27 | Confessing.

545 51 1
                                    


"Nara mau ngomong sesuatu boleh?" Ucap Nara yang ingin mengatakan sesuatu pada Sakha, dia pikir ini waktu yang tepat baginya.

"Sakha, i love you, i think i like you since you came here. Gw tau kalau kita sama sama cewe kha, tapi gw gabisa bohongin perasaan gw sendiri. I just want you to know about my feelings, and you don't have to return my feelings, i know you still love her." Ucap Nara yang tiba tiba memberi tau tentang perasaannya pada Sakha, dia tidak bisa lagi menyembunyi kan perasaan nya jika dia benar benar mencintai Sakha. Walaupun dia tau Sakha masih menyukai orang lain. Dia juga tau Sakha pasti tidak bisa membalas cintanya. "Lu ga perlu jawab sekarang kha." Sambungnya.

"I think i love you too Nara, i don't know since when, but when i'm around you i'm always happy. Yes, i will, Nara." Jawab Sakha sambil tersenyum menatap wajah Nara. Merupakan sebuah jawaban yang tidak terduga dari Sakha. Nara pun tidak percaya dengan jawaban itu, apakah dia bermimpi?

"Maksudnya?" Ucap Nara yang masih bertanya maksud Sakha.

"Why don't we try it? I am yours and you are mine?" Ucap Sakha sambil tersenyum, tetap menatap wajah Nara. Dan Nara hanya tersenyum dan juga menatap wajah Sakha.

Tetapi tiba tiba pandangan Sakha tertuju pada bibir Nara, dia terus menatap bibir Nara.

"Can i--" Ucap Sakha yang belum selesai, dan tiba tiba Nara sudah mendekatkan wajah nya dengan wajah Sakha dan mempertemukan bibir mereka berdua.

Sakha pun terkejut dengan perlakuan Nara yang tiba tiba. Nara sebenarnya paham dengan maksud Sakha, sedari tadi dia menatap mata Sakha yang melihat ke arah bibirnya. Dan Nara pun langsung saja mencium Sakha.

Bibir mereka hanya menempel, tidak lebih. Sakha pun memegang pipi Nara, dan melumat bibirnya. Dan Nara merespon, dia juga mulai melumat bibir Sakha dengan perlahan.

Sampai akhirnya mereka berdua kehabisan nafas, dan melepaskan ciumannya. Dan Sakha pun menatap mata Nara, seolah bertanya tanya.

"Lu nya kelamaan." Ucap Nara sedikit malu, pipi nya pun berubah warna menjadi merah.
Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan nya dengan Sakha barusan. Gw sama dia ciuman? Ga mungkin kan? Begitu pikirnya. Sakha pun juga, dia juga tidak percaya jika Nara akan mencium nya terlebih dulu.

"First kiss?" Tanya Sakha pada Nara, dan Nara hanya mengangguk sebagai jawaban. "Udah jago gitu kek nya." Ucap Sakha sambil terkekeh.

"Kamu?" Tanya Nara balik.

"Iya." Jawabnya. "Eh engga deh, kek nya pernah di cium ibu waktu bayi." Sambungnya dengan becanda. Nara pun ikut tertawa.

Kemudian Sakha pun menggenggam tangan Nara, dia pun berdiri, dan mengajak Nara untuk bermain di pantai. Mereka pun berlari lari di tepi pantai, bermain kejar kejaran, dan saling tertawa bersama, sambil di temani oleh matahari yang akan terbenam.

"Ra sini dulu." Panggil Sakha. Nara pun datang menghampiri Sakha. "Sini naik." Ucapnya, menyuruh Nara naik ke punggungnya.

"Gapapa?" Tanya Nara yang ragu.

"Gapapa sayang." Ucap Sakha yang pertama kalinya memanggil Nara dengan ucapan sayang. Dan Nara pun berhasil dibuat luluh dengan ucapan Sakha barusan.

Kemudian Nara naik ke punggung Sakha. Sakha menggendong Nara dan berjalan di tepi pantai.

"Nara seneng?" Tanya Sakha pada Nara yang berada di punggung nya.

"Pake banget." Jawabnya. Kemudian Sakha menurunkan Nara dari gendongannya. Dan mereka pun saling memeluk satu sama lain.

"Makasi, Nara udah bikin hari hari Sakha bahagia." Ucap Sakha di pelukan Nara.

Kemudian mereka berdua segera kembali ke penginapan, karena waktu hampir menunjukan pukul 6, mereka tidak boleh melewati peraturan. Bisa bisa mereka bisa di hukum karena tidak kembali tepat waktu. Sakha dan Nara berjalan ke penginapan sambil bergandengan tangan.

Crazy FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang