"Melukaimu tidak akan merubah kenyataan bahwa kau lebih memilih dia"
#Visual@Ina
Seketika Aldi berpikir keras dengan semua pertanyaan teman nya, memikirkan nya saja ia sudah pusing 7keliling, gimana kalau di lakukan.
"Akh...sudahlah, tohh mereka gak bakalan ingat"gumam nya yang saat ini sedang berdiri di balkon kamar nya.Sebisa nya Aldi untuk tidak mengingat pertanyaan dan lontaran teman-teman nya yang tadi siang
Mengingat siang-siang kejadian di supermarket bersama Ina membuat nya mampir berpikir kejadian itu soal pria yang ada di supermarket itu? 'Siapa pria itu?' itu lah yang saat ini terlitas pertanyaan di pikiran Aldi.
"Al, mikirin apa?" Seketika Aldi refleks terkejut "Gak ada kak?" Ucap Aldi kepada kakak nya.
Yah, Aldi mempunyai seorang kakak yang bernama Lusiana zo mereka terbilang sangat akur. Back topik!
"Terus, kalau engak, kenapa gak dengar tuhh di panggil Bunda di bawah?Hemm!" Refleks Aldi terkejut, karna emang sama sekali Aldi gak merasa terpanggil oleh bunda nya.
"berarti kamu emang beneran melamun, yah kan? Ayoo! Mikirin siapa hemm? Cewek? Kenalin dong sama kakak!"
"apaan sihh kak! Gak jelas banget dahh. Iya bunda Aldi kebawah!! Awas kak" Ucap Aldi sambil melangkah menuju lantai satu.
#Pov Ina
2 Minggu berlalu hari-hari Ina tanpa Mami nya, merasa sepi. 2 Minggu itu juga hari-hari dilalui nya bersama Aldi, mengingat kedua nya terlalu cerewet merasa Rindu.
Kegabutan lah yang saat ini dirasa oleh Ina. Laptop, Headphone, Hp, Ina mengeluarkan semua barang itu Ina menyambungkan semua nya menjadi Satu, Apalagi yang di lakukan Ina jika tidak menonton drakor.
Ditengah-tengah cerita drama tersebut Hp Ina berdering, tanpa melihat siapa yang menelfon, Ina mengngkat nya saja "Iya siapa?" Ucap Ina masih dengar menatap layar laptop "Ina mami cuman mau bilang kalau kerjaan mami di perpanjang 2 Minggu lagi, jaga diri baik-baik yah nak, itu nanti ada yang datang ke rumah ajak masuk aja, kalau perlu suruh nginap aja, itu mami yang nyuruh yah!ingatt!!!"
"ma-" ucap Ina terpotong "Ina, mami gak butuh jawaban yang lain selain IYA, cukup dengar mami. Ingat! Sama janji nya kamu Ina"
"Iya Mi, jaga kesehatan yah" walau dengan nada kesal Ina tetap masih peduli. Itulah seorang Ina.
Usai itu Ina kembali lagi fokus dengan benda yang di hadapan nya itu, belum sampai 5 Menit Bell Rumah berbunyi.
"iya bentar" ucap Ina sambil berjalan menuju pintu rumah, saat sudah sampai depan pintu. "nihh, kata mami lo Pati Lo belum makan, makanya gua di suruh bawa ini buat Lo makan" Yah siapa lagi kalau bukan Aldi, tanpa mikir panjang Ina mengambil kantongan plastik tersebut dan langsung menutup pintu nya, belum sepenuh nya di tutup karna Aldi menahan pintu sambil berkata "Gua gak di tawarin masuk gitu?" Ucap Aldi basa basi
"gak" Ucap Ina judass tanpa mikir panjang Ina langsung kembali ke tempat semula, penasaran apa yang di bawa Aldi, Ina langsung membuka nya di kamar. Begitu melihat isi nya terkejut bukan main dong, isi nya Nasik kotak yang cukup elit dengan isi yang berbeda.
Gak mau mikir panjang karna perut dan cacing cacing di dalam nya sudah meminta untuk di isi, Ina langsung melahap nya.
Mata dan hati nya sudah mulai tidak singkron, mata nya menyuruh untuk tertidur sedangkan hati nya menuntut untuk ingin tetap terus menonton, akhir nya mata nya sudah mulai menuntun nya untuk tidur. Hampir sepenuh nya tertutup Ina kembali mendengar suara, tapi kali ini suara itu berasal dari Hp nya.
Satu kali suara itu di hiraukan nya, kedua kali Ina masih tetap menghiraukan suara tersebut, panas kuping nya mendengar akhir nya Ina mengabil Hp nya dan melihat isi pesan itu.
Pesan pov
"Ina ini gua Gavin"
"besok jadikan ketemuan nya?"
"Besok jumpa di Taman yang waktu pertama kali kita jumpa
Masih ingat kan???"Sempat membuat Ina syok, Ina pikir Itu hanya sebagi gertakan saja ternyata tidak, "Tapi dari mana Kak Gavin dapat nomor gua?" Pertanyaan itulah yang saat ini muncul di benak ina. Tidak mau berlarut-larut dalam pertanyaan tersebut Ina kembali lagi dengan tidur nya.
***
Hari weekend begini biasa nya mami nya membanguni nya untuk joging pagi bersama, hal yang paling ia rindu kan yah ini, diri nya saja yang tidak mau kalau mami nya mengajak nya.
Mengingat isi pesan tadi malam membuat Ina kembali dengan rasa dilema "Apa gua kesana aja yah?tapi, kalau gua ke sana yang ada masalalu itu menghantui gua terus, tapi kalau gua gak datang masalah ini gak akan pernah ada habis nya! Akhh!! Kebanyakan 'tapi' nya lo Din"
👣👣👣
Celana jeans, baju kaos oblong, di padu dengan jaket jeans, agar lebih sempurna Ina menambahkan sedikit lipbam di bibir nya, sebenar nya tanpa itu bibir Ina sudah memang dari sana nya berwarna pink. Cukup sempurna setelah melihat hasil nya di kaca, Ina mengambil Helem dan sepatu nya tidak lupa dengan topi model lipat yang bisa di kantongkan di saku celana nya, hadia dari sahabat nya itu.
Saat ingin membuka kenop pintu rumah, Ina di kaget kan dengan seseorang yang menurut Ina iya sudah lama berdiri di depan pintu rumah nya dengan menutupi wajah nya dengan topi sambil menunduk.
"siapa yah?" Ucap InaWahhh , kali ini siapa yang datang guys??
Lama sekali yah, aku ngelanjut nya?? Maaf dehh...
Tapi masih tetap setia kan sama CDP? Gak bosan kan sama cerita nya? Kalau bosan atau semacam nya komen aja biar aku tauu, biar aku bisa memperbaiki nya.
Maaf kalau ada Typo nya yah...
Sebisa mungkin kali ini bakalan sering Up cerita nya dehh....Jangan lupa yah tinggali Jejak nya Like dan Comen di bawah👇👇 tanda bintang paling bawah ada kan?👇 Nahh tekan aja itu, itu udh cukup membantu kok.
See you Readers CDP👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Pelampiasan.
Teen FictionIna sangat mencintai seseorang. Tetapi seseorang itu telah menghancurkan nya. Menghacurkan Hati nya, menghancurkan harapannya, menghancurkan segalanya. Harapan pun musnah. Seiring berjalan nya waktu. Ina Menjadi Anak yang keras kepala, Bad girl...