kemudian bergerak cepat menaiki mobilnya.

"Kim Jennie! Kemana kau akan pergi!? Hey, benar-benar anak yang tidak bisa diatur!" Jennie terus mendengar teriakan ayahnya tapi dia memilih untuk tidak menghiraukannya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi mengarahkannya menuju tempat keberadaan teman-temannya. Mereka mengajak Jennie untuk minum di bar favorit mereka bahkan ini adalah tempat yang wajib mereka kunjungi saat mereka memiliki banyak waktu luang. Ketika Jennie sampai di tempat yang dituju, ia bergegas memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil mewah milik temannya, Chou Tzuyu kemudian gadis itu mulai berjalan memasuki bar di sambut oleh teriakan teman-temannya yang terlihat sudah menunggunya sejak tadi.

You're My Devil and Hell [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang