Lisa POV
"Apalagi yang kau inginkan darinya?" aku bertanya pada seorang gadis berpostur pendek yang tengah berdiri di depanku. Kedua tanganku terbuka dengan tubuhnya yang berada di antara tubuhku dan juga mobil miliknya. Dia hanya terdiam melipat kedua tangannya dengan menatapku jengkel seolah aku sedang menanyakan hal yang sangat tidak masuk akal baginya. Ya Tuhan, sampai kapan dia akan bersikap arogan dan selalu mengganggu ketenangan orang lain seperti ini."Huh, apa yang aku inginkan darinya? Ck, pertanyaan macam apa itu. Jelas aku melakukan hal yang sudah sepantasnya aku lakukan padanya. Apa-apaan" dia berdecih lirih memalingkan wajahnya. Aku bergerak meraih kedua bahunya, menariknya untuk kembali menatapku kemudian tersenyum lembut padanya. Aku membiarkan dia berdiam dengan apa yang sedang dia pikirkan sekarang.
"Itu berlebihan. Kau membahayakan dirimu sendiri. Bagaimana jika orang lain yang melihat apa yang kau lakukan tadi? Masih beruntung hanya aku yang datang. So, kau masih diberi kesempatan untuk bisa merubah dirimu. Semua yang kau lakukan selama ini salah Jennie, kau harus tau itu" aku menjelaskan. tatapannya berubah menjadi semakin sinis seakan-akan ingin membunuhku saat itu juga.
"Lalu apa urusannya denganmu, hm? Jangan bilang jika kau menyukai gadis nerd itu? Oh fuck! Jika iya, cocok sekali kalian" dia tertawa sinis membuatku geram menatapnya. "Tutup mulutmu atau aku akan menciummu saat ini juga! Aku hanya mengatakan hal yang baik untukmu" teriakku. Dia hanya terus tertawa lirih memperhatikanku.
"Woah, tidak perlu bersikap seolah kau lah yang paling benar disini" tiba-tiba saja dia berkata dengan menepis kedua tanganku kasar. "Oh shit! Enyah-lah dari depanku, brengsek" singkatnya. Dia mendorong bahuku dengan telunjuknya lalu berbalik membuka pintu mobilnya kemudian bersiap untuk memasukinya tapi sebelum itu, aku bergerak mendorong tubuhnya hingga dia terlentang di atas jok kemudi diikuti olehku.
"Astaga, apa yang kau lakukan! Kembalikan, sialan!" dia berteriak berusaha meraih kunci mobilnya dari tanganku saat aku berhasil merampasnya. "Kau menyebalkan. Beri aku satu ciuman" singkatku.
"Mwo!? Kau gila?" kedua matanya membulat sempurna dengan ekspresi wajah yang begitu lucu. "Lakukan saja atau aku akan terus berada disini sampai kau mau melakukannya, hm?"
"Sialan! Jangan harap itu akan terjadi. Cepat keluar dari sini, keluar!" dia menepuk-nepuk pundakku berkali-kali dengan sekuat tenaganya. Aish, kucing kecil ini ternyata memiliki tenaga yang cukup besar hingga bisa membuatku meringis menahan sakit.
"Hap! Aku mendapatkan mu!" aku menahan kedua tangannya di depan dadanya. Ya Tuhan mata kami saling bertemu dalam jarak yang begitu dekat. Aku tidak tau, kali ini rasanya sangat berbeda walaupun ini sering terjadi saat kami berada di atas ranjang.
"Cepatlah lakukan sekarang setelah itu aku akan keluar. Aku berjanji" aku berucap dengan semakin mendekatkan wajahku padanya. Kepalanya bergeser memundur sampai terlentang dengan menyender pada pintu mobil. Aku merasakan nafas kami saling bertemu, dada kami saling bersentuhan. Kulihat pandangannya seakan terkunci pada bibirku lalu dia bergerak menutup matanya perlahan. Malu-malu tapi mau. Ada-ada saja.
"Jen-"
"Mworago!? Apa yang kalian lakukan disini?" kami tersentak. Tubuh kami saling menjauh spontan dan aku memutuskan untuk berbalik. Aku melihat seorang gadis bertubuh tinggi tengah berdiri di balik pintu mobil dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Astaga, aku lupa menutup pintunya.
"Chaeyoung? A-ah sejak kapan kau berada di sana?" Jennie bertanya. Kedua matanya mengisyaratkanku untuk segera beranjak keluar dari mobilnya sebelum gadis itu membuka matanya sedangkan aku hanya terdiam bingung. Seakan merasa geram, Jennie bergerak memukul bahuku dengan begitu keras hingga membuatku terperanjat kaget menatapnya. Kedua matanya membulat semakin tajam memerintahkan ku untuk pergi secepatnya. Ya Tuhan, bagaimana caranya aku keluar? Tubuh gadis itu benar-benar menutupi jalanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Devil and Hell [JENLISA]
Fanfiction"Apa yang harus aku lakukan agar kau mau memaafkanku?" "Menari telanjang di depanku" "Apa kau gila?!" "Ya, aku gila karenamu" Start : 5 Juli 2021 End : TOP RANK 🏆 -Rank 1 hell (18/07/2021) -Rank 1 lisamanoban (11/09/2021) -Rank 1 jennierubyjan...