20: Kitten [M]

10K 488 13
                                    

"Aku ingin kita menyelesaikan permainan tadi"

****

Lisa appartement, 8.00 AM

Jennie POV
Oh ya, aku memang bodoh karena tidak bisa menahan nafsu saat dia menggodaku. Jujur, dia seperti seorang player yang sudah menguasai dengan baik setiap permainan yang kami ciptakan membuatku candu akan tubuhnya. "Kau ingin minum bersamaku, baby?" aku mengangguk mendudukkan tubuhku di atas sofa menatap punggungnya yang bergerak semakin menjauh berniat untuk pergi ke dapur yang berada di samping ruangan. Oh God, bahkan udara di dalam sini seolah terasa semakin panas membuatku berinisiatif untuk membuka satu kancing kemejaku membiarkannya turun hingga menampakkan bahu polosku.

"Oh fuck kitten! Apa AC disini mati? Panas sekali" aku bertanya nakal pada gadis yang baru saja datang membawa dua gelas bir di tangannya. "No baby. Jika benar rusak biarkan saja, bahkan kau terlihat lebih sexy saat berkeringat" jawabnya. Dengan senang hati aku bergerak meraih gelas yang dia berikan untukku dan mulai menengguknya sedikit demi sedikit begitupun dengannya. "Anyway, aku suka stylish mu tapi tidak dengan ini" dia mendekat membuka ikatan pinggang yang aku kenakan membuat penampilanku sedikit berantakan karena kemeja yang aku kenakan berukuran lebih besar dari biasanya.

"Oh fucking mommy!" bisiknya membasahi sisi bibirnya dengan ujung lidahnya. Aku hanya tersenyum malas membalasnya lalu kembali menengguk habis bir di dalam gelas. Itu tidak membuatku mabuk sama sekali karena takarannya lebih sedikit dari yang biasa aku konsumsi tidak jauh berbeda dengannya, sedari tadi pandangannya seolah tak ingin lepas menatap tubuhku. "Apa yang sedang kau pikirkan, Daddy?" dia terkejut dengan tertawa lirih. Pancaran matanya seakan menyuruhku untuk mengulangi perkataanku lagi.

"Semakin kesini kau semakin binal nona Kim!" dia membuka suaranya dengan bergeser mendekat padaku. Aku tersentak tatkala dia bergerak mendudukkan tubuhnya di atas pahaku. Shit. "Apa aku perlu menghukum mu?" pertanyaannya membuatku berbalik tertawa lirih menanggapinya. Terlebih saat dengan lancangnya dia bergerak membuka kancing kemejaku membiarkan kedua payudaraku terpajang tepat di depan matanya walaupun masih terbungkus bra hitamku. Dia tertawa kagum dengan menepuk pipiku lirih.

"Oh shit, sepertinya kau terlalu sering melakukan masturbasi dengan memainkan payudaramu. Dia terlihat bertambah besar setiap harinya" katanya. Apa yang baru saja dia lontarkan sedikit membuatku naik pitam tapi dengan sekuat tenaga aku berusaha menahan amarahku. Come on Jennie, dia hanya memancingmu untuk bersikap kasar padanya. "Kenapa? Apa kau merasa jika perkataanku benar adanya, bad bitch?" dia kembali berucap memainkan bibirku dengan ibu jarinya. Tatapannya berubah semakin menajam seolah-olah dia sedang menahan nafsunya.

"Bagaimana dengan milikmu Daddy? Apa kau tidak pernah melakukan hand job hingga membuat milikmu menjadi semakin mengecil, hm?" ejekku walaupun aku merasa tidak yakin dengan ucapanku. Well, aku tidak berucap sesuai dengan faktanya. Dan asal kalian tau, Kitten itu hanya tersenyum miring membalasnya dengan mendekatkan wajahnya hingga membuat hidung kami saling bersentuhan.

"Are you sure, baby girl? Apa kau ingin aku membuktikannya, lagi? Ah but, aku tidak ingin membuatmu bergetar ketakutan sayang" dia memilih turun dari atasku kembali meraih gelasnya di atas meja membawanya duduk di tepi ranjang kemudian ia letakkan di atas nakas. Dia mengayunkan jemarinya menyuruhku untuk bangun menyusulnya. "Bagaimana jika aku tidak mau?" tolakku menyilangkan tangan menyenderkan punggungku.

"Are you scared, cat?" panggilannya terdengar sangat menantang untukku. Well, aku juga tidak ingin dianggap penakut olehnya. Aku bergegas bangun berjalan dengan langkah perlahan-lahan tanpa menurunkan kedua tanganku dari depan dada. Aku memilih untuk berdiri di tengah ruangan, menatap kedua matanya lekat.

You're My Devil and Hell [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang