60 | Date pt. 2

389 37 4
                                    

Akhirnya ujian nasional pun tiba. Suasana Aihara terlihat tenang. Semua murid Aihara dibuat gugup pada hari pertama ujian mereka. Namun guru guru terus memberikan dukungan agar para murid tetap bersemangat dan bisa mengerjakan ujian mereka dengan lancar dan mudah.

Mereka menjalani ujian nasional selama empat hari. Nasib mereka sebagai murid sma selama tiga tahun di pertaruhkan dalam empat hari ini.

-

Empat hari berjalan begitu cepat dan sangat menegangkan. Bel berbunyi dengan nyaring di seluruh sudut sekolah, menandakan ujian hari terakhir telah selesai.

Suara sorakan terdengar pecah di setiap lorong sekolah. Para murid terlihat begitu lega dan bahagia, saling berpelukan dan mendoakan agar hasil yang di dapat nanti memuaskan.

"Main yuk ke rumah gw." Ajak Yena pada Sakha dan juga Hana.

"Gw gabisa, ada janji sama bunda." Ucap Hana.

"Gw ada janji sama Kei." Jawab Sakha.

"Terus gw main sama siapa dong? Lu berdua kejam!" Ucap Yena lebay. "Kalian berdua temen gw bukan?"

"Bukan." Jawan Sakha dan Hana tanpa ragu.

"Gw duluan ya Yen, main sama Yuri sana." Ucap Sakha pamit, lalu meninggalkan kedua teman nya itu.

"Han, temenin gw main dong, gaada temen nih gw." Rengek Yena.

"Kan ada mba Yuri." Ucap Hana. "Dah ya, gw duluan." Pamit Hana.

Dan tinggal lah Yena sendirian disana. Untung saja tak lama kemudian datang pacarnya, si Yuri.

-

Sakha dan Kei sedang berganti baju di rumah, mereka berdua memang ada janji hari ini. Mereka sudah merencana kan akan pergi jala jalan berdua setelah ujian nasional berakhir.

"Ayo." Ucap Kei yang telah selesai berganti baju pada Sakha yang sudah menunggunya dari tadi.

Sakha menganggukkan kepala, lalu menggenggam tangan Kei dan turun ke bawah mengambil motornya.

Hubungan mereka kembali membaik, dan semakin romantis. Walaupun mereka berdua tidak pacaran dan hanya sebatas hubunga kakak adik, tetapi mereka terlihat seperti orang yang pacaran. Sakha tidak ingin merusak hubungan persaudaraan nya dengan Kei dan sekarang mereka hanya menikmati waktu bersama berdua. Sebelum Sakha akan pergi kuliah ke US.

"Sakha." Panggil Kei saat mereka sedang dalam perjalanan dan Sakha sedang fokus membawa motornya.

"Iya sayang?" Jawabnya, Kei yang mendengar itu membulatkan matanya tidak percaya.

"Ih, apa sih sayang sayang." Ucap Kei sambil memukul bahu Sakha.

"Ya gapapa, ga boleh emang manggil sayang ke adek sendiri?"

"Masa panggil sayang ke adek sih. Cari pacar sana."

"Ntar lu nya ngambek lagi, ntar lu nya cemburu. Emang boleh gw nyari pacar lagi?" Ucap Sakha bercanda.

"Ga boleh, lu punya gw."

"Ih enak aja, lu tu cuma adek gw ya."

"Yauda pacarin gw sekarang." Ucap Kei.

"Bener?"

"Iya." Jawab Kei. Sakha tiba tiba memberhentikan motornya di tepi jalan yang lumayan sepi. Dia menatap Kei yang berada di belakangnya. "Kenapa berenti sih, ayo jalan lagi." Ucap Kei sambil memukul mukul punggung kakaknya.

"Diem dulu, katanya mau gw pacarin."

"Gajadi, gw becanda."

"Kenapa? Takut ayah marah?" Ucapnya, Kei hanya mengangguk sebagai jawaban. "Yauda, ayo pacaran diem diem." Kei yang di tatap oleh Sakha pun pipi nya tiba tiba memerah. Dia pun berusaha menenangkan dirinya.

Crazy FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang