Kim Jennie House, 4.30 PM
Chaeyoung POV
"Maaf. Aku benar-benar menyesal karena menyembunyikannya dari kalian. Aku hanya berniat untuk segera menyelesaikan masalah kita dengan caraku dan aku juga tidak tau akhirnya akan menjadi seperti ini" aku menutup mulutku tidak percaya begitupun dengan Irene, Nayeon dan Tzuyu. Mereka hanya bisa menatap kosong raut wajah gadis di depan kami dengan tatapan iba. Bagaimana bisa dia melakukan semua hal bodoh itu tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya?"Jen, tidak ada yang menyalahkanmu disini. Nothing. But, kenapa kau harus bersikap bodoh seperti ini. Terlebih kau sudah tau jika gadis itu sudah menipu kita semua tapi kenapa kau masih mau melakukannya? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk ke depannya?" aku melihat raut wajah Irene menjadi kesal seketika. Tidak ada yang salah disini. Hanya saja, ini akan menjadi lebih buruk jika diteruskan.
"Aku tau tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi dan asal kalian tau, dia adalah orang pertama yang menyentuhku. Aku tidak akan bisa melepaskannya begitu saja" jelas Jennie dengan menyenderkan punggungnya pada dashboard ranjang king size miliknya.
"Oke. Kalian diam, sekarang giliran aku. Aku tanya padamu Jennie-- Apa kau menyukai gadis itu?" Tzuyu bertanya mengintimidasi membuat kedua mata Jennie membulat seketika tanda terkejut. "Kau gila? Aku menyukainya? Pertanyaan macam apa itu!"
"Kau membelanya tadi dan sudah jelas, kau masih terus saja beralasan untuk tidak meninggalkannya. Dia bukan gadis biasa Jennie. She's dangerous. Aku tidak yakin jika dia mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu padamu" malas Tzuyu.
"Jen? Apa itu sakit? Apa kau terus saja mengkonsumsi pil penunda kehamilan sebelum atau sesudah melakukannya?" shit. Nayeon selalu saja merusak suasana. Kulihat Irene menoleh pada gadis di sampingku ini dengan tatapan yang begitu tajam membuat Nayeon merapatkan telapak tangannya di depan dada.
"But wait, kau terlihat menyukai gadis itu Jennie" singkatku. Lagi dan lagi Jennie hanya membulatkan matanya memilih untuk beranjak menyusul kami duduk di atas sofa. "Kalian terkesan sedang menyudutkan ku. Ada apa? Apa aku terlihat gadis yang kotor di mata kalian, hm?"
"Bukan seperti itu Jennie. Kami hanya mengkhawatirkan mu, mengkhawatirkan keadaanmu. Terlebih kau tidak masuk pagi ini, aku kira kau sakit. Kau lihat? Bahkan kami menyempatkan untuk bisa datang melihat keadaanmu disini" Irene menjelaskan. Kulihat Jennie hanya menghela nafas kasar kemudian menatap kami secara bergantian.
"I know and i'm sorry. Kalian tidak perlu mengkhawatirkan ku. Semua akan baik-baik saja, oke? Bahkan aku sudah meminum pil setelah melakukannya"
"Tapi itu tidak menjamin Jennie. Bagaimana jika sperma? Tunggu, aku bingung harus menyebutnya apa" Tzuyu mengerutkan keningnya bingung. "Ya, sebut saja sperma" singkat Jennie.
"Oke, next. Bagaimana jika sperma miliknya begitu kuat hingga bisa membuatmu hamil walaupun hanya mengeluarkan di dalam rahim mu satu kali saja, huh?" lanjutnya.
"Sudah, aku yang akan mengurusnya. By the way, kapan briefing skripsi akan dilaksanakan?" Jennie bertanya mengalihkan pembicaraan membuat semua orang di dalam ruangan hanya bisa menghela nafas kasar. Anak ini benar-benar tidak bisa memahami situasi.
"Huh, minggu depan" malas Tzuyu sembari menengguk lemon tea di depannya. "Omo! Bukankah itu terlalu cepat? Bahkan aku belum menyelesaikan tugas yang Mrs.Chahee berikan untukku" kedua bibir Jennie menganga tak percaya.
"Ah ya! Mati kau Jennie. Siang tadi Mrs.Chahee mencarimu dan dia mengira jika kau tidak masuk hanya untuk menghindarinya" ucap Nayeon dengan tertawa membuat kami melakukan hal yang sedemikian rupa. Jennie hanya bisa terdiam enggan untuk kembali membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Devil and Hell [JENLISA]
Fanfic"Apa yang harus aku lakukan agar kau mau memaafkanku?" "Menari telanjang di depanku" "Apa kau gila?!" "Ya, aku gila karenamu" Start : 5 Juli 2021 End : TOP RANK 🏆 -Rank 1 hell (18/07/2021) -Rank 1 lisamanoban (11/09/2021) -Rank 1 jennierubyjan...