50 | Broke up

440 43 3
                                    

"Kak, mau kemana?" Tanya Kei saat melihat Sakha dengan pakaian yang rapi dan sedang bersiap siap.

"Ke rumah Nara." Jawab Sakha. Sudah beberapa hari sejak Sakha mengabaikan Nara, dia juga merasa bersalah pada pacarnya itu, tidak seharusnya dia melakukan hal itu. Sakha juga salah, tidak seharusnya Sakha cemburu berlebihan pada lelaki itu, karena Nara dari awal memang tidak menyukai Kenzo, pikir Sakha.

"Oo gitu." Jawab Kei. Lalu dia berbaring di atas kasur, tidak tau apa yang akan dilakukannya.

"Dek."

"Hm?"

"Gapapa sendirian di rumah?"

"Gapapa lah, lu kira gw anak kecil apa."

"Maksud gw tu, lu nanti kesepian ga?"

"Sebenernya iya si."

"Yauda ajakin temen lu main kesini kek." Ucap Sakha, karena kedua orang tua mereka sedang tidak berada di rumah, mereka kembali ke aktivitas biasanya, sibuk bekerja. Dan sekarang hanya kedua kakak beradik itu di rumah.

"Iya iya, nanti gw ajak Hana main." Ucapnya.

"Gw pergi dulu. Jangan lupa kunci pintunya." Ucap Sakha

Sakha pun keluar dari kamar dan turun ke bawah. Lalu dia mengambil motornya, dan tidak lupa memanaskan nya terlebih dahulu. Sakha pun menjalankan motornya.

Sebelum pergi ke rumah Nara, Sakha membeli bunga dan coklat terlebih dahulu untuk pacarnya itu. Ya sebagai ucapan permintaan maafnya, pikir Sakha. Setelah itu langsung saja Sakha menuju rumah Nara.

Sampainya disana, Sakha memarkirkan motornya, dan langsung saja masuk. Saat sampai di depan pintu rumah Nara, Sakha memencet bel rumahnya. Tak lama pun orang yang di nanti nantinya pun membukakan pintu. Nara sedikit terkeju melihat kehadiran pacarnya itu sekarang.

"Hai." Sapa Sakha sambil tersenyum. Dan Nara pun langsung memeluk Sakha karena dia sudah merindukan nya. Dia kira hubungan nya dengan Sakha akan berakhir begitu saja, tetapi tidak, sekarang Sakha sudah berada bersamanya.

Setelah Nara melepaskan pelukannya, Sakha memberikan bunga dan coklat yang dia beli tadi. Lalu Nara mempersilahkan Sakha untuk masuk ke rumahnya, mereka berdua pun duduk di sofa depan tv rumah Nara.

"Kha, Aku kira kamu beneran marah sama aku dan gamau ngeliat aku lagi."

"Engga Nara, kamu tau kan aku sayang sama kamu. Sekarang aku datang kesini mau minta maaf sama kamu. Maafin aku ya, harusnya aku ga cemburu sama kamu, harusnya waktu itu aku ga marah, dan ga ngebentak kamu. Aku akhirnya sadar, ini semua juga salah aku karena cemburu nya berlebihan. Maafin aku ya Nara."

"Iya Sakha, gapapa kok, harusnya Nara yang minta maaf, Nara harusnya bilang sama ayah kalo Nara gamau sama Kenzo."

"Yauda kita baikan ya."

"Iya." Jawab Nara sambil tersenyum dan memeluk Sakha. Dan akhirnya Nara mengecup bibir Sakha dengan cepat, karena dia sudah sangat merindukan bibir Sakha yang manis itu. Tetapi Sakha meminta lebih, baginya itu kurang, dia mengecup bibir Nara lagi lebih lama, bahkan lebih lama. Dan akhirnya ciuman itu harus lepas karena mereka membutuhkan udara.

Mereka berdua hanya terkekeh setelah menyadari apa yang mereka lakukan.

"Ra, papa gaada kan?" Tanya Sakha karena takut jika ada papa Nara di rumah, bagaimana jika papa Nara melihat apa yang dirinya lakukan bersama anaknya tadi. Sakha sangat takut itu terjadi.

"Engga kok kha. Papa tadi keluar sama mama." Jawab Nara.

Kemudian Nara mengajak Sakha menonton di rumahnya, karena sudah lama sekali rasanya mereka tidak menonton bersama. Selama film berlangsung, Nara menyandarkan kepalanya di bahu Sakha dan terus memeluknya. Sedangkan Sakha terus menggenggam tangan pacarnya itu. Sungguh, Sakha sangat merindukan Nara.

Crazy FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang